Pitjumarfor, Leonard (2015) PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESATUAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK : Studi Deskriptif Pada Program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta. S2 thesis, Universitas pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PLS_1204579_Title.pdf Download (331kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_1204579_Abstract.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_1204579_Table_of_content.pdf Download (59kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_1204579_Chapter1.pdf Download (151kB) | Preview |
|
Text
T_PLS_1204579_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (345kB) |
||
|
Text
T_PLS_1204579_Chapter3.pdf Download (287kB) | Preview |
|
Text
T_PLS_1204579_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (975kB) |
||
|
Text
T_PLS_1204579_Chapter5.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
T_PLS_1204579_Bibliography.pdf Download (40kB) | Preview |
|
Text
T_PLS_1204579_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (241kB) |
||
Text
T_PLS_1204579_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (122kB) |
||
Text
T_PLS_1204579_Appendix3.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (93kB) |
Abstract
Sebagian besar konflik sosial yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta melibatkan pemuda. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman pemuda tentang wawasan kesatuan. Aparatur Pemerintah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta memiliki peran dalam menanggulangi masalah konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya konflik sosial adalah meningkatkan wawasan kesatuan pemuda di daerah rawan konflik melalui pelatihan pemuda pelopor Provinsi DKI Jakarta, oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk meneliti peran Aparatur Pemerintah Bidang Kewaspadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan wawasan kesatuan pemuda di daerah rawan konflik melalui pelatihan pemuda pelopor DKI Jakarta. Tujuanya yaitu: (1) Untuk mengetahui peran Aparatur Pemerintah Bidang Kewaspadaan Badan Kesatuan Bangsa dan politik Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan wawasan kesatuan pemuda, (2) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pemuda tentang wawasan kesatuan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan Pemuda Pelopor, (3) Untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pelatihan pemuda pelopor dalam meningkatkan wawasan kesatuan bagi pemuda di kawasan rawan konflik, (4) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan pelatihan Pemuda Pelopor. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian campuran yakni suatu metode penelitian yang mengkombinasikan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari Aparatur Pemerintah dan Peserta Pelatihan yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) Peran Aparatur Pemerintah Bidang Kewaspadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta menjalankan fungsinya dalam memfasilitasi penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan wawasan kebangsaan melalui pelatihan pemuda pelopor. (2) Adanya perubahan tingkat pengetahuan peserta pelatihan tentang wawasan kesatuan sebelum dan sesudah pelatihan yakni meningkat 48%. (3) Penyelenggaraan pelatihan pemuda pelopor mendapatkan reaksi positif dari peserta pelatihan yang tergambarkan oleh data instrumen angket yang terdiri dari tiga komponen diantaranya peran fasilitator, keterlibatan peserta, dan situasi komunikasi. (4) Faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan pelatihan pemuda pelopor diperoleh dengan menggunakan analisis SWOT, sehingga ditemukan kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan dari penyelenggaraan pelatihan pemuda pelopor. Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan rekomendasi bagi Pemerintah, Pemuda, serta masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya konflik sosial di masyarakat. Most of the social conflicts that occurred in Jakarta involving youth. This is caused by a lack of understanding of the unity of the youth of insight. Personnel Government of National Unity and the Politics of Jakarta had a role in tackling the problem of social conflicts that occur in the community. One of the government's efforts in anticipation of social conflict is to improve the knowledge of unity youth in conflict-prone areas through youth training pioneer Jakarta, therefore the researchers felt the need to examine the role of the Government Apparatus Vigilance Division of National Unity and the Politics of Jakarta in improving insight unity of youth in conflict-prone areas through youth training pioneer Jakarta. The goal is to: (1) To determine the role of the Government Apparatus Vigilance Division of National Unity political and Jakarta in enhancing unity insight youth, (2) To determine the level of knowledge of youth on the insight of unity before and after training Pioneer Youth, (3) To know how pioneer youth training event enhance the insight of unity for youth in conflict-prone region, (4) To determine the factors supporting and training administration Youth Pioneers. This study was conducted using a mix methods approaches that a research method that combines quantitative methods with qualitative methods. The subjects in this study consisted of Government Personnel and Training Participants numbering 30 people. The results of this research showed: (1) Role of Government Personnel Vigilance Division of National Unity and the Politics of Jakarta perform its function in facilitating the implementation of promotion and development of national awareness through youth training pioneer. (2). Knowledge of youth after training pioneer youth increased by 48% which is illustrated by the results of post test given to trainees. Such increase indicates that the pioneer youth training youth declared successful in increasing knowledge about the insight of unity with a good assessment criteria. (3) The organization of the pioneer youth get a positive reaction from the participants of the training were portrayed by the data questionnaire instrument that consists of three components including the role of facilitator, participant involvement and communication situations. (4) The supporting factors and obstacles in the implementation of youth training pioneer obtained by using SWOT analysis, thus found strengths, weaknesses, opportunities and challenges of youth training event pioneers. Results from this study is expected to provide recommendations to the Government, youth, and communities in anticipating social conflicts in society.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : T PLS PIT p-2015; Pembimbing : I. Ihat Hatimah, II. Asep Saepudin |
Uncontrolled Keywords: | wawasan kesatuan pemuda, daerah rawan konflik, pelatihan pemuda pelopor |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-2 |
Depositing User: | Mrs. Neni Sumarni |
Date Deposited: | 29 Sep 2016 01:28 |
Last Modified: | 29 Sep 2016 01:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/22218 |
Actions (login required)
View Item |