TARI MARHABAN DI SANGGAR NONGSARI KABUPATEN SERANG BANTEN

Listiana, Delia Nita (2013) TARI MARHABAN DI SANGGAR NONGSARI KABUPATEN SERANG BANTEN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_TITLE.pdf

Download (191kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_ABSTRACT.pdf

Download (247kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_TABLE OF CONTENT.pdf

Download (284kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_CHAPTER1.pdf

Download (324kB) | Preview
[img] Text
S_SDT_0900049_CHAPTER2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (356kB)
[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_CHAPTER3.pdf

Download (274kB) | Preview
[img] Text
S_SDT_0900049_CHAPTER4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_CHAPTER5.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SDT_0900049_BIBLIOGRAPHY.pdf

Download (178kB) | Preview

Abstract

merumuskan beberapa masalah mengenai latar belakang Tari Marhaban, koreografi, serta busana dan rias pada Tari Marhaban. Bertujuan untuk memperkenalkan salah satu bentuk kebudayaan Banten dalam bidang seni tari. Lokasi penelitian di kota di Jln. Mawar No. 13 Kavling Tegal Padang Legok Serang Banten. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis untuk menggambarkan inti dari Tari Marhaban. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka dan studi dokumen. Keseluruhan data yang diperoleh, baik secara langsung di lapangan maupun berdasarkan telaah kepustakaan selanjutnya disusun secara sistematis berdasarkan kaidah penelitian. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tari Tari Marhaban diciptakan pada tahun 2006 sebagai wujud untuk menambah hasanah atau ragam seni yang berakar dari seni kepada masyarakat Serang dan sekitarnya. Tari Marhaban juga tercipta atas banyaknya permintaan penyajian tari khas Banten dan merupakan Provinsi baru yang belum banyak memiliki penyajian tari kreasi baru yang mencirikan identitas Banten. Pada gerak Tari Marhaban cenderung sederhana dan mudah dihapal. Busana untuk penari wanita pada Tari Marhaban menggunakan kebaya lengan panjang, baju manset panjang dan sinjang. Sedangkan pada busana penari pria menggunakan baju takwa, celana panjang, sarung dan ikat kepala. Rias pada Tari Marhaban termasuk kedalam Corrective Makeup untuk penari wanita dengan bentuk riasnya, yaitu foundation, bedak tabur, bedak padat, alis berbentuk bulan spasi, pipi memakai blas on, mata memakai scoth, eye shadow, dan bulu mata. Untuk rias pria hanya menggunakan bedak padat saja. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi pengayaan bahan ajar tari kreasi baru untuk mengenalkan kekayaan budaya Serang sebagai budaya yang bergerak dan berkembang dengan Tari Marhaban sebagai salah satu wujudnya. It’s been created to introduce one of Banten cultural artform of traditional dance art. This study located at Jl. Mawar No. 13 kavling Tegal Padang Legok Serang Banten. This study employs the descriptive analysis method to describe the essence of Marhaban dance. The technique that’s been used for this study are observation, interview, literature study and documental study. The data that’s been collected is either from the field or from the established literature and arranged sistematically. The results of this study is that the Marhaban dance was created on 2006 for the enrichment of cultural artforms derived for Serang Banten and its people. The dance was also created as the response to many requests from people of Banten, the new founding province, which still lack of new traditional dance that resembling its identity. The Marhaban dance move is quite simple and easy. The female dancer wore the long-sleeved Kebaya, along with long manset and sinjang. The male dancer wore the traditional clothes called Baju Taqwa, gray pants, sarong and a headband. Marhaban dance is included in Corrective Makeup category because the female ones used a foundation, face powder, thick powder, crescent moon-shaped eyebrows, blash on, scotch on the eyes, eyeshadow dan eyelashes. As for the male it’s only using the thick powder. Hopefully this study could be an enrichment for the new created dance lesson and introduce the culture of Serang as the dinamic and developing culture with Marhaban Dance as the example.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Tari
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Tari
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 18 Nov 2013 04:38
Last Modified: 18 Nov 2013 04:38
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/3165

Actions (login required)

View Item View Item