Santika Rahayu, - (2017) ANALISIS PENDAPATAN PEGADAIAN SYARIAH : STUDI SHARIA COMPLIANCE : Studi pada Pegadaian Syariah Kantor Wilayah X Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_IEKI_1303853_Title.pdf Download (117kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Abstract.pdf Download (142kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Table_of_content.pdf Download (224kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Chapter1.pdf Download (372kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (487kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Chapter3.pdf Download (167kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (803kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Chapter5.pdf Download (188kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Bibliography.pdf Download (228kB) |
|
Text
S_IEKI_1303853_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Pada tahun 2008 Pegadaian Syariah telah meluncurkan dua produk pembiayaan diversifikasi yaitu ARRUM dan MULIA. Kemudian disusul dengan peluncuran produk pembiayaan AMANAH pada tahun 2012, tetapi setelah diluncurkannya ketiga produk diversifikasi tersebut, pendapatan Pegadaian Syariah hanya mengalami peningkatan yang rendah. Kemudian terdapat pro dan kontra dari para ulama, DSN MUI dan Pegadaian Syariah atas kesyariahan produk pembiayaan tersebut, sehingga menimbulkan keraguan atas kehalalan pendapatan yang diterimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari masing-masing produk pembiayaan terhadap pendapatan dan bagaimana kepatuhan syariah dari Pegadaian Syariah dalam setiap produk pembiayaan yang diluncurkannya. Subjek penelitian ini adalah Pegadaian Syariah Kanwil X Bandung yang merupakan pusat dari seluruh Pegadaian Syariah yang ada di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data peyaluran produk pembiayaan dan pendapatan Pegadaian Syariah dengan jenis data time series yang digunakan perbulan dari September 2014 s.d. Februari 2017 dan didukung dengan mekanisme operasional produk pembiayaan Pegadaian Syariah serta sharia compliance atas produk pembiayaan Pegadaian Syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Gadai Syariah merupakan kontribusi pembiayaan terbesar terhadap pendapatan dan ARRUM merupakan kontribusi kedua terbesar untuk pembiayaan secara kesluruhan dan terbesar untuk produk pembiayaan diversifikasi, sedangkan AMANAH dan MULIA berkontribusi rendah terhadap pendapatan. Secara syariah, produk-produk tersebut sebagian besar tidak mematuhi prinsip syariah, masih banyak indikator yang tidak sesuai syariah, sedangkan berdasarkan fatwa DSN MUI hampir seluruhnya telah mematuhi fatwa tersebut.---- In 2008, Syariah Pawnshop has launched two diversified financing products, namely ARRUM and MULIA. Then followed by the launch of AMANAH financing products in 2012, but after the launch of these three diversified products, the income of Sharia Pawn Shop only experienced a low increase. Then there are the pros and cons of the clerics, MUI DSN and Sharia Pawnshops for the sensibilities of the financing products, thus raising doubts on the halal of the income it receives. This study aims to determine the contribution of each financing product to the income and how the compliance of shari'ah from Pawnshops in every financing product that it launches. The subject of this research is Pawnshop Syariah Kanwil X Bandung which is the center of all Sharia Pawnshops in West Java. This study uses secondary data in the form of product financing data and Sharia Pawnshop earnings with time series data type used monthly from September 2014 s.d. February 2017 and supported by the operational mechanism of Shariah Pawn Financing products and sharia compliance on Shariah Pawn financing products. The research method used is descriptive quantitative and qualitative methods. Based on the research results, it is known that Gadai Syariah is the largest contribution to financing revenue and ARRUM is the second largest contribution for overall and largest financing for diversified financing products, while AMANAH and MULIA contribute low to income. Shari'a, these products largely do not adhere to the principles of sharia, there are many indicators that are not according to sharia, while based on the fatwa DSN MUI almost entirely has complied with the fatwa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S EKI SAN a-2017 ; Pembimbing: I. Heraeni Tanuatmodjo, II. Firmansyah ; NIM: 1303853 |
Uncontrolled Keywords: | Pendapatan, Gadai Syariah, ARRUM, MULIA, AMANAH, Sharia Compliance, Revenue. |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam |
Depositing User: | Mr. Arif Rezkyana Nugraha |
Date Deposited: | 20 Feb 2019 10:20 |
Last Modified: | 20 Feb 2019 10:20 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/33862 |
Actions (login required)
View Item |