Suhaida, Dada (2014) Pendidikan Kewarganegaraan dalam Penguatan Komitmen Kebangsaan pada Masyarakat Etnis Tionghoa Pontianak. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
D_PKN_1101179_Title.pdf Download (53kB) | Preview |
|
|
Text
D_PKN_1101179_Abstract.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text
D_PKN_1101179_Table_of_content.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text
D_PKN_1101179_Chapter1.pdf Download (279kB) | Preview |
|
Text
D_PKN_1101179_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (801kB) |
||
|
Text
D_PKN_1101179_Chapter3.pdf Download (377kB) | Preview |
|
Text
D_PKN_1101179_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (842kB) |
||
|
Text
D_PKN_1101179_Chapter5.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
D_PKN_1101179_Bibliography.pdf Download (351kB) | Preview |
|
Text
D_PKN_1101179_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (146kB) |
Abstract
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang strategis dalam penanaman komitmen kebangsaan bagi warga bangsa dengan semangat kebangsaan tetap menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai ruh kebangsaan yang akhirnya akan melahirkan komitmen kebangsaan pada warga negara dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selama ini etnis Tionghoa dianggap tidak memiliki komitmen kebangsaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak untuk menggali dan mengetahui nilai-nilai komitmen kebangsaan yang berkembang di kalangan etnis Tionghoa Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran: (1) hakikat pendidikan kewarganegaraan untuk penguatan komitmen kebangsaan; (2) nilai-nilai komitmen kebangsaan yang perlu dikuatkan; dan (3) komitmen kebangsaan melalui wawasan kebangsaan, sikap kebangsaan, perilaku kebangsaan. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Narasumber dipilih secara purposive dan data hasil penelitian diolah melalui proses reduksi, analisis secara deskriptif kualitatif. Setelah hasilnya dianalisis maka temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah semangat kebangsaan sebagai wahana mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang memfokuskan pembentukan diri dari segi agama, sosio-kultural, etnis, suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika; (2) nilai-nilai komitmen kebangsaan yang dikuatkan, yakni kerja keras, pelayanan yang baik pada konsumen, disiplin, jujur dan dapat dipercaya, menjaga persatuan dan kesatuan antar warga, serta visi misi dalam membangun daerah karena nilai-nilai tersebut harus dipahami sebagai ideologi yang berfungsi sebagai alat pengikat semua warga bangsa, menyatukan mentalitas warga bangsa, memperkokoh integritas bangsa dari ancaman perpecahan; (3) wawasan kebangsaan yang baik, sikap kebangsaan yang dewasa dan perilaku kebangsaan yang aktif dan asertif melahirkan komitmen kebangsaan yang konsisten. Karena itu direkomendasikan: instansi terkait yang berkompeten di Pontianak Kalimantan Barat sebagai agen sosialisasi nilai-nilai kebangsaan, agar memperhatikan nilai-nilai kebangsaan yang berkembang dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga dapat digunakan sebagai program penyelengaraan pembinaan pendidikan kewarganegaraan di lingkungan masyarakat Pontianak. Khususnya dalam mengembangkan semangat kebangsaan yang relevan harus memperhatikan paham dan nilai yang berkembang, dihayati serta diamalkan guna menepis stereotip “negatif” tentang etnis Tionghoa. Civic education has a strategic role in cultivating national commitment of citizens of the nation with strong nationalism upholding Pancasila (The Five Principles of Indonesia), the 1945 Constitution, and Bhinneka Tunggal Ika (Unity in Diversity) as the spirit of nationalism that will eventually give birth to national commitment among citizens in living their social, national, and state life. Chinese-Indonesian ethnic groups have long been regarded as not having national commitment to the state and nation of Indonesia. The research was conducted in Pontianak City to explore and find the values of national commitment developing among the Chinese-Indonesian ethnic groups in Pontianak. It aimed to find: (1) the essence of civic education as the strengthening of national commitment; (2) the values of national commitment that should be strengthened; and (3) national commitment through national insight, nationalism attitude, and nationalism behavior. The research applied descriptive method with qualitative approach. Data were gathered through the techniques of observation, interview, and documentary study. The informants were selected purposively, and research data were processed through reduction process, while the analysis was done descriptive-qualitatively. After analyzing the results, findings of this research show that: (1) The essence of civic education is nationalism as the medium to develop and preserve the noble values and moral rooted from national culture, focusing on self-building from the dimensions of religion, socio-culture, ethnic group, in order to be citizens who are intelligent, skilled, and with character based on Pancasila, the 1945 Consitution, and Bhinneka Tunggal Ika; (2) The values of national commitment to be strengthened are hard working, good service to customers, disciplined, honest and reliable, maintaining the unity of all citizens and the visions and missions in regional development, for the values should be understood as the ideology that functions as a binding knot of all citizens of the nation, uniting the mentality of citizens of the nation, consolidating national integrity from the threat of separation; (3) Good national insight, mature nationalism attitude, and active and assertive nationalism behavior give birth to consistent national commitment. Hence, it is recommended: Related competent institutions in Pontianak, West Kalimantan, as agents of the extension of national values, should consider the national values developing and implemented in the social, national and state life, so that these values can be used as a program of developing civic education in the communities of Pontianak. Specifically in developing relevant nationalism spirit, the developing beliefs and values should be heeded to, appreciated, and implemented in order to eliminate the “negative” stereotype of the Chinese-Indonesian ethnic group.
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : D PKN SUH p-2015; Pembimbing : I. Sapriya, II. Bunyamin M. |
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Kewarganegaraan, Nasionalisme, Etnis Tionghoa |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kewarganegaraan S-3 |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 16 Sep 2015 02:38 |
Last Modified: | 16 Sep 2015 02:38 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/16789 |
Actions (login required)
View Item |