Muhamad Rizal Supriatna, - (2019) AMIR SYARIFUDDIN DALAM BINGKAI SEJARAH REVOLUSI INDONESIA (1945-1948). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_1106072_Title.pdf Download (546kB) |
|
Text
S_SEJ_1106072_Chapter1.pdf Download (440kB) |
|
Text
S_SEJ_1106072_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (522kB) |
|
Text
S_SEJ_1106072_Chapter3.pdf Download (560kB) |
|
Text
S_SEJ_1106072_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (763kB) |
|
Text
S_SEJ_1106072_Chapter5.pdf Download (402kB) |
|
Text
S_SEJ_1106072_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (349kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Amir Syarifuddin Dalam Bingkai Sejarah Revolusi Indonesia (1945–1948)”. Dari penelitian ini dirumuskan dalam empat pertanyaan, yaitu: Pertama, bagaimana kondisi Indonesia di awal kemerdekaan? Kedua, bagaimana latar belakang sosial–politik Amir Syarifuddin? Ketiga, bagaimana peranan Amir Syarifuddin pada saat menjabat di Kabinet pemerintahan revolusi Indonesia tahun 1945–1948? Keempat, bagaimana keterlibatan Amir Syarifuddin pada peristiwa pemberontakan PKI Madiun 1948? Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis. Langkah-langkah dalam metode ini meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Ketertarikan penulis terhadap penelitian ini didasarkan pada sosok Amir sebagai salah satu tokoh pendiri bangsa yang dapat disejajarkan dengan tokoh Soekarno, Hatta dan Syahrir. Namun ketiga tokoh itu telah mendapat pengakuan dan gelar sebagai pahlawan, sementara Amir diabaikan dari kebenaran sejarah negeri ini. Sebabnya–karena pilihannya bergabung bersama kelompok kiri Front Demokrasi Rakyat (FDR) untuk menjadi oposisi terhadap pemerintah Indonesia ditahun 1948, kemudian pada tahun 1948 terjadi pemberontakan Madiun yang dimotori PKI yang didalamnya terdapat kelompok FDR. Dampak dari peristiwa tersebut menjadikan peranan dan perjuangan Amir yang pernah dilakukannya sebelum peristiwa tersebut menjadi dilupakan oleh fakta sejarah. Padahal Amir memiliki peranan terhadap negeri dari sebelum hingga Indonesia merdeka, bahkan pada masa awal kemerdekaan Amir berperan aktif terhadap bangsa ini, yaitu bergabungnya Amir di dalam kabinet pemerintahan. Hasil penelitian, menunjukan terdapat dinamika pada sosok Amir, terutama pada perpindahan haluan politik dari nasionalis menjadi sosialis–komunis. Perpindahan tersebut dikarenakan kekecewaannya dari dampak perundingan Renville. Kata Kunci: Amir Syarifuddin, Perjanjian Renville, dan Revolusi Indonesia. -------- This study is entitled "Amir Syarifuddin's in the Historical Frame of the Indonesian Revolution (1945-1948)". From this study, it was formulated in four questions, namely: First, what was the condition of Indonesia at the beginning of independence? Second, how is Amir Syarifuddin's socio-political background? Third, what was the role of Amir Syarifuddin while serving in the cabinet of the Indonesian revolution government in 1945-1948? Fourth, how was Amir Syarifuddin's involvement in the 1948 Madiun PKI rebellion? The research method used is the historical method. The steps in this method include heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The author's interest in this research is based on Amir's figure as one of the founding fathers of the nation that can be compared with the figures of Sukarno, Hatta and Syahrir. But the three figures have received recognition and titles as heroes, while Amir is ignored from the truth of the country's history. The reason - because of his choice to join the left wing of the People's Democratic Front (FDR) to become the opposition to the Indonesian government in 1948, then in 1948 there was a Madiun rebellion led by the PKI which included the FDR group. The impact of the incident made Amir's role and struggle he had done before the event become forgotten by historical facts. Even though Amir had a role in the country from before Indonesia became independent, even in the early days of Amir's active role in this nation, namely the joining of Amir in the government cabinet. The results of the study showed that there was a dynamic in Amir's figure, especially in the movement of political direction from nationalist to socialist-communist. The move was due to his disappointment from the impact of the Renville talks. Keywords: Amir Syarifuddin, Renville Agreement, and the Indonesian Revolution.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Amir Syarifuddin, Perjanjian Renville, dan Revolusi Indonesia |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Muhamad Rizal Supriatna |
Date Deposited: | 17 Jul 2020 06:40 |
Last Modified: | 17 Jul 2020 06:40 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/43628 |
Actions (login required)
View Item |