ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS KOPERASI PETERNAK BANDUNG SELATAN (PERIODE 2012-2018)

Fikri Adha Ghifary, - (2019) ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA DAN PROFITABILITAS KOPERASI PETERNAK BANDUNG SELATAN (PERIODE 2012-2018). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PAK_1204214_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_PAK_1204214_Chapter1.pdf

Download (541kB)
[img] Text
S_PAK_1204214_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (534kB)
[img] Text
S_PAK_1204214_Chapter3.pdf

Download (476kB)
[img] Text
S_PAK_1204214_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (890kB)
[img] Text
S_PAK_1204214_Chapter5.pdf

Download (304kB)
[img] Text
S_PAK_1204214_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (419kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.UMKM/XII/2009 bahwa standar minimal tingkat profitabilitas koperasi dikatakan efisien apabila memiliki prosentase tidak kurang dari 5%. Dalam menjalankan usahanya tentu peran manajemen keuangan sangat besar guna mencapai predikat koperasi yang memiliki profitabilitas yang efisien. Pada KPBS Pangalengan, diketahui bahwa terjadi penurunan nilai ROA pada setiap tahunnya. Ini menunjukkan ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan, artinya pengelolaan aktiva belum efisien serta rendahnya tingkat laba yang dihasilkan. Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang digunakan. Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio yang menjadi ukuran profitabilitas perusahaan, serta menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Rasio perputaran modal kerja (working capital turnover) menunjukkan jumlah penjualan yang dapat diperoleh dari setiap rupiah modal kerja. Dari tahun 2012 sampai dengan 2018 terjadi peningkatan perputaran modal kerja dengan kenaikan yang fluktuatif di setiap tahunnya, rasio perputaran modal kerja tertinggi yaitu pada tahun 2014 sebesar 244,86X dengan rata-rata selama periode 2012 sampai dengan 2018 sebesar 106,13X. Semakin besar nilai ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh aktiva (atau pendanaan) yang diberikan pada perusahaan. Dari hasil penelitian diketahui jika dirata-rata, ROA yang dihasilkan dari membandingkan SHU dengan aset termasuk ke dalam range 0% s.d. < 5% dengan perolehan nilai 50 termasuk dalam kategori cukup baik sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor: 06/Per/M.UMKM/V/2006.;--Based on the Regulation of the Minister KUKM of the Republic of Indonesia Number: 14 /Per / M.UMKM / XII / 2009 the minimum standard of profitability of cooperatives is said to be efficient if it has a percentage of not less than 5%. Role of financial management is very large in order to achieve the title of cooperatives that have efficient profitability. At KPBS Pangalengan, it is known that there is a decrease in ROA value every year. This shows the company's inability to manage the company, meaning that asset management has not been efficient and the low level of profit generated. Return on Assets (ROA) shows the company's ability to generate profits from the assets used. ROA is one of the ratios which is a measure of company profitability, and shows management efficiency in using all assets owned by the company to generate revenue. Working capital turnover ratio shows the amount of sales that can be obtained from each rupiah of working capital. From 2012 to 2018 there was an increase in working capital turnover with a fluctuating increase in each year, the highest working capital turnover ratio in 2014 amounted to 244.86X with an average during the 2012 to 2018 period of 106.13X. The greater the value of ROA shows the company's performance is getting better too, because the greater the rate of return on investment. This value reflects the company's return of all assets (or funding) provided to the company. From the results of the study note that, on average, ROA generated from comparing SHU with assets falls within the range of 1% - < 5% with the value of 50 included in the category pretty good in accordance with the Regulation of the Minister of KUKM of the Republic of Indonesia Number: 06 / Per / M.UMKM / V / 2006.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Efisiensi Modal Kerja, Profitabilitas, Working Capital Efficiency, Profitability.
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce
H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting
Divisions: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis > Pendidikan Akuntansi
Depositing User: Fikri Adha Ghifary
Date Deposited: 29 Jul 2020 07:20
Last Modified: 29 Jul 2020 07:23
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/40990

Actions (login required)

View Item View Item