Fauzi, Ilfan (2016) NILAI PENDIDIKAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA DALAM MELESTARIKAN KRIYA BAMBU. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Berdasarkan observasi awal, apresiasi masyarakat pada karya industri kreatif,
khususnya kriya bambu, semakin berkembang. Hal ini merupakan peluang yang besar untuk
mengambil pasar seni kriya untuk kemajuan perekonomian masyarakat. Salah satu perajin
yang aktif memproduksi kriya bambu adalah Kampung Naga terletak di Desa Neglasari,
Kecamatan Sawalu, Tasikmalaya. Kriya bambu sejak dulu di Kampung Naga di Kabupaten
Tasikmalaya sangat dikenal wisatawan karena keunikannya, yakni mempertahankan nilainilai
tradisi. Di tengah modernisasi, penduduk Kampung Naga tetap mempertahankan tradisi
dan menjunjung nilai-nilai luhur nenek moyangnya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pewarisan nilai pendidikan
masyarakat Kampung Naga dalam melestarikan kriya bambu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang otentik mengenai pengalaman-pengalaman orang,
sebagaimana dirasakan orang-orang tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang nilai pendidikan masyarakat
Kampung Naga dalam melestarikan kriya bambu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Bentuk dan fungsi kriya bambu yang dihasilkan oleh masyarakat Kampung Naga, ialah
salah satu kegiatan tradisional yang dilakukan secara turun temurun, disamping bertani pada
umumnya pada masyarakat Kampung Naga mengisi waktu luang dengan kegiatan membuat
kerajinan walu. Pada awalnya kegiatan membuat kerajinan adalah pekerjaan sampingan saat
menunggu waktu bertani. Sebagai penolong dalam pemenuhan kelangsungan hidupnya.
Dalam pembuatan kerajinan pada awalnya diperoleh karena tuntutan, akan kebutuhan
peralatan keseharian yang bisa digunakan. Seperti perlengkapan pertanian, perternakan dan
perikanan, upacara adat dan lain sebagainya akan tetapi melihat dari pada itu akhirnya
pembuatan kerajinan mulai dibuat sesuai dengan bentuk dan fungsinya, 2) Proses pembuatan
kriya bambu di Kampung Naga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya ialah
proses, seperti Lodor/ tempat buah-buahan, tempat snak, rinjing, kipas, dan lain-lain. 3)
Proses pewarisan nilai pendidikan masyarakat Kampung Naga dalam melestarikan kriya
bambu terdiri dari:1) Nilai-nilai kearifan lokal pada masyarakat Kampung Naga, 2)
Pendidikan membentuk kepribadian masyarakat Kampung Naga, dan 3) Mempertahankan
tradisi Kampung Naga.----------Based on preliminary observations, the appreciation of the public on the work of the creative
industries, especially bamboo craft, is growing. This is a great opportunity to take the craft art
market for economic progress of society. One craftsman who actively producing bamboo
craft is located in Kampung Naga Neglasari, District Sawalu, Tasikmalaya. Bamboo craft
since the first in Kampung Naga in Tasikmalaya district is very well known to tourists
because of its uniqueness, namely maintaining traditional values. In the midst of
modernization, residents of Kampung Naga maintain the tradition and uphold the noble
values of his ancestors.
The purpose of this study was to determine the inheritance of the educational value of
Kampung Naga society in preserving bamboo craft.
The method used in this study is a qualitative approach, aiming to gain an authentic
understanding of the experiences of people, as perceived these people.
Based on the results of research and discussion about the educational value of Kampung
Naga society in preserving the craft of bamboo, it can be concluded as follows: 1) The form
and function of craft bamboo produced by society Kampung Naga, is one of the traditional
activities carried out for generations, in addition to farming in generally at Kampung Naga
society spare time with activities making crafts walu. At the beginning of activities making
crafts is a side job while waiting to farming. As a helper in the fulfillment of its survival. In
making the craft initially obtained because of the demands, the need for equipment that can
be used daily. Such as farm equipment, livestock and fisheries, ceremonies and so forth but
look at it eventually manufacture craft began to be made in accordance with the form and
function, 2) The process of making crafts bamboo in Kampung Naga, there are a few things
to be aware of which is the process, as Lodor / a fruit, a snack, rinjing, fans, and others. 3)
The process of devolution of educational value Kampung Naga society in preserving bamboo
craft consists of: 1) The values of local wisdom in Kampung Naga society, 2) Education form
the personality of Kampung Naga society, and 3) Maintaining the tradition of Kampung
Naga.
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Title.pdf Download (214kB) | Preview |
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Abstract.pdf Download (163kB) | Preview |
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Table_of_Content.pdf Download (61kB) | Preview |
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Chapter1.pdf Download (230kB) | Preview |
![]() |
Text
S_SRP_1205577_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (516kB) |
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Chapter3.pdf Download (163kB) | Preview |
![]() |
Text
S_SRP_1205577_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Chapter5.pdf Download (65kB) | Preview |
Preview |
Text
S_SRP_1205577_Bibliography.pdf Download (161kB) | Preview |
![]() |
Text
S_SRP_1205577_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S SR FAU n-2016; Pembimbing: I. Nanang Ganda Prawita, II. Hery Santosa |
Uncontrolled Keywords: | pendidikan masyarakat, kampung naga, kriya bambu |
Subjects: | L Education > L Education (General) > N Visual arts (General) For photography, see TR |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Seni dan Desain > Jurusan Pendidikan Seni Musik |
Depositing User: | Mrs. Santi Santika |
Date Deposited: | 23 Mar 2018 07:33 |
Last Modified: | 26 Mar 2018 03:21 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/29167 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |