POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH: Studi Deskriptif terhadap Kehidupan Sosial dan Budaya Santri Pondok Pesantren Nurul Barokah di Desa Kancana Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka

Febriansyah, Yogi Setiawan (2015) POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH: Studi Deskriptif terhadap Kehidupan Sosial dan Budaya Santri Pondok Pesantren Nurul Barokah di Desa Kancana Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SOS_1103281_Title.pdf

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SOS_1103281_Table_of_content.pdf

Download (152kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SOS_1103281_Chapter1.pdf

Download (245kB) | Preview
[img] Text
S_SOS_1103281_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (355kB)
[img]
Preview
Text
S_SOS_1103281_Chapter5.pdf

Download (188kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SOS_1103281_Chapter3.pdf

Download (281kB) | Preview
[img] Text
S_SOS_1103281_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (696kB)
[img]
Preview
Text
S_SOS_1103281_Bibliography.pdf

Download (195kB) | Preview
[img] Text
S_SOS_1103281_Appendix1.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (162kB)
[img] Text
S_SOS_1103281_Appendix2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (56kB)
[img] Text
S_SOS_1103281_Appendix3.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (104kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dalam kehidupan santri, adaptasi santri terhadap kondisi sosial dan budaya lingkungan pesantren perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dalam menuntut ilmu, terutama oleh santri yang berasal dari daerah lain yang menjadi minoritas di pesantren yang ditempatinya. Adaptasi sosial dan budaya adalah bagaimana individu melakukan penyesuaian dan merubah keadaan, kondisi, dan perilaku dirinya sesuai dengan kondisi sosial dan budaya yang berlaku dalam lingkungannya. Untuk melakukan adaptasi ini di dalam pesantren, santri harus masuk ke dalam lingkungan sosial sehingga dapat di terima oleh warga pesantren. Pondok Pesantren Nurul Barokah adalah salah satu pesantren yang memiliki santri minoritas, yaitu santri yang datang dari luar Sunda. Berdasarkan hal tersebut, pola adaptasi akan muncul di pesantren tersebut dan dapat dijadikan objek penelitian. Dengan begitu, tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pola adaptasi sosial dan budaya santri, hambatan santri, pola pendidikan, kenakalan santri, dan kontrol sosial serta upaya pondok pesantren supaya santri dapat beradaptasi dengan kondisi sosial budaya Pondok Pesantren Nurul Barokah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, yang menekankan kepada gambaran mengenai gejala-gejala paling aktual yang terjadi di masyarakat atau menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung sesuai kenyataan yang dilihat oleh peneliti. Data dikumpulkan melalui cara wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Langkah-langkah penelitian dengan menentukan metode, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Pertama, setiap santri pada awalnya tidak betah tinggal di Pondok Pesantren Nurul Barokah hingga tiga tiga sampai enam bulan dengan menguasai bahasa Sunda melalui proses peniruan dan pembelajaran oleh dewan asatidz. Kedua, hambatan utama dari luar Sunda dalam beradaptasi adalah perbedaaan bahasa, karena dalam kegiatan harian dan pembelajaran, warga pesantren menggunakan bahasa Sunda. hambatan lain adalah kurangnya motivasi diri sendiri, faktor lingkungan sosial, dan faktor lingkungan budaya di pesantren. Ketiga, Pola pendidikan di pesantren adalah dengan penggunaan metode hapalan, sorogan dan bandungan. Keempat, bentuk kenakalan dikategorikan pada pelanggaran ringan dan berat seperti mencuri, gasab, berkelahi, kabur, bolos, merokok dan berambut gondrong. Adapun kontrol sosial dilakukan dengan upaya preventif, yaitu pembuatan tata tertib dan janji santri, dan represif, yaitu hukuman yag disesuaikan dengan kenakalan yang dilakukan oleh santri. Kelima, upaya yang dilakukan pesantren supaya santri dapat beradaptasi seperti dengan mengadakan kegiatan orientasi, hiburan, mengajarkan bahasa Sunda dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi seluruh warga pesantren. In the life of religious students, an adaptation to social and cultural conditions in religious boarding school environment is needed in achieving the purpose of the education of religion, especially by culturally minor students in the school. Social and cultural adaptation is how individuals adapt and change their natures conditions acceptable in the environment they are in. To do this adaptation in religious boarding school, students must adjust ti the social environment in order to be accepted by the school society. Pondok Pesantren Nurul Barokah is a religious boarding school which has culturally minor students which are non-Sundanese. Based on such fact, adaptation patterns will emerge and observable. Therefore, the purpose of this study is to identify the patterns of student’s social and cultural adaptation, the students challenges, the school’s educational methods of teaching, the juvenile delinquency and social control, and the school’s attempts to support students to adapt to the social and cultural conditions in Pondok Pesantren Nurul Barokah. This study uses qualitative approach and descriptive method which describe the most actual events in the society or the happening natural setting that the observer witnesses. The data is collected through interview, observation, documentation study, and literature study. The prosedure in order is defining the method of the study, the data types, the data sources, the data collection techniques, and the analysisi technique. First, every study was initially not comfortable with staying in the boarding school until three to six months. Second, student’s most adapttation challenge is language difference, because in daily routines and learning activities, most people in the school speak Sundanese. Other challenges come from low self-motivation, social environment factors, and cultural environmental factors. Third, the school’s educational methods of teaching are memorizing, sorogan, and bandungan. Fourth, the juvenile delinquencies are categorized into low violence of low, and serious violence of law, such stealing, gasab, fighting, fleeing, skipping class, smoking, and growing long hairs. As for social control, it is done through preventif actions such establishing rules and student’s pact, and through repressive actions such as giving punishment to students, equivalent to their action. Fifth, she school’s attempts to help students adapt are : running school introduction program (orientation), holding entertaiment event, teaching Sundanese, and creating comportable environtment for the school’s society.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S SOS FEB p-2015; Pembimbing: I. Aceng Kosasih, II. Siti Komariah
Uncontrolled Keywords: Pola, Adaptasi Sosial dan Budaya, Santri
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User: Staff DAM
Date Deposited: 01 Oct 2015 01:49
Last Modified: 01 Oct 2015 01:49
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/17250

Actions (login required)

View Item View Item