Sari, Reni Permata (2013) INTERNALISASI/ PENGHAYATAN NILAI-NILAI KEDAERAHAN DALAM PROSES PENGASUHAN : Studi Fenomenologi Pasangan Suami Istri Etnis Jawa, Etnis Batak, dan Etnis Minang. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_PSI_0900545_Title.pdf Download (459kB) | Preview |
|
|
Text
S_PSI_0900545_Abstract.pdf Download (296kB) | Preview |
|
|
Text
S_PSI_0900545_Table_Of_Content.pdf Download (336kB) | Preview |
|
|
Text
S_PSI_0900545_Chapter1.pdf Download (216kB) | Preview |
|
Text
S_PSI_0900545_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (566kB) |
||
|
Text
S_PSI_0900545_Chapter3.pdf Download (208kB) | Preview |
|
Text
S_PSI_0900545_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (677kB) |
||
|
Text
S_PSI_0900545_Chapter5.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text
S_PSI_0900545_Bibliography.pdf Download (250kB) | Preview |
|
Text
S_PSI_0900545_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Peneltian kualitatif fenomenologi ini bertujuan untuk mengetahui internalisasi/ penghayatan nilai-nilai kedaerahan dalam proses pengasuhan pada pasangan suami istri Etnis Jawa, Etnis Batak, dan Etnis Minang. Penelitian ini mendeskripsikan penghayatan nilai-nilai kedaerahan proses pengasuhan dari ketiga pasangan etnis tersebut ketika berada di kota Bandung. Dalam penelitian ini pengumpulan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purpose sampling. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam pada tiga pasangan suami istri dari Etnis Jawa, Etnis Batak, dan Etnis Minang. Ketiganya merupakan pasangan dari etnis Jawa, Etnis Batak, dan Etnis Minang yang telah merantau di kota Bandung minimal satu tahun. Wawancara dilakukan satu kali masing-masing subjek, wawancara dilakukan di tempat kerja dan tempat tinggal subjek.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek memiliki penghayatan nilai-nilai kedaerahan yang hampir sama satu sama lain. Pasangan Etnis Jawa tidak menerapkan proses pengasuhan yang berupa upacara adat kehamilan dan kelahiran ketika berada di kota Bandung. Pasangan Etnis Batak tidak menerapkan proses pengasuhan berupa upacara kelahiran dan begitu juga dengan pasangan Etnis Minang yang tidak menerapkan proses pengasuhan berupa upacara kelahiran dan upacara adat mandi Balimo. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti mengharapkan subjek tetap mempertahankan dan menerapkan nilai-nilai kedaerahan masing-masing etnis kepada anaknya ketika berdomisili di daerah perantauan. This observation uses fenomology qualitative. It is for internalization the local value to the adoption process for the Javanese, bataknese, and padangnese couples. It is description for the local process from the three couple in Bandung area. In this observation to collect this subject is done by purpose technique sampling. Using deep interview technique to these three couples. They are minimum already stay in Bandung as long as one year. The interview is one times for the each subject, and do in their place. The result of this observation show that these subject have closed local value each other. The Javanese couples don’t do the adoption process likes pregnant and birth ceremony when they live in Bandung. The Bataknese couple don’t do process of adoption likes birth ceremony and also the Minangnese couples, they also don’t do birth ceremony and Balimo ceremony.Based on this observation, observer wish the subject can survive the tradition of the local value from the each ethnics to their children when they live in outside area.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Program Studi Psikologi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Program Studi Psikologi |
Depositing User: | DAM STAF Editor |
Date Deposited: | 06 Nov 2013 02:03 |
Last Modified: | 06 Nov 2013 02:03 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/2864 |
Actions (login required)
View Item |