Mariatul, Kiptiah (2018) INTERNALISASI NILAI ADAT BADAMAI SEBAGAI UPAYA RESOLUSI KONFLIK DALAM MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN PADA MASYARAKAT BANJARMASIN. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_PKN_1402498_Title.pdf Download (170kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Abstract.pdf Download (214kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Table_of_content.pdf Download (300kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Chapter1.pdf Download (296kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (760kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Chapter3.pdf Download (475kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (779kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Chapter5.pdf Download (288kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Bibliography.pdf Download (471kB) |
|
Text
D_PKN_1402498_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (597kB) |
Abstract
Masyarakat Banjarmasin memiliki kearifan lokal yang mentradisi dalam menyelesaikan konflik sosial di masyarakat yang dikenal dengan Adat Badamai. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memeroleh gambaran tentang internalisasi nilai Adat Badamai sebagai upaya resolusi konflik dalam memperkuat komitmen kebangsaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui metode studi kasus. Sumber informan dipilih secara purposive dari berbagai kalangan berdasarkan kepakaran. Hasil penelitian ini ditemukan hal-hal berikut: (1) masyarakat Banjarmasin memiliki pemahaman yang cukup baik dan sama tentang Adat Badamai serta sudah paham dan mengerti tujuan dilakukannya hal tersebut, sebagai salah satu bentuk nilai kearifan lokal dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat; (2) nilai Adat Badamai di masyarakat Banjarmasin memiliki nilai-nilai universal, seperti nilai kekeluargaan, kesatuan, persatuan, dan nilai lokal yaitu nilai jangan bacakut padadaan, yang bermakna supaya jangan bertengkar atau berselisih sesama saudara; (3) pola atau mekanisme dalam Adat Badamai dilakukan dengan cara mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai dengan Ketua Adat, musyawarah dan mufakat secara kekeluargaan; (4) masyarakat Banjarmasin memandang bahwa Adat Badamai efektif dalam menyelesaikan konflik di masyarakat, karena merupakan proses yang paling mudah untuk dilakukan, dan tidak memakan waktu lama; (5) cara pewarisan Adat Badamai dari generasi tua ke generasi muda dilakukan secara informal melalui sosialisasi nilai-nilai sosial, dan kegiatan masyarakat, atau bisa juga melalui media massa, berupa kegiatan dalam LK3 (Lembaga Kajian keislaman dan Kemasyarakatan), FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), FKDM (Forum Komunikasi Diteksi Dini Masyarakat); (6) komitmen kebangsaan atau sikap nasionalisme terkandung dalam Adat Badamai yang ada pada masyarakat Banjarmasin, dalam bentuk sikap cinta keberagaman dan kekeluargaan, cinta terhadap nilai adat/budaya, serta cinta hidup rukun dan damai.;---Banjarmasin people have a local wisdom that serves traditionally in solving social conflicts, known as Adat Badamai. This research is aimed at obtaining a description of Internalization of Badamai Customary values as an effort to resolve conflicts to strengthen national commitment. This research employed a qualitative approach and a case study method. The informants were chosen purposively from various groups based on their expertise. The results of this study found the following points. (1) Banjarmasin people have a good and a same perception about Adat Badamai. The people already understands and comprehends the purpose of Adat Bedamai, as a form of local wisdom value, it is an effort to reconcile or to resolve conflict within the society. (2) The value of Adat Badamai with the Banjarmasin people have universal values such as family, unity, togetherness, and local values, namely the value of jangan bacakut padadaan, which means prohibiting quarrel or disagreement among brothers. (3) Patterns or mechanisms in Adat Badamai is done by bringing the two sides in conflict together with the chief of the tribe and the deliberation of consensus in a kinship. (4) The Banjarmasin people views that Adat Badamai is effective in resolving conflicts within the community. It is considered as the easiest process and do not take long time. (5) The way of inheritance of Adat Badamai from the old generation to the younger generation is done informally, through socialization of the social values, and socialized through community activities or mass media, like the form of activities in LK3 (Islamic Studies and Social Institutions), FKUB (Religious Communication Forum) dan FKDM (Communication forum of Community early detection), (6) The nationalism commitment or the attitude of nationalism is embeddedin the Adat Badamai of the Banjarmasin people. It covers the attitudes of the love of diversity and kinshipand the love of customary/cultural values as well as the love of harmonious and peaceful life.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : D PKN MAR i-2018; Promotor : Bunyamin; Co Promotor : Elly Marliah; Anggota : Iim Siti; NIM. : 1402498. |
Uncontrolled Keywords: | Adat Badamai, Internalisasi, Komitmen Kebangsaan, dan Resolusi Konflik, AdatBadamai, Conflict Resolution, internalization and National Commitment. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kewarganegaraan S-3 |
Depositing User: | Isma Anggini Saktiani |
Date Deposited: | 20 Jun 2019 02:19 |
Last Modified: | 20 Jun 2019 02:19 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/35505 |
Actions (login required)
View Item |