Indriyani , Fitri (2013) SUATU KAJIAN PERANAN GURU PKN DALAM MENGATASI KASUS TAWURAN ANTAR SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH : Studi Kasus di SMP Negeri 1 Kota Baru Kabupaten Karawang. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_PKN_0901352_Title.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKN_0901352_Abstract.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKN_0901352_Table of Content.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKN_0901352_Chapter1.pdf Download (250kB) | Preview |
|
Text
S_PKN_0901352_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (410kB) |
||
|
Text
S_PKN_0901352_Chapter3.pdf Download (260kB) | Preview |
|
Text
S_PKN_0901352_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (421kB) |
||
|
Text
S_PKN_0901352_Chapter5.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text
S_PKN_0901352_Bibliography.pdf Download (165kB) | Preview |
|
Text
S_PKN_0901352_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (158kB) |
Abstract
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah mempersiapkan ‘seorang warga negara yang baik’ (To Be A Good Citizenship). Warga negara yang baik merupakan warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggung jawab, warga negara yang cerdas, warga negara kritis dan warga negara yang partisipasi. Siswa merupakan bagian dari warga negara yang tidak seharusnya melakukan tawuran. Tawuran merupakan kenakalan remaja yang melanggar norma, etika dan moral. Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, dirumuskan dalam 3 rumusan masalah yaitu: 1) Faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi terjadinya kasus tawuran di lingkungan SMP Negeri 1 Kota Baru?, 2) Bagaimana kendala yang dihadapi guru PKn SMP Negeri 1 Kota Baru dalam mengatasi kasus tawuran antar siswa di lingkungan sekolah?, 3) Bagaimana upaya yang dilakukan guru PKn SMP Negeri 1 Kota Baru dalam mengatasi kasus tawuran antar siswa di lingkungan sekolah?. Untuk mengetahui kasus dalam penelitin ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PKn SMP Negeri 1 Kota Baru, Kepala sekolah SMP Negeri 1 Kota Baru, guru BK SMP Negeri 1 Kota Baru dan siswa yang pernah mengikuti tawuran SMP Negeri 1 Kota Baru. Hasil dari penelitian ini adalah 1)Tawuran merupakan kenakalan remaja yang sering terjadi dikalangan para anak remaja, khususnya pada anak sekolah yang mengeyam pendidikan sekolah tingkat pertama, khususnya di sekolah SMP Negeri 1 Kota Baru. Tawuran ini biasa terjadi akibat dari rasa solidaritas yang tinggi, cinta almamater, banyaknya hasutan dari oknum-oknum yang tidak pertanggungjawab, merasa dirinya paling hebat, lingkungan yang tidak mendukung yang menimbulkan kasus tawuran, masih adanya peraturan sekolah yang belum tegas karena ambang toleransi masih besar dan ketidakperdulian orang tua akan tumbuh kembang anak. 2)Kendala-kendala yang dihadapi dalam mengatasi tawuran terletak pada memahami anak infulsif atau tertutup, ketidakperdulian pada pemberian nasehat dari guru, banyaknya siswa yang lebih nongkrong di dunia maya, kedisiplinan sekolah yang harus tegas serta sulitnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua yang kebanyakannya sibuk untuk mencari nafkah demi terpenuhinya kebutuhan keluarga. 3)Upaya-upaya yang dilakukan yaitu dengan cara prefentif atau pencegahan,maka perlu adanya peranan guru dalam mengatasi kasus tawuran, karena akan berdampak baik atau buruknya para siswa apabila tergantung dari guru yang mengajarkannya. Maka diperlukan peranan-peranan guru yaitu diantaranya guru sebagai mediator, komunikator, motivator, supervisor dan fasilitator bagi siswa. Pembinaan secara personal dan masal, peraturan sekolah yang harus ditegaskan kembali dan perlu adanya hukuman yang tegas kemudian mendatangi rumah siswa tersebut untuk bertemu dengan orang tua serta jalan terakhir mengembalikan siswa tersebut kepada orang tuanya (dikeluarkan dari sekolah). Kata Kunci: Peranan Guru, Tawuran National education serves to develop skills and character development and civilization of the nation's dignity in the context of the intellectual life of the nation. The main objective is to prepare the Citizenship Education 'a good citizen' (To Be A Good Citizenship). Good citizen is a citizen whose creative, responsible citizens, citizens who are intelligent, critical citizens and citizen participation. Students are part of citizens who are not supposed to do the fighting. Brawl is juvenile delinquency in violation of norms, ethics and morals. For ease in understanding this study, formulated in 3 formulation of the problem, namely: 1) What factors have the background for the brawl in the case of SMP Negeri 1 Kota Baru?, 2) What obstacles faced Civics teacher SMP Negeri 1 Kota Baru in address the case of conflict between students in the school environment?, 3) What efforts Civics teacher SMP Negeri 1 Kota Baru in addressing cases of conflict between students in the school environment?. To determine the case in this experiment, used a qualitative approach with case study method. Subjects in this study were teachers Citizenship Education SMP Negeri 1 Kota Baru, principals SMP Negeri 1 Kota Baru , teachers Counseling SMP Negeri 1 Kota Baru and students who attended the brawl SMP Negeri 1 Kota Baru. The results of this study were 1) Brawl is a common juvenile delinquency among teenagers, especially school children out of educational schools are first rate, especially in school SMP Negeri 1 Kota Baru. Brawl is common result of high solidarity, love of alma mater, the many incitements of rogue elements who are not responsible, he was the most wonderful feeling, an environment that does not support the cause riot cases, the persistence of school rules yet still firm because of the tolerance threshold and indifference of parents to child development. 2) The constraints faced in overcoming the clash lies in understanding the child infulsif or closed, indifference on the provision of advice from teachers, many students are more hanging out in cyberspace, school discipline should be firm and the difficulty of communication between school and parents mostly busy making a living to meet the greatest needs of the family. 3) The efforts made by the preventive or precautionary, it is necessary to address the role of the teacher in brawl case, because it will be good or bad depending on the students when teachers teach. It is necessary that the teacher roles including teacher as a mediator, communicator, motivator, supervisor and facilitator for students. Personal coaching and mass, school rules which must be reaffirmed and the need for strict punishment then went to the house to meet with the student's parents as well as the last resort to restore the student to his parents (out of school). Keywords: Role of Teachers, Brawl
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | DAM STAF Editor |
Date Deposited: | 08 Oct 2013 02:14 |
Last Modified: | 08 Oct 2013 02:14 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/2097 |
Actions (login required)
View Item |