KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI KAMPUNG ADAT DUKUH KABUPATEN GARUT

Dwi Gusrianti, - (2018) KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT DI KAMPUNG ADAT DUKUH KABUPATEN GARUT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_FIS_1406325_Title.pdf

Download (144kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Abstract.pdf

Download (116kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Table_of_Content.pdf

Download (131kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Chapter1.pdf

Download (212kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (579kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Chapter3.pdf

Download (666kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Chapter5.pdf

Download (519kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Bibliography.pdf

Download (310kB)
[img] Text
S_FIS_1406325_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (937kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Etnobotani menggambarkan, menjelaskan, dan mendokumentasikan kaitan antara budaya manusia dan kegunaan tumbuhan. Penelitian dilakukan di Kampung Adat Dukuh, Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bagian tumbuhan, cara pengolahan, manfaat, dan habitus dari tumbuhan berkhasiat obat. Penelitian dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur dengan Metode yang digunakan yaitu purposive sampling dan teknik pengambilan data menggunakan snowball sampling. Wawancara dilakukan dengan 30 responden dengan karakteristik umur 22-99 tahun, 56,6% perempuan dan 43,3% laki-laki. Hasil penelitian ditemukan 103 jenis yang termasuk ke dalam 40 familia. Jenis penyakit yang ditemukan sebanyak 34 jenis penyakit. Tumbuhan dengan nilai UVs tertinggi (9,0) yaitu dadap (Erythrina subumbrans) dengan indeks nilai guna sanggat penting. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebanyak 12 bagian, yang paling tinggi penggunaannya adalah daun (54,36%). Cara pengolahan sangat beragam, yang paling tinggi pengolahan melalui proses rebusan (52,42%). Habitus tumbuhan terbanyak adalah herba (33%). Tumbuhan obat di Kampung Adat Dukuh lebih banyak tumbuhan budidaya (53,39%) dibandingan dengan tumbuhan liar.;--Ethnobotany is the study of describing, explaining, and documenting the connection between human culture and the usefulness of plants. The research was conducted in Adat Dukuh village, Kabupaten Garut. The purpose of this study was to identify and to describe plant parts, processing methods, benefits, and medicinal plants habits. The research is done through semi-structured interview with purposive sampling method. The data collection technique used snowball sampling. Interviews were conducted with 30 respondents, with 56.6% women and 43.3% men. The results of the study found 103 species belonging to 40 families. This study also found 34 types of diseases. The highest Uvs (9.0) goes todadap (Erythrina subumbrans) with important value index. This utilized 12 parts of the plants, the highest use is leaf (54.36%). The way of processing has various diverse. The highest processis the stewing (52.42%). The most habitus plants are herbs (33%). The Medicinal plants found in Adat Dukuh village is cultivated plants (53.39%) which more compared to wild plants.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil : S BIO DWI k-2018; Pembimbing : I. Siti Sriyati, II. R. Kusdianti; NIM : 1401791.
Uncontrolled Keywords: Etnobotani, Tumbuhan Obat,Kampung Adat Dukuh, Ethnobotany, Medicinal Plant, Adat Dukuh Village.
Subjects: Q Science > QK Botany
R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Pendidikan Biologi
Depositing User: Cintami Purnama Rimba
Date Deposited: 30 Jul 2019 06:01
Last Modified: 30 Jul 2019 06:01
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/36421

Actions (login required)

View Item View Item