KESENIAN RONGGENG GUNUNG SEBAGAI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC CULTURE PADA MASYARAKAT KABUPATEN CIAMIS : Studi Deskriptif di Sanggar Seni Penggugah Rasa Desa Ciulu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis

Ida khoirunnisa, - (2019) KESENIAN RONGGENG GUNUNG SEBAGAI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC CULTURE PADA MASYARAKAT KABUPATEN CIAMIS : Studi Deskriptif di Sanggar Seni Penggugah Rasa Desa Ciulu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PKN_1503776_Title.pdf

Download (575kB)
[img] Text
S_PKN_1503776_Chapter1.pdf

Download (621kB)
[img] Text
S_PKN_1503776_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (799kB)
[img] Text
S_PKN_1503776_Chapter3.pdf

Download (557kB)
[img] Text
S_PKN_1503776_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_PKN_1503776_Chapter5.pdf

Download (307kB)
[img] Text
S_PKN_1503776_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (513kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Kesenian sebagai wujud kebudayaan masyarakat, memiliki nilai-nilai kebajikan yang patut diterapkan serta dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kesenian yang berkembang di Daerah Jawa Barat yaitu kesenian Ronggeng Gunung yang terdapat pada Sanggar Penggugah Rasa Desa Ciulu. Kesenian Ronggeng Gunung merupakan kesenian khas Sunda yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Desa Ciulu. Pemaknaan nilai kearifan lokal merupakan salah satu upaya mengembangkan karakter masyarakat yang pada akhirnya membentuk budaya kewarganegaraan (civic culture). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi pengembangan budaya kewarganegaraan (civic culture) melalui Kesenian Ronggeng Gunung yang berbasis nilai kearifan lokal masyarakat Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu (1) Eksistensi Kesenian Ronggeng Gunung pada masyarakat Desa Ciulu cukup baik terlihat dari respon antusias masyarakat; (2) Kesenian Ronggeng Gunung mengandung nilai kearifan lokal yaitu nilai sosial, nilai moral/etika, nilai kepercayaan/religi, dan nilai estetika; (3) Pelaksanaan penampilan Ronggeng Gunung memiliki fungsi hiburan, keperluan upacara adat, serta media pendidikan nilai masyarakat; (4) Faktor pendukung Kesenian Ronggeng Gunung yaitu keterlibatan dan respon antusias dari masyarakat dalam pertunjukan, sedangkan faktor penghambatnya yaitu kendala yang dihadapi sanggar maupun masyarakat dalam mempertahankan Ronggeng Gunung. Kata Kunci: Ronggeng Gunung, Civic culture, Kearifan lokal, Masyarakat Art as a form of community culture has virtue values ​​that deserve to be applied and maintained in everyday life. One of the arts that developed in the West Java is Ronggeng Gunung which in Sanggar Penggugah Rasa in Desa Ciulu. Ronggeng Gunung is a Sundanese art that reflects the values ​​of local wisdom of the Desa Ciulu society. The significance of the value of local wisdom is one of the efforts to develop the character which ultimately forming civic culture. This study aims to determine the description of the development of civic culture through Ronggeng Gunung which is based on the value of the local wisdom society of the Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis. This study uses a qualitative approach and descriptive method. Data collection is done by observation, interviews, and documentation. The results obtained from this study are (1) The existence of Ronggeng Gunung in Desa Ciulu society is quite good as seen from the enthusiastic response of the society; (2) Ronggeng Gunung contains local wisdom values, namely social values, moral / ethical values, beliefs / religious values, and aesthetic values; (3) The implementation of Ronggeng Gunung's appearance has the function of entertainment, traditional ceremonies, as well as educational media for society values; (4) Supporting factors of the Ronggeng Gunung are the involvement and enthusiastic response from the society in the performance, while the inhibitor factors are the obstacles encountered by the Sanggar and the society in maintaining Ronggeng Gunung. Keywords: Ronggeng Gunung, Civic culture, Local wisdom, Society

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil : S PKN IDA k-2019 ; Pembimbing : I. Endang Dariat, II. Iim Siti Masyitoh ; NIM : 1503776
Uncontrolled Keywords: Ronggeng Gunung, Civic culture, Kearifan lokal, Masyarakat
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan
Depositing User: Ida Khoirunnisa
Date Deposited: 21 May 2019 01:12
Last Modified: 21 May 2019 01:12
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/35239

Actions (login required)

View Item View Item