Annisa Karima, - (2019) STRATEGI TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA PENDERITA AFASIA BROCA: STUDI PSIKO-PRAGMATIK. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_BSI_1505282_Tittle.pdf Download (466kB) |
|
Text
S_BSI_1505282_Chapter 1.pdf Download (182kB) |
|
Text
S_BSI_1505282_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (428kB) |
|
Text
S_BSI_1505282_Chapter 3.pdf Download (532kB) |
|
Text
S_BSI_1505282_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (930kB) |
|
Text
S_BSI_1505282_Chapter 5.pdf Download (99kB) |
|
Text
S_BSI_1505282_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tuturan yang terdapat pada penderita afasia Broca dengan menggunakan kajian psikolinguistik dan kajian pragmatik. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis tindak tutur (speech act), yang difokuskan pada strategi tindak tutur ilokusi berdasarkan verba performatifnya seperti asertif, direktif, komisif, ekspresif. Ada pun strategi tindak tutur ilokusi berdasarkan tuturan langsung dan tidak langsung, seperti menyatakan, meminta, dan memerintah. Peneliti pun mendeskripsikan validitas tuturan yang terdapat pada penderita afasia Broca berdasarkan empat syarat tuturan performatif seperti, kesungguhan penutur, keyakinan penutur, prediksi penutur, dan penutur melakukan tindakan. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik catat, rekam, dan dokumentasi. Tujuan penelitian ini, yaitu (1) memperoleh deskripsi strategi tindak tutur ilokusi berdasarkan verba performatif pada penderita afasia Broca; (2) memperoleh deskripsi strategi tindak tutur ilokusi berdasarkan tuturan langsung dan tidak langsung pada penderita afasia Broca; dan (3) memperoleh deskripsi tingkat validitas tuturan berdasarkan tuturan performatif yang disampaikan penderita afasia Broca. Hasil penelitian ini terdapat 48 korpus tuturan penderita afasia Broca yang dianalisis menjadi 198 data. Terdapat tuturan asertif sejumlah 47% dengan pola menyatakan yang merupakan tuturan paling banyak digunakan penderita, lalu diikuti dengan tuturan kedua yang paling banyak digunakan yaitu direktif dengan pola meminta sejumlah 12,4%. Sementara itu, data yang ditemukan dalam tuturan langsung dan tidak langsung, peneliti masih menemukan pola menyatakan yang paling banyak dituturkan pada penderita afasia Broca sejumlah 74%. Pada tuturan tidak langsung, pola meminta cenderung paling banyak digunakan penderita dengan jumlah 8,6%. Selanjutnya pada validitas tuturan performatif pada penderita afasia Broca terdapat 48 korpus cenderung ternilai valid (79%). Pada simpulan keseluruhan dapat dikatakan bahwa selain ungkapan menyatakan yang cenderung digunakan pada strategi tuturan penderita afasia Broca, terdapat pula tuturan berupa permintaan sebagaimana penderita afasia Broca tidak begitu percaya diri akan tuturannya sendiri, sehingga meminta peneliti untuk meyakinkan bahwa apa yang dikatakannya sudah benar ataupun salah dalam bentuk tuturan langsung maupun tidak langsung. Kata kunci: afasia Broca, tindak tutur, pragmatik, psikolinguistik
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan) |
Depositing User: | Annisa Karima |
Date Deposited: | 06 Jul 2020 07:30 |
Last Modified: | 06 Jul 2020 07:30 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/42411 |
Actions (login required)
View Item |