Hermayanti, Feni (2013) PENGGUNAAN KATA SAPAAN OLEH SISWA TUNARUNGU DALAM PERISTIWA TUTUR :Studi Deskriptif Pada Siswa Tunarungu SMPLB di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_PLB_0800909_Title.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
S_PLB_0800909_Abstract.pdf Download (177kB) | Preview |
|
|
Text
S_PLB_0800909_Table_of_Content.pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text
S_PLB_0800909_Chapter1.pdf Download (287kB) | Preview |
|
Text
S_PLB_0800909_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (332kB) |
||
|
Text
S_PLB_0800909_Chapter3.pdf Download (362kB) | Preview |
|
Text
S_PLB_0800909_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (373kB) |
||
|
Text
S_PLB_0800909_Chapter5.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
S_PLB_0800909_Bibliography.pdf Download (253kB) | Preview |
|
Text
S_PLB_0800909_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (180kB) |
Abstract
Keterampilan penggunaan kata sapaan dalam peristiwa tutur merupakan bagian dari keterampilan berkomunikasi. Penggunaan kata sapaan dalam peristiwa tutur harus memperhatikan aturan-aturan dalam penggunaannya. Berdasarkan studi pendahuluan di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung, siswa yang berada di jenjang SMPLB diindikasi masih keliru dalam penggunaan kata sapaan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kata sapaan oleh siswa tunarungu SMPLB di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa K dan D, yang duduk di kelas tujuh dan delapan SMPLB. Hasil penelitian menunjukkan perbendaharaan yang dimiliki kedua subjek meliputi empat bentuk kata sapaan seperti kata ganti orang kedua, nama diri, kata kekerabatan dan zero. Kata ganti orang keduanya yaitu kamu. Siswa D memiliki kata kekerabatan seperti bapak, ibu, mamah, papah, kakak, adik, uak, bibi, om, tante, kakek dan nenek, sedangkan K bentuk kata sapaan uak dan kakek tidak terlihat. Penggunaan kata sapaan kamu, nama diri, dan tanpa kata sapaan kedua subjek tidak memperhatikan aturan penggunaannya. Siswa pun lebih sering tidak menggunakan kata kekerabatan ibu/bapak kepada guru di sekolah. Dalam penggunaan kata kekerabatan di lingkungan rumah, kedua subjek sudah tepat. Dukungan yang diberikan oleh orangtua adalah membiasakan, memberi contoh, dan mengoreksi. Dukungan dari sekolah yaitu menerapkan senyum, salam, sapa, sopan dan santun yang dikenal dengan program 5S. Bertolak dari hasil penelitian, peneliti menyarankan antara orangtua dan guru meluangkan waktunya untuk saling berkoordinasi mengenai perkembangan non akademik. Dan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode yang berbeda agar meningkatkan kesadaran penggunaan kata sapaan. Kata Kunci: Penggunaan kata sapaan, Tunarungu, Peristiwa Tutur
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 10 Dec 2013 04:04 |
Last Modified: | 10 Dec 2013 04:04 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/3946 |
Actions (login required)
View Item |