STRUKTUR KERUANGAN PERIBADATAN UMAT ISLAM DI KELURAHAN ISOLA KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

Urfan, Faiz (2013) STRUKTUR KERUANGAN PERIBADATAN UMAT ISLAM DI KELURAHAN ISOLA KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Title.pdf

Download (270kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Abstract.pdf

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Table_Of_Content.pdf

Download (271kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Chapter1.pdf

Download (335kB) | Preview
[img] Text
S_GEO_0907193_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (604kB)
[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Chapter3.pdf

Download (640kB) | Preview
[img] Text
S_GEO_0907193_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Chapter5.pdf

Download (186kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0907193_Bibliography.pdf

Download (163kB) | Preview
[img] Text
S_GEO_0907193_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (762kB)

Abstract

Peribadatan umat Islam atau yang lazim disebut masjid adalah tempat ibadah yang berjumlah cukup banyak di Kelurahan Isola, yakni 12 masjid. Namun jumlah masjid yang banyak tidak menentukan jumlah jemaah yang banyak pula, sehingga ada masjid yang penuh ketika shalat berjamaah dan ada pula masjid yang sedikit jemaah ketika shalat berjamaah. Tentu ini menjadi sebuah masalah yang harus diteliti karena masjid merupakan salah satu tempat pelayanan di Kelurahan Isola yang mengindikasikan efektivitas pemanfaatan tata ruang kota. Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu struktur keruangan peribadatan umat Islam di Kelurahan Isola yang diteliti berdasarkan lima indikator yaitu, persebaran masjid, daya dukung masjid, karakteristik jemaah masjid, daya jangkau masjid dan fungsi primer-sekunder masjid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang digunakan merupakan data primer, data sekunder, dan data terestrial (data peta hasil survey lapangan). Populasi penelitian ini terbagi dua yaitu populasi masjid dan populasi jemaah masjid. Cara mengambil sampel pada populasi masjid adalah purposive sampling sementara pada populasi jemaah masjid adalah accidental sampling. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif yang meliputi klasifikasi data, tabulasi data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah ketimpangan jumlah jemaah pada setiap masjid diakibatkan oleh pengelolaan setiap masjid yang berbeda-beda. Jika dikaitkan dengan struktur keruangan dan aplikasi teori tempat pusat, maka dapat disimpulkan bahwa Masjid Daarut Tauhiid memiliki posisi keruangan sebagai pusat pertumbuhan, Masjid Al-Furqan memiliki posisi keruangan sebagai sarana penunjang dari pusat pertumbuhan yang lain, yaitu Gedung Isola, sementara untuk masjid lain seperti Masjid Baetur Rohman dan Masjid Nurul Iman memiliki posisi keruangan yang saling lepas dengan sarana penunjang lain yang berada di sekitarnya. Penulis merekomendasikan agar posisi keruangan masjid menjadi pertimbangan dalam pengelolaan masjid agar fungsinya dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam menunjang efektivitas pemanfaatan tata ruang kota. Mosques are places of worship that add up to quite a lot in the village Isola, that is 12 mosques. However, the number of mosques doesn’t specify the number of the congregation. Therefore, there is a mosque full of praying in congregation, while the other have a few. Certainly this is a problem that needs to be investigated since a mosque is one of the places in the Isola Village that indicates the effectiveness of the utilization of spatial the city. This research has one variable that is the spatial sructure of Muslims worship in Isola Village. The variable researched based on five indicators these are the spread of mosques, the carrying capacity of mosque, characteristic of the congregation of the mosque, the mosque's outreach capacity and primary-secondary function of the mosque. The methods used in this research is descriptive method. The data used in this research are primary data, secondary data, and terrestrial data. The population of this research is divided into two populations which are the mosque’s population and the congregation of mosque’s population. The technique for take sample in the mosque’s population is purposive sampling while at the congregation of mosque’s is accidental sampling. Data processing technique in this study is a descriptive analysis techniques which include classification data, tabulate data, interpretation of data and the withdrawal of the conclusion. The results of this research are the inequality of congregation amount in each mosque caused by the differences between management of each mosque. If it is associated with the spatial structure and the application of the theory of central places, then it can be inferred that the Daarut Tauhiid Mosque has spatial position as growth centre, Al-Furqan Mosque has a spatial position as a supporting building of the Isola building as a growth centre, while for other mosques such as the Baetur Rohman Mosque and Nurul Iman Mosque has spatial position that is separated to other facilities are around. The author recommends that spatial structure of mosques must be considerate in the management of the mosque so that their functions can be run effectively and efficiently support the effectiveness of utilization of space.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 08 Nov 2013 08:07
Last Modified: 08 Nov 2013 08:07
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/2980

Actions (login required)

View Item View Item