Syamsuddin, Annisa Puteri Utari (2016) PEMETAAN AREAL KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR) UNTUK REHABILITASI LAHAN KRITIS DI KABUPATEN TASIKMALAYA. eprint_fieldopt_thesis_type_engd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
TA_PIG_1306746_Title.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text
TA_PIG_1306746_Abstract.pdf Download (141kB) | Preview |
|
|
Text
TA_PIG_1306746_Table_of_Content.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text
TA_PIG_1306746_Chapter 1.pdf Download (242kB) | Preview |
|
Text
TA_PIG_1306746_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (331kB) |
||
|
Text
TA_PIG_1306746_Chapter 3.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
TA_PIG_1306746_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (664kB) |
||
|
Text
TA_PIG_1306746_Chapter 5.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
TA_PIG_1306746_Bibliography.pdf Download (144kB) | Preview |
|
Text
TA_PIG_1306746_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (11MB) |
Abstract
Lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami atau dalam proses kerusakan fisik, kimia atau biologi yang akhirnya dapat membahayakan fungsi hidrologi, orologi, produksi pertanian, pemukiman, dan kehidupan sosial ekonomi dari daerah lingkungan pengaruhnya. Kerusakan pada lahan ini terjadi secara bersamaan saling terkait atau sejenis saja. Terancamnya fungsi biologi dapat berakibat fatal misalnya terjadi tanah longsor yang mengakibatkan fungsi produksi tanaman terancam. Diperlukan rehabilitasi lahan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Salah satu upaya rehabilitasi lahan kritis yaitu dengan program kebun bibit rakyat atau KBR. KBR adalah kebun bibit yang dikelola oleh kelompok masyarakat baik laki-laki maupun perempuan melalui pembuatan bibit berbagai jenis tanaman hutan dan/atau tanaman serbaguna (mpts) yang pembiayaannya bersumber dari dana pemerintah. Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di lahan kritis, lahan kosong dan lahan tidak produktif merupakan salah satu upaya pemulihan kondisi DAS yang kritis. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk, 1) Memetakan areal kebun bibit rakyat pada lahan kritis, 2) Mengetahui tingkat kekritisan lahan pada kebun bibit rakyat, 3) Mengetahui jenis tanaman yang akan ditanam pada kebun bibit rakyat. Metode survey dan pemetaan menggunakan Global Positioning System (GPS) handheld digunakan untuk mendapatkan nilai koordinat dari setiap blok KBR. Dalam analisis dan pembuatan peta menggunakan software ArcGIS 10.4. Teknik analisis yang digunakan adalah nilai koordinat dan tool calculate geometry yang berfungsi untuk menghitung luas blok KBR. Terdapat 23 peta yang dihasilkan dan dikelompokan berdasarkan kelompok tani. Tingkatan kekritisan lahan di Kebun Bibit Rakyat Kabupaten Tasikmalaya mulai dari lahan potensial kritis, semi kritis, kritis dan sangat kritis dengan luas masing-masing 1145,833 Ha (61,11%) , 520.8333 Ha (27,78%), 52.08333 Ha (2,78%) dan 156.25 Ha (8,3%). KBR ditanam dengan 4 jenis tanaman jenis kayu-kayuan yaitu Albazia, Gmelina, Acacia Mangium dan Sengon dengan luas masing-masing 1223,95833 Ha (65,28%), 312,5 Ha (16,67%), 78,125 Ha (4,17%) dan 260,416667 Ha (13,89%).;--- Critical land is land that has experienced or in the process of physical, chemical or biological weapons that could eventually harm the hydrological function, orologi, agricultural production, housing, and social and economic life of the local sphere of influence. Damage to this area occur simultaneously interrelated or similar course. Endangerment of biological functions can be dengerous for example landslides that resulted in the production function of threatened plant. Required land rehabilitation to restore, maintain and improve the functioning of forest and land carrying capacity, productivity and role in the life supporting system is maintained. One of the critical land rehabilitation program that is by nurseries garden of people or KBR. KBR is a nursery run by community groups, both men and women through the production of seedlings of various forest plants and or plant multipurpose (MPTS) whose financing comes from government funds. Forest and land rehabilitation (RHL) on degraded land, vacant land and unproductive land is one attempt recovery of critical watershed. In addition, this study aims to, 1) Mapping seedling plantation on degraded populace, 2) Determine the critical level of land on people's nurseries, 3) Knowing the type of crops to be grown in nurseries people. Survey and mapping method uses the Global Positioning System (GPS) handheld is used to obtain the coordinates of each block KBR. In the analysis and creating maps using ArcGIS 10.4 software. The analysis technique used is the coordinate value and calculate geometry tool that serves to calculate the area of a block KBR. There are 23 maps generated and sorted by farmer groups. Levels of critical land in Tasikmalaya District People's Garden Seeds from potential land critical, semi-critical, critical and very critical area of each 1145.833 ha (61.11%), 520.8333 ha (27.78%), 52.08333 Ha ( 2.78%) and 156.25 ha (8.3%). KBR is planted with 4 different types of species of woody plants that Albazia, Gmelina, Acacia mangium and spacious Sengon with each 1223.95833 Ha (65.28%), 312.5 ha (16.67%), 78,125 ha (4 , 17%) and 260.416667 Ha (13.89%).
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_engd) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: TA PIG SYA p 2016 Pembimbing: I. Dede Sugandi |
Uncontrolled Keywords: | KBR, Pemetaan, Lahan Kritis, KBR, Mapping, Wasteland |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Program Studi Survey Pemetaan dan Informasi Geografi D-3 |
Depositing User: | Mr mhsinf 2017 |
Date Deposited: | 21 Aug 2017 05:12 |
Last Modified: | 21 Aug 2017 05:12 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/25003 |
Actions (login required)
View Item |