PENGUATAN NILAI KESUKARELAAN DALAM MEMBANGUN EKONOMI KEWARGANEGARAAN BAGI MASYARAKAT DEMOKRATIS MELALUI SITUS KEWARGANEGARAAN : Studi Kasus Pada Komunitas Bandung Creative City Forum

Saepudin, Epin (2014) PENGUATAN NILAI KESUKARELAAN DALAM MEMBANGUN EKONOMI KEWARGANEGARAAN BAGI MASYARAKAT DEMOKRATIS MELALUI SITUS KEWARGANEGARAAN : Studi Kasus Pada Komunitas Bandung Creative City Forum. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Title.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Abstract.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Table_of_content.pdf

Download (146kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Chapter1.pdf

Download (419kB) | Preview
[img] Text
T_PKN_1201461_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (567kB)
[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Chapter3.pdf

Download (724kB) | Preview
[img] Text
T_PKN_1201461_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Chapter5.pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PKN_1201461_Bibliography.pdf

Download (281kB) | Preview
[img] Text
T_PKN_1201461_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (283kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pengembangan demokrasi di Indonesia, sampai saat ini belum sejalan dengan pengembangan kondisi sosio-ekonomi dalam semua aspek kehidupan. Salah satu masalah yang muncul adalah masih terbatasnya kreativitas masyarakat yang belum dibina secara optimal oleh berbagai pihak terkait. Kondisi sosial masyarakat yang belum sejahtera, memerlukan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat melalui pengembangan komunitas berbasis nilai kesukarelaan sebagai modal utama membangun demokrasi. Masalah ini dikaji untuk mendeskripsikan nilai kesukarelaan dalam membangun ekonomi kewarganegaraan bagi masyarakat demokratis melalui situs kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Lokasi penelitian adalah Komunitas Bandung Creative City Forum (BCCF) yang beralamat di Jl. Purnawarman No. 70 Bandung. Subjek penelitian meliputi pengurus, anggota, dan partisipan BCCF serta Dinas Perindagkop & UKM Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan; (1) Terbentuknya BCCF didasari oleh kuatnya rasa cinta terhadap Bandung, kuatnya semangat “guyub” pada masyarakat, keinginan membangun Bandung sebagai kota kreatif, serta keinginan menciptakan sinergitas quadro helix dalam pembangunan kota (2) Kekuatan gerakan kesukarelaan BCCF terletak pada semangat “hidup adalah udunan”, empati, dan kepedulian terhadap lingkungan yang melahirkan berbagai aktivitas seperti rabuan, ngadu ide, teras ide, diskusi, workshop, pelatihan, pembuatan kampung kreatif, (3) Mobilisasi gerakan voluntarisme dipengaruhi oleh; faktor situasi sosial (pembangunan yang tidak mengindahkan aspek lingkungan dan kurangnya pemberdayaan kemandirian masyarakat), faktor biaya dengan memperkuat prinsip “hidup adalah udunan”, faktor norma (menolong merupakan suatu kewajiban), faktor karakteristik individu (empati, keinginan untuk berbagi, toleransi, ketulusan, mentalitas, dan kreatif), (4) Hambatan yang ditemui meliputi; adanya perbedaan latar belakang komunitas/individu, sulitnya manajemen waktu, kurangnya SDM dalam pelaksanaan program, dan sulitnya mengubah mindset masyarakat. Upaya yang dilakukan adalah; sosialisasi kegiatan BCCF, penyesuaian waktu penyelenggaraan program, komunikasi, koordinasi serta intervensi pentingnya sinergitas quadro helix, penjaringan komunitas, serta melakukan advokasi, monitoring dan evaluasi. Karena itu, rekomendasi yang ditawarkan adalah; (1) perlunya pemberdayaan organisasi masyarakat lokal dalam mendukung keberhasilan program, (2) memperkuat sinergitas komunitas dengan akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah, (3) perlunya pengembangan kebijakan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy), serta (4) perlu penelitian lanjutan mengenai penguatan konsep quadro helix dalam pengembangan kemandirian warganegara di era demokrasi. Until now, the development of democracy in Indonesia has not kept with the development of socio-economic in all aspects of life. One of the problem is the limited creativity of the people who have nurtured optimally by the related parties. Social conditions that have not been prosperous, requires a synergy between government and communities through community development based on voluntarism value as a major capital for democracy building. This problem is studied to describe the value of voluntarism to establish economic civics for democratic citizen through site citizenship. This research was conducted using a qualitative approach with case study methods. Data collected through interviews, observation, documentation and literature studies. Location of the research conducted in the Bandung Creative City Forum (BCCF) is located at Purnawarman street No. 70 Bandung. The research subjects include its officers BCCF, members BCCF, participants BCCF and Perindagkop & SME Department. The results showed; (1) Establishment of BCCF is based on loved of Bandung, the strong spirit of "guyub" in society, the desire to build Bandung as a creative city to create quadro helix synergy which founded on three main pillars, namely social creativity, sustainable economic, infrastructure development, (2) The power of spirit voluntarism in BCCF based on prinsiple "hidup adalah udunan", empathy, and concern for the environment that gave birth to a variety of activities such as rabuan , ngadu ide, unjuk ide, discussion, workshop, training, and kampung kreatif which implemented through the design thinking, town acupuncture, advocacy , mentoring and evaluation, (3) The determinant factor to mobilization of voluntarism, include; social situations factor (development ignores the environmental aspects and the lack of independence of the community empowerment), costs factor by strengthening the principle of "hidup adalah udunan", norm factor (helping others is an obligation), individual characteristics factors (empathy, willingness to share, tolerance, sincere, mentality, and creative), (4) Obstacles encountered include; differences in background of creative communities/individuals, time management, lack of human resources for implementation of the programs, the difficulty of changing the mindset of society, implementation of urban development based on creativity has not maximal. The efforts are socializing BCCF activities, increased the intensity of the meeting, adjustment time of program implementation, communication, coordination and intervention of the importance of synergy quadro helix, community networking , advocacy, monitoring and evaluation. The recommendations offered are; (1) empowering local organizations for supporting the program, (2) strengthen synergy community with academics, entrepreneurs, and government, (3) knowledge-based economic development, and (4) further research of strengthening quadro helix concept for developing self-reliance in democracy era.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: No. Panggil : T PKN SAE p-2014 ; Pembimbing : I. Endang Danial, II. Prayoga Bestari.
Uncontrolled Keywords: Voluntarisme, Situs Kewarganegaraan, Economic Civics, Quadro Helix.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kewarganegaraan S-2
Depositing User: Staf Koordinator 3
Date Deposited: 13 Aug 2015 03:22
Last Modified: 13 Aug 2015 03:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/16220

Actions (login required)

View Item View Item