Rasyid, Arifudin Muhammad (2014) WAWACAN SAPRI : KRITIK TEKS DAN TINJAUAN KANDUNGAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_IND_1006016_Title.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1006016_Abstract.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1006016_Table_of_content.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1006016_Chapter1.pdf Download (299kB) | Preview |
|
Text
S_IND_1006016_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (248kB) |
||
|
Text
S_IND_1006016_Chapter3.pdf Download (684kB) | Preview |
|
Text
S_IND_1006016_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
||
|
Text
S_IND_1006016_Chapter5.pdf Download (150kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1006016_Bibliography.pdf Download (208kB) | Preview |
|
Text
S_IND_1006016_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (346kB) |
Abstract
Penelitian pada skripsi ini mengangkat naskah Sunda yang berjudul Wawacan Sapri (WS) sebagai objek kajian. Naskah WS ditemukan di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Pengambilan naskah WS sebagai objek kajian dilatarbelakangi oleh beberapa hal; 1) naskah WS yang memiliki cerita yang sama persis dengan dua naskah Hikayat Indra Bangsawan (versi Aceh dan versi Melayu), 2) naskah WS tidak terdapat di dalam katalog naskah Sunda, 3) penelitian mengenai naskah WS belum pernah dilakukan. Penelitian ini berusaha memaparkan bagaimana kesalahan tulis pada teks naskah WS, edisi teks naskah WS yang mudah dibaca dan terjemahan teks yang dipahami, serta memaparkan bagaimana kandungan isi naskah WS. Selanjutnya, penelitian ini pun bertujuan untuk menyajikan edisi teks naskah WS yang telah bersih dari kesalahan-kesalahan tulis, menyajikan edisi teks yang mudah dibaca dan terjemahan teks yang mudah dipahami, serta menyajikan kandungan isi teks naskah WS. Pada tahapan analisis, analisis utama yang dijadikan dasar penelitian ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis diterapkan guna memaparkan segala bukti atau fakta yang ada pada teks. Secara terperinci, analisis terhadap teks naskah WS dilakukan dengan menggunakan kajian filologis, yaitu kritik teks dengan menerapkan metode penelitan naskah tunggal edisi standar. Analisis kritik teks dilakukan dengan dua tahapan, yaitu; berdasarkan pada kualitas teks (analisis kualitatif) dan berdasarkan pada banyaknya kasus kesalahan tulis (analisis kuantitatif). Tahapan analisis kualitatif meliputi, kajian konvensi penamaan Pupuh, penyimpangan Padalisan, dan penyimpangan Guru Lagu. Tahapan analisis kuantitatif meliputi, kajian mengenai penyimpangan Guru Wilangan dan penyimpangan redaksional. Kemudian, pada kasus penyimpangan redaksional digolongkan pada tiga golongan kasus kesalahan tulis, yaitu penggantian (Emendasi), penghilangan (Omisi), dan penambahan (Adisi). Adapun tahapan analisis selanjutnya pada penelitian ini ialah tinjauan kandungan berdasarkan pada hasil edisi teks yang telah bersih dari berbagai kasus kesalahan tulis. Berdasarkan pada hasil analisis, diketahui bahwa teks naskah WS merupakan teks naskah biasa yang memiliki beberapa kandungan nilai. Aksara pada teks naskah WS menggunakan aksara Arab-Pegon. Bentuk karangan pada teks naskah WS ialah Pupuh atau puisi terikat. Berdasarkan pada kualitas teks, naskah WS memiliki kelebihan, di antaranya penamaan Pupuh telah sesuai dengan bentuk konvensional, penyimpangan Padalisan tidak terlalu banyak, hal tersebut dapat terjadi karena faktor ketidaksengajaan penyalin/penulis, serta pemenuhan Guru Wilangan pada teks naskah WS telah sesuai dengan kaidah yang berlaku saat ini. Berdasarkan pada banyaknya kasus penyimpangan, teks naskah WS didominasi oleh pemenuhan jumlah Guru Wilangan dalam satu larik. Pada tataran redaksional, kasus penyimpangan yang mendominasi ialah kasus penyimpangan Emendasi (penggantian). Tinjauan kandungan isi terhadap teks naskah WS menunjukkan bahwa teks naskah WS berisi tentang pemakaian bendé sebagai alat komunikasi massal yang merepresentasikan kearifan lokal, serta terdapat kemiripan antara teks naskah WS dengan dua teks naskah Hikayat, yaitu Hikayat Indra Bangsawan versi Melayu dan Aceh. Research in this thesis raised Sundanese manuscript entitled Wawacan Sapri (WS) as the object of study. The manuscript was found in the Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Making the script as object of study is motivated by several things; 1) WS script that has the exact same story with two manuscripts of Hikayat Indra Bangsawan (Aceh version and Malay version), 2) the text is not found in the catalog Sundanese script, 3) research on the WS manuscript has not been done. This study seeks to explain how the error text written in Wawacan Sapri’s script, produce text edition is easy to read and understand text translation, and describe how the content of Wawacan Sapri’s manuscript. At the analysis stage, the main analysis as the basis of the research is descriptive method of analysis. Descriptive analysis method is applied in order to present any evidence or facts in the text. In detail, analysis of Wawacan Sapri’s manuscript performed using philological study, the critical text by applying a standard edition single manuscript research. Text-critical analysis is done in two stages, namely; based on text quality (qualitative analysis) and based on the number of cases of clerical errors (quantitative analysis). Stages include qualitative analysis, study naming convention of Pupuh, Padalisan irregularities and deviations of Guru Lagu. Stages include quantitative analysis, a review of irregularities Guru Wilangan and editorial deviations. Then, in the case of irregularities semantically classified in three classes of cases of clerical errors, the replacement (Emendasi), omission, and addition. The next stage of the analysis in this study is to review the content based on the results that have been clean text editions of various cases of clerical errors. Based on the analysis results, it is known that Wawacan Sapri’s manuscript text is plain text script that has some value content. Characters in the text using Arabic script, called Arab-Pegon. Essay form on the manuscript text is Pupuh or poem bound. Based on the quality of the text, the Wawacan Sapri’s manuscript has advantages, including naming Pupuh accordance with conventional forms, Padalisan deviation is not too much, it can occur due to accidental factors scribe/writer, as well as the fulfillment of the Guru Wilangan in Wawacan Sapri’s manuscript is accordance with the current rules. Based on the number of cases of irregularities, Wawacan Sapri’s manuscript is dominated by the fulfillment of a number of Guru Wilangan in array. At the editorial level, which dominates the deviation cases are cases of irregularities Emendasi (replacement). Review the contents of the text, content of the text indicates that the text Wawacan Sapri’s manuscript contains Bendé use as a mass communication tool that represents local knowledge, and there are similarities between Wawacan Sapri’s manuscript and the two text of Hikayat, that is Hikayat Indra Bangsawan Malay version and Aceh version.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S IND RAS w-2014; Pembimbing: I. Tedi Permadi, II. Memen Durachman |
Uncontrolled Keywords: | Wawacan Sapri |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan) |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 05 Aug 2015 02:41 |
Last Modified: | 05 Aug 2015 02:41 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/15504 |
Actions (login required)
View Item |