Azzam, Fajar Abdullah (2014) PERANAN GERAKAN MAHASISWA BANDUNG TAHUN 1998 DALAM PROSES PERGANTIAN ORDE BARU. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_SEJ_0906800_Title.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0906800_Abstract.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0906800_Table_of_content.pdf Download (220kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0906800_Chapter1.pdf Download (232kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_0906800_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (268kB) |
||
|
Text
S_SEJ_0906800_Chapter3.pdf Download (267kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_0906800_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (368kB) |
||
|
Text
S_SEJ_0906800_Chapter5.pdf Download (212kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0906800_Bibliography.pdf Download (225kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Peranan Gerakan Mahasiswa Bandung tahun 1998 dalam Proses Pergantian Orde Baru”. Skripsi berasal dari permasalahan utama yakni bagaimana peranan gerakan mahasiswa di kota Bandung tahun 1998 dalam proses pergantian Orde Baru? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengkaji faktor-faktor terjadinya pergantian Orde Baru, (2) Memperoleh gambaran tentang strategi mahasiswa Bandung, (3) Mendeskripsikan pengaruh gerakan mahasiswa Bandung dalam proses pergantian Orde Baru. Metode yang digunakan oleh peneliti berdasarkan pada metode historis, di mana metode tersebut meliputi beberapa tahapan seperti heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa pergantian pemerintahan Orde Baru pada Mei 1998 dilatarbelakangi krisis ekonomi yang berkecamuk dan krisis politik yang menunjukkan ketidakpercayaan publik pada pemerintahan. Krisis ini merupakan dampak dari kebijakan kebijakan ekonomi Orde Baru yang dipandang tidak memiliki daya tahan terhadap krisis global sehingga menciptakan dampak seperti naiknya nilai tukar Rupiah dan pemberhentian hubungan kerja. Kebijakan politik Orde Baru yang dianggap tidak demokratis dan terlalu membatasi ruang gerak masyarakat sipil, membuat banyak aktivis menaruh sikap berlawanan. Ketika krisis terjadi, hal tersebut menjadi momentum bagi aktivis dari berbagai kalangan, termasuk gerakan mahasiswa untuk mengkritisi Orde Baru secara terbuka. Berbagai gerakan mahasiswa di daerah, termasuk Kota Bandung menggunakan krisis ekonomi sebagai pintu masuk untuk menunjukan sikap kritisnya pada pemerintah. Gerakan mahasiswa di Kota Bandung merupakan salah satu gerakan mahasiswa daerah yang rutin mengkritisi cara pemerintah menanggulangi krisis. Gerakan mahasiswa Kota Bandung menggunakan mimbar bebas di dalam kampus, mogok makan, melakukan audiensi dengan otoritas setempat serta melakukan demonstrasi secara terbuka di jalan raya untuk menunjukkan sikap kritisnya. Sikap yang konsisten tersebut menjadi faktor penting yang membuat Soeharto berhenti dari jabatan kepresidenannya pada tanggal 21 Mei 1998. Hasil penelitian ini diharapkan menambah literatur mengenai gerakan mahasiswa di Indonesia, dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. The study titled “The Role of Student Movement in Bandung on New Order Changing 1998”, has a main problem that how student movement’s role in Bandung on the New Order Changing at 1998? Goals from this study are: (1) Review many factors that cause the government have changed. (2) Obtain an overview about student movement’s strategy in Bandung and (3) describe the movement effect on New Order Changing at 1998. This study uses historical method which includes several steps, including heuristic, critiquing, interpreting and historiography. The result shows that the changing on May 1998 has been caused by financial crisis and politic which display public distrust to their government. That crisis made as impact from New Order’s policies that have been being seen haven’t endurance against the global crisis, so that caused PHK (employees get fired) and drastic devaluation of Rupiah. New Order’s policies have been regarded as undemocratic regime and controlled civil extremely, so it have triggered activist to take opposite side. While crisis happened, activists took it on as a moment, including activist from student movement, to criticizing the government openly. In Bandung, the student activists used various way to criticizing the government. They did public speeches at their campuses, met with the authority, protested on the road, and so on. Their acts, continuously, had been important factors that made Soeharto step his presidency down. The result from this study hopefully increase Indonesian student movement’s literacy, and could be improved for next study.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S SEJ AZZ p-2014; Pembimbing: I. Agus Mulyana, II. Wawan Darmawan |
Uncontrolled Keywords: | Gerakan Mahasiswa, Pergantian Orde Baru |
Subjects: | D History General and Old World > DS Asia H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 05 Aug 2015 08:17 |
Last Modified: | 05 Aug 2015 08:17 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/15822 |
Actions (login required)
View Item |