Hermawan, Annisa Palaah (2015) PENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU MELALUI LIRIK LAGU HALO-HALO BANDUNG DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunarungu Kelas VI SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_PKH_1105784_Title.pdf Download (118kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKH_1105784_Abstract.pdf Download (314kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKH_1105784_Table_of_Content.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKH_1105784_Chapter1.pdf Download (320kB) | Preview |
|
Text
S_PKH_1105784_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (427kB) |
||
|
Text
S_PKH_1105784_Chapter3.pdf Download (601kB) | Preview |
|
Text
S_PKH_1105784_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (789kB) |
||
|
Text
S_PKH_1105784_Chapter5.pdf Download (195kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKH_1105784_Bibliography.pdf Download (192kB) | Preview |
|
Text
S_PKH_1105784_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (796kB) |
Abstract
Dampak dari ketunarunguan adalah terhambatnya perkembangan bahasa dan bicara. Hal ini juga berdampak langsung pada terhambatnya komunikasi verbal, baik secara ekspresif maupun secara reseptif. Kemampuan berbahasa diawali dari bahasa reseptif lalu ekspresif. Bahasa reseptif adalah kemampuan seseorang dalam memahami ide, pikiran, ataupun perasaan yang terjadi disekitarnya, sedangkan bahasa ekspresif diartikan sebagai kemampuan anak dalam menggunakan bahasa baik secara verbal, tulisan, symbol, isyarat ataupun gesture’. Salah satu permasalahan bahasa reseptif tunarungu yaitu kurang mampu untuk mengikuti perintah secara verbal sehingga ketika diberikan perintah harus ada pengulangan disertai contoh perilaku, kurang memahami kalimat secara utuh. Begitu juga permasalahan bahasa ekspresif nya, anak tunarungu mengalami kesulitan dalam menyampaikan bahasa secara verbal, tulisan, sehingga kertika berbicara anak tunarungu mempunyai keterbatasan dalam kosa kata. Anak tunarungu memperoleh bahasanya melalui indera penglihatan dan pengalaman. Oleh karena itu anak tunarungu membutuhkan pembelajaran yang memanfaatkan indera visualnya yaitu melalui lirik lagu halo-halo Bandung yang dikemas ke dalam permainan dengan menggunakan bendera-bendera berwarna. Penelitian ini bertiujuan untuk meningkatkan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif anak tunarungu melalui lirik lagu halo-halo Bandung yang di tunjukan agar pembelajaran menjadi mudah dipahami, lebih menarik respon anak dan menjadikan pembelajaran tidak monoton. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka disusunlah rumusan “Apakah lirik lagu halo-halo Bandung efektif meningkatkan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak tunarungu kelas VI SDLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?” untuk menjawab rumusan masalah tersebut penulis melaksanakan penelitian di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi dengan subjek penelitian adalah seorang siswa kelas VI SDLB. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen melalui desain single subject reseach dengan pola A-B-A. Hasil penelitian pada subjek “FRS” menunjukan terjadi peningkatan presentase kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil mean level pada baseline-1 (A1) diperoleh presentase (R=44)(E=31,25) Pada tahap intervensi (B) diperoleh presentase (R=74,2) (E=69,62) dan pada baseline-2 (A2) diperoleh presentasi (R=98,5) (E=86).----------
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | no.panggil: S HER: p-2015 Pembimbing: I. Permanarian Somad II. Ehan |
Uncontrolled Keywords: | Bahasa reseptif dan bahasa ekspresif, lirik lagu halo-halo Bandung, tunarungu |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | Mr. Tri Agung |
Date Deposited: | 16 Aug 2016 06:00 |
Last Modified: | 16 Aug 2016 06:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/21468 |
Actions (login required)
View Item |