SISTEM PEWARISAN SILAT PERISAI DI RIAU

Wulandari, Fikhen Tri (2017) SISTEM PEWARISAN SILAT PERISAI DI RIAU. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Title.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Abstract.pdf

Download (132kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Table_of_content.pdf

Download (336kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Chapter1.pdf

Download (123kB) | Preview
[img] Text
T_PSN_1402615_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (287kB)
[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Chapter3.pdf

Download (140kB) | Preview
[img] Text
T_PSN_1402615_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Chapter5.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PSN_1402615_Bibliography.pdf

Download (91kB) | Preview
[img] Text
T_PSN_1402615_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (206kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Silat Perisai merupakan salah satu tradisi yang ada di Kampar Provinsi Riau, yang ditampilkan untuk mencari sebuah kemufakatan dari perselisihan yang terjadi di antara suku. Sekarang ini, Silat Perisai menjadi seni pertunjukan atau hiburan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami sistem pewarisan silat perisai dari generasi ke generasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode sejarah yang dapat mengurai permasalahan silat perisai yaitu dengan cara heuristik, kritik sumber (verifikasi), interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara triangulasi dari data hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi kemudian diinterpretasikan sesuai dengan konteksnya. Hasil penelitian ini ialah bahwa proses pewarisan yang terjadi pada silat perisai dipengaruhi oleh pendidikan informal dari keluarga, masyaraka dan adat yang berlaku pada daerah lahirnya silat perisai. Kegiatan pewarisan dilakukan secara alamiah oleh keturunan langsung dari seniman, dan bukan keturunan langsung dari seniman, yang dilakukan dengan cara proses latihan (training), apresiasi, dan cara spiritual. Pewarisan ini tidak hanya mendidik keterampilan yang sifatnya fisik, tetapi juga menurunkan nilai-nilai keberanian, harga diri, dan tanggungjawab dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai ini tertanam pada diri pewaris silat perisai yaitu Syafi’i (keturunan langsung) dan Yus Heri (bukan keturunan). Proses pewarisan yang dilakukan bukan keturunan langsung terdapat sedikit perbedaan cara yaitu tiadanya kegiatan spiritual, melainkan hanya proses latihan dan apresiasi saja. Hal ini terjadi karena kebutuhan masyarakat yang berbeda pada zaman kedua pesilat. Keluarga dan masyarakat sekitarnya serta budaya lain merupakan faktor yang mempengaruhi cara pewarisan pada Silat Perisai. Kata Kunci : Sistem pewarisan, silat perisai, seni pertunjukan, pendidikan informal, masyarakat Riau. Silat Perisai is one of tradition in Kampar – Riau Province, which is performed to find an agreement from a race riot. Nowadays, Silat Perisai becomes a performance art or entertainment. The purpose of this research is to comprehend the Silat Perisai inheritance system from a generation to generation. This qualitative research uses historical method which can explain the Silat Perisai problem with heuristic manner, resource critics (verification), interpretation, and historiography. Data collecting technique which is used is observation, interview, and documentation study. This research uses triangulation data analysis technique that merges all data from the result of observation, interview and documentation study which are interpreted based on its context. The result of this research is the inheritance system of Silat Perisai is affected by informal education from family, society and custom in its provenance. The inheritance is proceedednaturally to descendant of artists or non-descent by training process, appreciation, and spiritual ways. This inheritance not only educates physical skill, but also gives courage values, pride and responsible in society. These values areembedded in Syafi’i (descent) and YusHeri (non-descent) as the inheritors. There is a difference between the inheritance which is proceeded to descent and non-descent, that is the existence of spiritual activity. It is because of the society need differences on their period. Family, surrounding society, and another culture affect Silat Perisai inheritance process. Keywords: Inheritance System, Silat Perisai, Performance Art, Informal Education, Riau Society.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: No. Panggil: T_PSN_WUL_s-2017; Pembimbing : I. Juju Masunah, II. Trianti Nugraheni
Uncontrolled Keywords: Sistem pewarisan, silat perisai, seni pertunjukan, pendidikan informal, masyarakat Riau.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Seni S-2
Depositing User: Mr. Cahya Mulyana
Date Deposited: 09 Nov 2017 07:57
Last Modified: 09 Nov 2017 07:57
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/27817

Actions (login required)

View Item View Item