Suryadi, Edi (2014) PELESTARIAN SUMBER AIR SEBAGAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT CIBIRU UTARA KOTA BANDUNG. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_GEO_1200881_Title.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text
T_GEO_1200881_Abstract.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
T_GEO_1200881_Table_of_content.pdf Download (228kB) | Preview |
|
|
Text
T_GEO_1200881_Chapter1.pdf Download (382kB) | Preview |
|
Text
T_GEO_1200881_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (627kB) |
||
|
Text
T_GEO_1200881_Chapter3.pdf Download (409kB) | Preview |
|
Text
T_GEO_1200881_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
||
|
Text
T_GEO_1200881_Chapter5.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text
T_GEO_1200881_Bibliography.pdf Download (296kB) | Preview |
|
Text
T_GEO_1200881_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (303kB) |
Abstract
Keberadaan sumber air di Kawasan Cibiru Utara Kota Bandung ditengahketerbatasan sumber-sumber air, di wilayah tersebutmasih ada sumber air yang terpelihara dengan baik, hal ini menjadi menarik untuk dikaji. Penelitian bertujuan menggali bentuk-bentuk kearifan lokal dalam pelestarian sumber air. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif-verifikatif dengan pendekatan fenomenologi berusaha mengungkap makna dibalik fakta. Proses pengumpulan data dengan teknik triangulasi,bersumber dari sebelas informan dengan latar belakang yang beragam seperti: Tetua kampung (tokoh setempat), aparat RT/RW, penanggungjawab sumber air/kuncen (juru kunci), ketua DKM dan tokoh pemuda. Fenomena pelestarian sumber air,ada sebagian penduduk yang masih memegang papagon (kearifan) yang telah diwariskan dari karuhun (leluhur). Pikukuh yang masih bisa diidentifikasi kemudian disandingkan dengan petuah yang sudah berlaku secara umum di Tatar Sunda. Fenomena ini bisa ditelusuri sisanya dalam bentuk nilai-nilai pelestarian berupa: nilai adaptasi, nilai integrasi teknologi, nilai integrasi keruangan, nilai religi, nilai sosial-budaya, nilai praktis, nilai keseimbangan lingkungan, dan nilai sustainability. Kearifan lokal yang masih nampak dalam ujud struktur ruang merupakan suatu fenomena etika berprilaku hasil dari interaksi penduduk dengan lingkungannya untuk melindungi keberadaan sumber air. Maka fenomena kearifan lokal terbukti menunjukan keampuhan dalam mengatasi tantangan perubahan lingkungan berupa fungsi perlindungan, pelestarian, pengendalian dan pengawetan sumber air di masyarakat. Keberadaan sumber air di Kawasan Cibiru Utara tidak lepas dari adanya gangguan dan ancaman. Kondisi ini solusinya dengan titik berat pada pemberdayaan kearifan lokal masyarakat dalam bentuk musyawarah, gotong royong dan pembinaan generasi muda. Sehingga langkah pemberdayaan kearifan lokal dalam pelestarian sumberdaya alam mampu menjaga keselarasan interaksi manusia dengan lingkungannya dalam pelestarian sumber air. Pengintegrasian nilai-nilai hasil penelitian dimaknai sebagai pengembangan dan memperkaya muatan materi pembelajaran geografi yang bersumber dari lingkungan sekitar sekolah. Upaya ini memiliki arti yang strategis karena peserta didik dihadapkan pada dunia nyatayang mengandung nilai-nilai positif bagi pengembangan karakter, berupaupaya membangun pemahaman etika lingkungan tentang keselarasan dan keseimbangan dalam pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya air di lingkungannya. Maka fenomena ini menjadi hal yang pentinguntuk direkomendasikansupaya diinventarisasi dengan melibatkan peran serta pemerintah dan masyarakat setempat sehingga nilai-nilai kearifan lokal tersebut mampu diakses oleh masyarakat melalui dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran geografi. The existence of water sources in the area ofNorth Bandung Cibiru, amid limited water resources in the region, is still well maintained, and it becomes interesting to study. The study aims to explore the forms of local knowledge in conservation of water resources. The method in this study is qualitative-verification with the phenomenological approach which seeks to uncover the meaning behind the facts. The process of collectingdata bytriangulationtechniques, sourcedfromeleveninformantswithdiversebackgroundssuch as: Elders ofthe village(local leaders), RT/RW official, kuncen(person in charge of water resource), the chief ofmasjid board ofdirestorsandyouth leaders. The phenomenon of preservation of water resources, there are some people who still uphold papagon (wisdom) which has been inherited from karuhun(ancestor). Pikukuh which can still be identified and then interpreted with the advice that has been applied generally in Tatar Sunda.This phenomenoncan betraced tothe rest inthe form ofconservationvalues: the value ofadaptation, the valueof technologyintegration, spatialintegrationvalue, religious value, socio-cultural value, practical value, the environmental balance and the sustainability value.The local wisdom which is still visible in the form of the structure of space is a phenomenon resulting from the interaction of ethics behave population with its environment to protect the existence of water sources. Thus the phenomenon of local knowledge proved to show efficacy in addressing the challenges of changing environment protection function, preservation, control and preservation of water resources in the community. The existence of water sources in the area ofNorth Cibiru can notentirely be apart from the interferences and threats. The solution this condition is by emphasizing on the empowerment of indigenous communities in the form of consultation, mutual assistance and coaching youth. So the empowerment of local wisdom in the conservation of natural resources is able to maintain the harmony of human interaction with the environment in the preservation of water resources. The integration of valuesinterpreted as the result of research and development charge riches geography teaching materials sourced from around the school environment. This effort has strategic significance because students are connected to the real world that contains positive valuesfor character development, which is an effort to build an understanding towards the ethical environment of harmony and balance in the utilization and conservation of water resources in the environment. Sothis phenomenonbecomes importantto be recommendedin order tobe inventoriedby involvingthe governmentandlocal communities,so thatthe values oflocal wisdomproficiency levelcan be accessedbythe public through education, especially inlearninggeography.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : T GEO SUR p-2014 ; Pembimbing : I. Dede Rohmat, II. Gurniwan Kamil Pasya. |
Uncontrolled Keywords: | Pelestarian, Local Wisdom, Sumber Air, Pembelajaran Geografi |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Geografi S-2 |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 13 Aug 2015 03:23 |
Last Modified: | 13 Aug 2015 03:23 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/16225 |
Actions (login required)
View Item |