SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI : di Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan

Septian Mahathir, - (2019) SYARAT KEAGAMAAN DAN SYARAT PERLINDUNGAN DALAM PANTUN PALANG PINTU BETAWI : di Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_BSI_1501950_Title.pdf

Download (965kB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Chapter1.pdf

Download (504kB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (624kB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Chapter3.pdf

Download (351kB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Chapter3.pdf

Download (351kB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (5MB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Chapter5.pdf

Download (584kB)
[img] Text
S_BSI_1501950_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (431kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beragamannya tradisi berbalas pantun di Nusantara. Salah satunya adalah tradisi palang pintu Betawi yang di dalamnya terjadi penuturan berbalas pantun. Selain itu, teks pantun-pantun dalam upacara palang pintu Betawi secara nyata menggambarkan proses persiapan kehidupan berumah tangga serta menggambarkan kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat Betawi. Kerangka penelitian ini meliputi analisis struktur teks, analisis konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi dan makna. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan setiap analisis yang terkandung dalam pantun palang pintu Betawi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskiriptif analisis, yaitu metode yang diawali dengan mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu melibatkan dua pendekatan sekaligus. Pendekatan objektif digunakan sebagai langkah untuk menganalisis teks, yang berupa pendekatan analisis struktur teks. Pendekatan antropologis digunakan sebagai langkah dalam memaparkan konteks pantun palang pintu Betawi di tengah masyarakat Betawi. Teks pantun yang dianalisis berjumlah 17 bait, terbagi menjadi 68 larik dan 41 kalimat. Hasil analisis pada teks pantun palang pintu Betawi menunjukan bahwa pantun palang pintu Betawi tetap memiliki pola rima/bunyi a-b-a-b. Pola tersebut mempermudah proses penciptaan dan pewarisan. Selain itu, beberapa tekanan nada terjadi pada suku kata seluruh larik yang menandai pentingnya makna kata tersebut. Pantun palang pintu Betawi menggunakan bahasa Indonesia dialek Melayu Betawi dan menggunakan majas seperti sarkasme, hiperbola, repetisi, dll. Berdasarkan isinya pantun palang pintu Betawi mencerminkan syarat keagamaan dan syarat perlindungan sebagai wujud keseriusan berumah tangga. Proses pewarisan teks pantun palang pintu Betawi adalah secara vertikal dan horizontal, sedangkan proses penciptaannya terbagi dalam 3 waktu, yaitu prapenuturan, penuturan, dan pascapenuturan. Berdasarkan konteksnya, tradisi palang pintu Betawi dituturkan pada pernikahan anak Al-Habib Ali bin Abdurahman Al-Habsyi Kwitang pada saat zaman Belanda menduduki Jakarta hingga berkembang di tengah masyarakat perkotaan yang masih mempertahankan nilai kebudayaan Betawi. Dalam tataran fungsi, pantun palang pintu Betawi memiliki fungsi yang beragam, yaitu sebagai sistem proyeksi kebudayaan, sebagai hiburan, sebagai alat pengesah kebudayaan, sebagai alat pemaksa diri dan pengawas norma-norma masyarakat. Pantun palang pintu betawi memiliki makna keagamaan dan perlindungan dalam pembinaan rumah tangga serta makna persiapan berumah tangga.;--The research has background on the diversity of rhytmic poetry slam on Nusantara. One of them is Betawi’s palang pintu tradition, which happens the narrative of rhytmic poetry slam in it. And then, the texts of the rhymes in palang pintu ceremony realistically desrive the preparation of household, describing the culture and life view of Betawi people. The frmework of the research includes analysis on text structure, analysis on the context, creation process, function, and meaning. This research aims to escrive every analysis included on the palang pintu rhymes. The method used is descriptive-qualitative analysis, a method that starts on describing facts, and then analyse. The approach used is to engage on two approaches. Objective approach used to create steps to analysis texts, which has similarities on the text structure analysis. Anthropology approach is used to create steps on descriving the context grounding the Betawi’s palang pintu rhyme amongst the Betawi people. The analysed rhyme text is 17 stanza on number, divided to 64 array and 41 sentences. The result of the analysis is the text showed the palang pintu rhyme still has the rhyme pattern/sound a-b-a-b. The pattern eases the creation process and heritance. Other than that, a few of tone pressure happened on syllables throughout the array, which marks the importance of the meaning. Palang pintu rhyme used Indonesian Melayu-Betawi dialect and used figure of speech such as sarcasm, hyperbole, repetition, etc. Based on the content, the rhyme mirrors the religious conditions and patronage conditions as another shape to tell how serious a household can be. The heritance process on tects divided into three period of time, which is pra-narrative, narrative, and pasca-narrative. Based on the context, the tradition of palang pintu on Betawi is said to the marriage of Al Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang on collonialism era, especially when the Dutch reigns over Jakarta, until grew among the city life who protects the culture value of Betawi. Based on unction, the rhyme has different and diverse function, which is projection system of culture, entertainment, culture certifier, tools to discipline individuals, and protector of people’s norms. The Betawi palang pintu rhymes has religious meaning and patronage on development of household.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: pantun, palang pintu Betawi, keagamaan dan perlindungan keluarga, rhymes, Betawi palang pintu, religion and family patronage.
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan)
Depositing User: SEPTIAN MAHATHIR
Date Deposited: 27 Jul 2020 04:26
Last Modified: 27 Jul 2020 04:26
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/40626

Actions (login required)

View Item View Item