EKSES SOLIDARITAS REMAJA SEBAGAI PEMICU PERILAKU TAWURAN : Studi Kasus Remaja Pelaku Tawuran di Kampung Cikoneng dan Kampung Segleng Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut

Shilva Islamiati, - (2019) EKSES SOLIDARITAS REMAJA SEBAGAI PEMICU PERILAKU TAWURAN : Studi Kasus Remaja Pelaku Tawuran di Kampung Cikoneng dan Kampung Segleng Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SOS_1500623_Title.pdf

Download (292kB)
[img] Text
S_SOS_1500623_Chapter1.pdf

Download (153kB)
[img] Text
S_SOS_1500623_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (213kB)
[img] Text
S_SOS_1500623_Chapter3.pdf

Download (168kB)
[img] Text
S_SOS_1500623_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (307kB)
[img] Text
S_SOS_1500623_Chapter5.pdf

Download (40kB)
[img] Text
S_SOS_1500623_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (41kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Tingkat penyimpangan sosial di tengah masyarakat yang terus menunjukkan peningkatan semakin meresahkan. Dari tahun 2010 sampai dengan 2019, data kepolisian mengungkapkan bahwa kampung Cikoneng dan kampung Segleng memiliki catatan hitam dari Kaporles Garut dikarenakan sering terjadinya kasus tawuran. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian dan mencoba mengkaji lebih dalam permasalahan pada remaja pelaku tawuran yang alasan utamanya karena solidaritas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data terkumpul selanjutnya diolah melalui reduksi, display dan conclusion drawing verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk solidaritas remaja dalam kehidupan sehari-harinya—interaksi ke teman sebaya yang begitu kuat sehingga antar sesama teman saling memberikan sumbangsih baik itu material maupun moril, bahkan nyawa pun dipertaruhkan atas dasar nama solidaritas. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya tawuran di kampung Cikoneng dan kampung Segleng adalah kurangnya kedekatan emosional antara anak dan keluarganya, dan banyaknya remaja yang tidak mempunyai pekerjaan; bahkan dilingkungan sekitarnya pun tak acuh dalam kasus tawuran remaja di kampungnya. Selain itu terdapat kurangnya pengontrolan dari pihak kepolisian dan ketegasan dalam proses hukum kasus tawuran yang terjadi dikampung Cikoneng dan kampung Segleng. Upaya untuk mengantisipasi tawuran yang terjadi dikampung Cikoneng dan kampung Segleng adalah dilakukan penanaman pendidikan moral pada dalam diri remaja, memberikan Pendidikan agama serta memberikan cara hidup bersosialisasi dengan baik. Selain itu pula memberikan perhatian lebih terhadap remaja yang melakukan tawuran.;--Social deviation rate in the society concerns a majority of people. For years, riots are a concurrent social issue for it involves many groups; not only limited to juveniles. The common riot among the society is the ones that involves students and the ones that involves kampongs (a small rural area in a village), joined by both adults and students. From 2010 until 2019, police data shows that Kampung Cikoneng and Kampung Segleng is underlined in red for riots there often break out. The aforementioned condition intrigues the researcher to undergo a research and explore deeper specifically about juvenile riots driven by solidarity. This research implements the qualitative approach and case study method. Data is gathered through observation and interviews. The gathered data is then analyzed through reduction, display and conclusion drawing verification. Research results show that solidarity among juveniles—strong interaction between peers so that there is a mutual give-and-take relationship, both material and moral, to the point even lives don’t matter if solidarity is at stake. Factors that backgrounds riots at Kampung Cikoneng and Kampung Segleng is the lack of emotional closure between children and their families, and the increasing number of jobless juveniles; surrounding communities don’t even care when a riot breaks out. There is also a lack of control from the police and a lack of strong jurisdiction toward riot actors that further worsens the situation. Able efforts to suppress riot rates at Kampung Cikoneng and Kampung Segleng is to support moral character development and education among juveniles through Religion Education and conforming socialization behavior. We also need to pay more attention to juveniles who are involved in riots.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Cikoneng, Segleng, Studi Kasus, Tawuran, Pameungpeuk, Case Study, Riots.
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User: shilva islamiati
Date Deposited: 27 Jul 2020 04:00
Last Modified: 27 Jul 2020 04:00
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/40939

Actions (login required)

View Item View Item