Taupik, - (2015) RESOLUSI KONFLIK ACEH: Kajian Ketidakberhasilan Henry Dunant Centre Dalam Penyelesaian Konflik Pemerintah Indonesia Dengan Gerakan Aceh Merdeka 2000-2004. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_SEJ_1002992_Title.pdf Download (378kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1002992_Abstract.pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1002992_Table_of_content.pdf Download (219kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1002992_Chapter1.pdf Download (391kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1002992_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (529kB) |
||
|
Text
S_SEJ_1002992_Chapter3.pdf Download (376kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1002992_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (753kB) |
||
|
Text
S_SEJ_1002992_Chapter5.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1002992_Bibliography.pdf Download (292kB) | Preview |
Abstract
Masalah yang dikaji dalam skripsi ini adalah “bagaimana upaya Henry Dunant Centre sebagi mediator dalam penyelesaian konflik Aceh pada tahun 2000-2004” Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan beberapa temuan, diantaranya; pertama situasi dan kondisi Aceh pada tahun 2000-2004 kurang stabil meski DOM sudah dicabut namun pelanggaran HAM dan kekerasan masih tetap terjadi, kedua latar belakang dipilihnya Henry Dunant Centre sebagai mediator penyelesaian konflik Aceh, karena gagalnya menunjuk PBB dan ASEAN, ketiga proses perdamaian yang dilakukan oleh Henry Dunant Centre secara umum dilakukan dengan cara menumbuhkan kepercayaan terlebih dahulu untuk menghentikan aksi kekerasan, dan menuju pada pembicaraan politik yang bersifat parsial, keempat dampak kerja Henry Dunant Centre terhadap perkembangan penyelesaian konflik di Aceh adalah pemerintah pusat lebih menekankan resolusi konflik Aceh dengan jalur damai dan adanya apresiasi dunia internasional terkait jalan dialog dalam menyelesaikan konflik Aceh. The issue investigated in this research is “how the effort of Henry Dunant Centre as the mediator in the settlement of the Aceh conflict in between 2000 – 2004 was.” In the research, several findings were found; firstly, the situation and the condition in Aceh between 2000 and 2004 was not really stable even though DOM had been taken off, human rights infringement and violence still occurred; secondly, the reason Henry Dunant Centre was chosen as the mediator was caused by the failure of choosing United Nations and ASEAN; Thirdly, reconciliation process handled by Henry Dunant Centre in general was conducted by growing the trust to cease the violence, and then discussing partial politic; fourthly, the effect of Henry Dunant Centre’s work on the progress of conflict reconciliation in Aceh was the central government tended to concern more on resolution of Aceh conflict by peaceful settlement and there was the appreciation from the world regarding the dialogue in conflict settlement in Aceh.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S SEJ TAU r-2015; Pembimbing: I. Dadang Supardan, II. Encep Supriatna |
Uncontrolled Keywords: | Henry Dunant Centre, Soft Power, Hard Power, Mediasi, Pemerintah Pusat, GAM |
Subjects: | D History General and Old World > DS Asia L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 16 Sep 2015 02:40 |
Last Modified: | 16 Sep 2015 02:40 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/16831 |
Actions (login required)
View Item |