STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, SIMBOL, MAKNA, DAN FUNGSI MANTRA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ADAT RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG SERTA UPAYA PELESTARIANNYA

Malik, Miftahul (2015) STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, SIMBOL, MAKNA, DAN FUNGSI MANTRA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ADAT RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG SERTA UPAYA PELESTARIANNYA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Title.pdf

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Abstract.pdf

Download (207kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Table_of_content.pdf

Download (282kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Chapter1.pdf

Download (172kB) | Preview
[img] Text
T_BIND_1102724_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (432kB)
[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Chapter3.pdf

Download (440kB) | Preview
[img] Text
T_BIND_1102724_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
T_BIND_1102724_Chapter5.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (378kB)
[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Chapter6.pdf

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BIND_1102724_Bibliography.pdf

Download (206kB) | Preview
[img] Text
T_BIND_1102724_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (160kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Tesis ini berjudul “Struktur, Konteks Penuturan, Simbol, Makna, dan Fungsi Mantra Perkawinan di Kampung Adat Rancakalong Kabupaten Sumedang serta Upaya Pelestariannya”. Pengambilan judul ini berdasarkan pada kenyataan bahwa mantra merupakan kekayaan budaya bangsa yang bernilai tinggi, mantra memiliki simbol, makna, dan fungsi yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat. Masyarakat adat Rancakalong, Kabupaten Sumedang, sebagian besar masih memegang teguh adat-istiadat saat melaksanakan perkawinan, di dalam proses perkawinan itu, mantra selalu dituturkan sebagai bagian penting dari upacara. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses adat perkawinan di masyarakat adat Rancakalong, simbol, makna, dan fungsi mantra, konteks penuturan mantra, serta nilai-nilai moral yang terkandung di dalam mantra perkawinan tersebut. Teori yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu teori kebudayaan, teori folklor, teori semiotik, teori makna, dan teori fungsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografis, sedangkan analisis dan penulisan laporan hasil penelitiannya disampaikan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu triangulasi yakni gabungan dari teknik observasi partisipatif, teknik wawancara mendalam, dan teknik studi dokumentasi. Yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, dibantu dengan catatan lapangan serta hasil rekaman (tape recorder dan handycam). Hasilnya adalah tujuh buah mantra yang dituturkan Saehu dalam proses perkawinan di masyarakat adat Rancakalong. Mantra-mantra tersebut semuanya berjenis mantra putih atau mantra yang digunakan untuk pekerjaan baik. Mantra-mantra tersebut kaya dengan simbol, makna, fungsi, serta nilai-nilai moral yang sangat berguna bagi masyarakat. Menuturkan mantra-mantra tersebut harus dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang semestinya, juga harus dilengkapi dengan perlengkapan dan sesajen yang telah ditetapkan oleh aturan adat. This thesis entitled "Structure, Words Context, Symbols, Signify and Function of Marriage Spell on Indigenous Village Rancakalong Sumedang District and its Preservation". Intake of this title is based on the fact that the spell is the nation's cultural wealth of high value, the spell has symbols, signify, and functions that are useful to people's lives. Rancakalong indigenous people, Sumedang District, largely still adhere to customs when conducting marriage, in the marriage process, the mantra has always spoken as an important part of the ceremony. This study aims to describe the process of marriage customs in indigenous communities Rancakalong, symbols, signify, and functions of spells, spell narrative context, as well as moral values contained in the marriage spells. The theory is used to analyze the data in this study, namely the theory of culture, folklore theory, semiotic theory, the theory of meaning, and the theory of functions. This study used a qualitative method with ethnographic approach, while the analysis and report writing research results presented descriptively. Data collection techniques used is triangulation which is a combination of participant observation techniques, in-depth interview techniques, and documentation techniques. The instruments in this research are interview, observation guidelines, assisted with field notes and recordings (tape recorders and camcorders). The result is seven spells spoken by Saehu in the marriage process in Rancakalong indigenous people. All the spells are white spells type – spells that used to good work. Spells are rich with symbols, signify, functions, and moral values are very useful for the community. To say the spells should be done in a proper time and place, also should be equipped with equipment and offerings that have been established by customary rules.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: No. Panggil : T BIND Mal s-2015; Pembimbing : I. Iskandarwassid , II. Ruhaliah
Uncontrolled Keywords: Struktur, Konteks Penuturan, Simbol, Makna, Fungsi Mantra Perkawinan, Masyarakat Adat Rancakalong Kabupaten Sumedang , Pelestariannya
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Staff DAM
Date Deposited: 01 Oct 2015 01:59
Last Modified: 01 Oct 2015 01:59
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/17386

Actions (login required)

View Item View Item