Triana, Ana (2017) AJARAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DALAM TEMBANG-TEMBANG UPACARA NGARAS: Kajian Tradisi Lisan Di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_BSI_1300632_Title.pdf Download (112kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Table_Of_content.pdf Download (281kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Abstract.pdf Download (380kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Chapter 1.pdf Download (434kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (561kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Chapter 3.pdf Download (303kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Chapter 5.pdf Download (336kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Bibliography.pdf Download (139kB) |
|
Text
S_BSI_1300632_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (477kB) |
Abstract
NIM 1300632 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan masyarakat awam yang menganggap upacara adat ngaras sama dengan upacara adat siraman. Selain itu, teks tembang-tembang dalam upacara ngaras secara nyata menggambarkan ajaran berbakti kepada orang tua serta menggambarkan kebudayaan dan pandangan hidup masyarakat Sunda. Kerangka penelitian ini meliputi analisis struktur teks, analisis konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, dan makna. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan setiap analisis yang terkandung di dalam teks tembang-tembang upacara ngaras. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode yang diawali dengan mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu melibatkan dua pendekatan sekaligus. Pendekatan objektif digunakan sebagai langkah untuk menganalisis teks, yang berupa analisis struktur teks. Pendekatan antropologis digunakan sebagai langkah dalam memaparkan konteks tembang-tembang upacara ngaras di tengah masyarakat Sunda. Teks tembang yang dianalisis berjumlah empat tembang, yaitu tembang Rajah, tembang Kinanti Payo, tembang Pupunden Ati, dan tembang Jemplang Karang. Hasil analisis pada teks tembang-tembang upacara ngaras menunjukan bahwa pada tembang Rajah dan Kinanti Payo terdapat kemiripan dengan pola Pupuh Kinanti, yaitu pola 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i. Pola tersebut merupakan pola guru lagu dan guru wilangan pada Pupuh Kinanti sehingga menghasilkan bunyi yang purwakanti. Sedangkan tembang Pupundén Ati dan Jemplang Karang berbentuk puisi bebas sehingga keteraturan pola yang terdapat pada kedua tersebut tidak seketat dua tembang sebelumnya. Berdasarkan isinya, tembang Kinanti Payo, Pupundén Ati, dan Jemplang Karang mencerminkan ajaran berbakti kepada orang tua. Sedangkan tembang Rajah merupakan tembang pembuka yang mencerminkan proses permintaan izin untuk melaksanakan upacara ngaras. Proses pewarisan teks tembang-tembang dalam upacara Ngaras adalah secara horizontal, sedangkan proses penciptaannya meliputi tiga pembagian waktu, yaitu prapenuturan, penuturan, dan pascapenuturan. Berdasarkan konteksnya upacara ngaras diciptakan oleh R. Hidayat Suryalaga pada tahun 1975 dan berkembang di tengah masyarakat perkotaan yang masih mempertahankan nilai kebudayaan setempat. Dalam tataran fungsi, tembang-tembang upacara ngaras memiliki fungsi yang beragam, yaitu sebagai sebagai alat pengesah pranata-pranata sosial, sebagai alat pendidikan anak, sebagai alat pengesah kebudayaan, sebagai alat pemaksa dan pengawas norma-norma masyarakat, sebagai sistem proyeksi, dan sebagai hiburan.----------The background of this research is the point of view from people in general who consider the ngaras ceremony as same as siraman ceremony. Another reason of this research is in text of the ngaras ceremonial songs clearly depicts the teaching to be dutiful to the parents and describes the culture and viewpoint of the Sundanese people. This research framework includes analysis of text structure, narrative context analysis, process of creation, function, and meaning. This research aims to describe each analysis that is contained in the ngaras ceremonial songs. The method used in this research is descriptive analysis method that begins by describing the facts then followed by the analysis. The used approach which involves two approaches at once. The objective approach is used to analyze the text which is text structure analysis. The anthropological approach is used to explain the contexts of the ngaras ceremony song in the midst of Sundanese society. The text of the songs which are analyzed consistes of four songs, namely Rajah, Kinanti Payo, Pupunden Ati, and Jemplang Karang. The results of the ngaras songs analysis shows that in the Rajah and Kinanti Payo, there are similarities pattern with Pupuh Kinanti which is 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i. That pattern is that of guru lagu and guru wilangan on Pupuh Kinanti then it produced pupuh purwakanti. While Pupundén Ati and Jemplang Karang are free verse poem so that the regularity pattern that contained in the these songs is not as tight as the previous two songs. Based on the contents, Kinanti Payo, Pupundén Ati, and Jemplang Karang Songs reflect teaching to be dutiful to parents. Meanwhile, Rajah Song is an opening song that reflects the process of permission request to carry out ngaras ceremony. Process of text songs inheriting in Ngaras Ceremonial is in horizontal whereas the process of compossing includes three differentional times which are pre-speech, speech, and post-speech. As for the context, ngaras ceremony was created by R. Hidayat Suryalaga in 1975 and developed in the midst of urban communities that still maintain the value of local culture. At the functional level, Ngaras ceremonial song has a variety of functions such as a tool of social institutions, as a tool of children education, as a tool of cultural confirmation, as a tool of overbearing and supervisor of community norms, as a projection system, and as entertainment.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S BSI TRI a-2017; Pembimbing: I. Memen Durachman, II. Novi Resmini; NIM: 1300632 |
Uncontrolled Keywords: | Folklor, Tembang, Upacara Ngaras, Ajaran Berbakti kepada Orang Tua, Folclore, Songs, Ngaras Ceremonial, Teachings to be Dutiful to Parents |
Subjects: | P Language and Literature > PK Indo-Iranian |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris > Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris (nonpendidikan) |
Depositing User: | DAM staf |
Date Deposited: | 26 Sep 2018 01:53 |
Last Modified: | 26 Sep 2018 01:53 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/31569 |
Actions (login required)
View Item |