REKAM JEJAK EMHA AINUN NADJIB DALAM PERKEMBANGAN POLITIK INDONESIA (1991-2013)

Riyanti, Ikrimah Vella (2017) REKAM JEJAK EMHA AINUN NADJIB DALAM PERKEMBANGAN POLITIK INDONESIA (1991-2013). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Title.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Abstract.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Table_of_content.pdf

Download (137kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Chapter1.pdf

Download (235kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_1306265_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (265kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Chapter3.pdf

Download (253kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_1306265_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Chapter5.pdf

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_1306265_Bibliography.pdf

Download (396kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_1306265_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (482kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekam jejak satu tokoh masyarakat yang memiliki pemikiran kritis terhadap kondisi sosial serta keterlibatan dalam mengatasi persoalan sosial. Tokoh tersebut memegang teguh prinsip untuk tidak memanfaatkan kesempatan demi mendapatkan jabatan dan kekuasaan dalam bidang pemerintahan. Ia adalah Emha Ainun Nadjib. Metode penelitian yang digunakan ialah sesuai dengan kaidah penelitian sejarah yang meliputi Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Data yang penulis gunakan berupa buku, artikel jurnal, skripsi, tesis, majalah, transkip naskah, surat kabar, wawancara dan berita online. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan interdisipliner dengan menggunakan konsep dari ilmu politik dan ilmu sosiologi. Konsep dari ilmu politik itu ialah Nasionalisme dan Reformasi sedangkan konsep yang diambil dari ilmu sosiologi adalah Peran dan Permasalahan Sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Emha Ainun Nadjib berperan dalam upaya perbaikan bangsa dengan nasionalisme yang berlandaskan humanisme. Berhulu pada sastra yaitu bergabung dalam Persatuan Sastrawan Muda Studi Klub sehingga banyak karyanya yang di publish oleh berbagai surat kabar. Tulisannya banyak berupa kritikan terhadap permasalahan sosial. Berlanjut pada aktivitasnya yang mengajak masyarakat agar melek politik melalui teater budaya seperti Lautan Jilbab, Perahu Retak, Pak Kanjeng, dan Baginda Faruk. Turut aktif pula diberbagai seminar di kampus-kampus sebagai pembicara dalam lingkup seni, budaya, sastra, agama dan politik. Aktivitas tersebut berujung pada kendala berupa pencekalan yang dilakukan oleh pihak rezim Orde Baru karena dinilai mengkhawatirkan stabilitas negara. Ia tidak dapat bepergian dan dilarang pentas dimana-mana. Pada era reformasi, Emha Ainun Nadjib turut andil dalam proses lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, ia menyusun artikel dengan judul Selebaran Terang Benderang: Tentang 11 Mei, Dewan Negara, dan Lain-Lain. Kemudian berkontribusi menyusun naskah Husnul Khatimah yang diserahkan kepada Presiden Soeharto. Naskah tersebut menjadi salah satu faktor Presiden Soeharto bersedia turun dari jabatannya. Setelah peristiwa tersebut, Emha Ainun Nadjib kembali berkeliling desa bersama rakyat kecil yang kemudian bermuara pada terciptanya Maiyah Nusantara, yaitu kegiatan berkumpul dengan berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua. Hindu-Buddha, Kristen, Islam, Tionghoa. Siapa pun orangnya, apapun agamanya memiliki hak untuk terlibat dalam Maiyah Nusantara. Tujuannya adalah menyelesaikan bermacam persoalan sosial, contohnya seperti: Konflik Suku Dayak dan Madura di Kalimantan Barat; Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur; Petani Samin di Pati, Jawa Tengah; Petambak Udang di Tulang Bawang, Lampung. Hingga muncul respons positif dan negatif dari masyarakat Indonesia. Peranannya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan politik Indonesia namun pada kenyataannya ia tidak dikenal dan tidak mendapat penghargaan bagi bangsa yang sesuai dengan kontribusinya.;---The research aims to analyses the track record of a community figure who is critical with the social conditions and involved in solving social problems. The figure strongly upholds the principles of not taking advantage of any opportunities to get a position and power in the government. He is Emha Ainun Najib. The research adopted methods appropriate to the principles of historical research, including heuristic, critical, interpretative, and historiographical methods. The data were in the forms of books, journal articles, undergraduate theses, manuscripts, newspapers, interview transcripts, and online news. The research employed interdisciplinary approach using the concepts of Nationalism and Reformation from Political Science and the concept of Social Roles and Problems from sociology. The findings show that Emha Ainun Nadjib played a role in an attempt of improving the nation with nationalism based on humanism. He departed from literature by joining Study Club of Young Litterateur Association, so that there are so many of his worked were published by some of newspapers. His writing much in the form of criticism of social problems. Continues on activities that invite the community to political literacy through culture theatre, such as Lautan Jilbab, Perahu Retak, Pak Kanjeng, and Baginda Faruk. In another occasion, he was active to give his speech from one to another campuses in the scope of art, culture, literature, religion, and politic. These activities led to the Government’s bans. He cannot travel and was banned everywhere. He participated in the deposition of the then President Soeharto, by composing an article entitled Ablaze flyer: About May 11, The State Council, etc. His participation led to the creation of Maiyah Nusantara to solve various national problems, such as: The conflicts between Dakaynese and Maduranese in West Kalimantan; Lapindo Mud in Sidoarjo, East Java; Samin Farmers in Pati, Central Java; Shrimp Farmers in Tulang Bawang, Lampung. His political involvement eventually raised positive and negative responses from the Indonesian people. His roles were instrumental in the political development of Indonesia, but in reality he is not famous and recognized adequately for his contributions.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil : S SEJ RIY r-2017; Pembimbing : I. Suwirta, Moch. Eryk Kamsori; NIM : 1306265.
Uncontrolled Keywords: Peran, Orde Baru, Reformasi, Emha Ainun Nadjib, Maiyah Nusantara, Roles, the New Order, Reformation, Emha Ainun Nadjib, Maiyah Nusantara.
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Mrs. Santi Santika
Date Deposited: 22 Feb 2018 01:28
Last Modified: 22 Feb 2018 01:28
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/29190

Actions (login required)

View Item View Item