PENGGUNAAN ADVERBIA ‘ZENZEN’ DAN ‘MATTAKU’

Anggia Septiani Putri, - (2018) PENGGUNAAN ADVERBIA ‘ZENZEN’ DAN ‘MATTAKU’. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_B.JPN_1502725_Title.pdf

Download (523kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Abstract.pdf

Download (352kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Table_of_Content.pdf

Download (497kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Chapter1.pdf

Download (602kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (769kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Chapter3.pdf

Download (456kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Chapter5.pdf

Download (400kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Bibliography.pdf

Download (554kB)
[img] Text
T_B.JPN_1502725_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (892kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Bahasa Jepang dikenal sebagai salah satu bahasa yang rumit dan memiliki banyak ruigigo (sinonim). Zenzen dan Mattaku merupakan sinonim adverbia dalam bahasa Jepang yang memiliki makna dan fungsi yang sama sebagai negasi yang berarti ‘sama sekali’. Namun belakangan ini anak muda Jepang menggunakannya untuk mengekspresikan respon positif sehingga terjadi perubahan makna dan fungsi pada kedua adverbia ini. Perubahan ini dapat dilihat secara pragmatiknya dan menjadi tantangan untuk para pembelajar bahasa Jepang untuk menelitinya lebih lanjut untuk mencegah kesalahan penggunaan yang mengakibatkan kesalah pahaman pembelajar dalam mempelajari kedua adverbia ini. Penelitian ini akan berfokus kepada fungsi pragmatik, serta untuk mencari tahu mengenai penggunaan dan latar belakang sosial penggunannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik distribusional. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang didapat dari Corpus Spontaneus Japanese (CSJ). Data yang didapat kemudian didistribusikan menjadi 3 jenis yaitu negatif, konotasi negatif dan fungsi positif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan zenzen ditemukan lebih banyak dibandingkan mattaku. Namun penggunaan fungsi positif lebih banyak ditemukan dalam penggunaan adverbia mattaku. Zenzen dan mattaku memiliki makna semantik yang sama seperti ‘sama sekali’, ‘benar-benar’ dan ‘sepenuhnya’. Namun makna ‘total’ yang dimiliki oleh mattaku tidak dapat digunakan pada zenzen yang bersifat relatif. Fungsi pragmatik yang ditemukan dalam kedua adverbia ini adalah menyatakan penegasan, penyangkalan dan ketidakpedulian. Fungsi pragmatik lain yang ditemukan menunjukan bahwa penggunaan zenzen cenderung berdasarkan asumsi, sedangkan mattaku lebih cenderung berdasarkan fakta. Berdasarkan latar belakang sosialnya, kedua adverbia ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin penggunanya tapi dipengaruhi oleh usia.;--Japanese is known as one of the complex language which has many ruigigo (synonyms). “Zenzen” and “mattaku” are adverbs that is also a synonym, they have the same meaning which is complete negation, in English, it is the same as “not at all”. However, lately, many younger people use it to express positive response which means the meaning and function of these adverbs had already changed pragmatically. This pragmatical change is becoming a challenge for Japanese learner and it is important to be studied further to prevent misuse which can lead to misunderstanding on the usage of these adverbs. This study aimed to examine pragmatic function changes on adverbs “zenzen” and “mattaku” as well as to find out about the use and social background of its users. The data of this study is collected from Corpus Spontaneous Japanese. The data of these adverbs then sorted into 3 types: negation, negative conotations, and new function. The function of negation is that followed by -nai. Negative connotation functions are affirmative words which have negative context meaning such as chigau (different), dame (useless), betsu (other or different), and others. Finally, the new function is a positive response function like ii (nice), daijobu (good), heiki (no problem), and more.Then, the data analyzed using distribution method. The results showed that the use of zenzen found more than mattaku. However the use of positive function is more commonly found in the use of mattaku. Zenzen and mattaku have the same semantic meanings as 'at all', 'really' and 'completely'. But the meaning of 'total' possessed by mattaku can not be used on relative zenzen. The pragmatic function found in these two adverbs is expressing affirmation, denial and ignorance. Other pragmatic functions found indicate that zenzen use tends to be based on assumptions, whereas mattaku are more likely to be factual. Based on their social background, these two adverbs are not influenced by the gender of the user but influenced by age.;--日本語は、多くの類義語を持つ複雑な言語として知られている。「全然」と「全く」は同義語で副詞であり、完全否定であること、そして、同じ意味を持ち、英語では「at all」に訳される。しかし、最近では、多くの若者がそれを使って肯定的な反応を表している。つまり、これらの副詞の意味と機能は、すでに語用論的に変化している。このような語用論的な変化は、日本の学習者にとって課題になっており、これらの副詞の使い方について誤解を招く誤用を防ぐために、さらに検討することが重要である。本研究では、副詞「全然」と「全く」の語用的な機能変化を検証し、利用者の社会的背景や利用状況を把握することを目的とした。この研究のデータは日本語話し言葉コーパスから収集されたものである。次に、これらの副詞のデータは、否定、否定的な意味合い、および新しい機能の3つのタイプに分類される。結果は、「全然」の使用が語用論以上のものを発見したことを示した。しかし、肯定的な機能の使用は「全く」の使用により多く見られる。「全然」と「全く」は、「すべて」、「本当に」、「完全に」と同じ意味論的意味を持つ。しかし、「全く」が所有している「トータル」の意味は、相対的な「全然」では使用できない。この2つの副詞に見られる語用論的な機能は、肯定、否定、無知を表現している。他の語用論的な機能は、「全然」の使用は前提に注目している傾向があるが、語用論は事実に着目している可能性が高いことを示している。それらの社会的背景に基づいて、これらの2つの副詞は、性別に影響を受けず、年齢に影響される。

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: No. Panggil : T B.JPN ANG p-2018; Pembimbing : I. Nuria Haristiani, II. Herniwati; NIM : 1502725.
Uncontrolled Keywords: Adverbia, Zenzen, Mattaku, Pragmatik, Sosiolinguistik, Adverbs, Pragmatic, Sosiolinguistic, 全然、全く、語用論、社会言語学、副詞.
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2
Depositing User: Cintami Purnama Rimba
Date Deposited: 30 Jul 2019 06:01
Last Modified: 30 Jul 2019 06:01
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/36530

Actions (login required)

View Item View Item