KAJIAN FONETIK AKUSTIK DALAM TUTURAN LISAN PENUTUR ASLI BAHASA KOREA DAN PENUTUR ASLI BAHASA INDONESIA

Sinta, Devi Sinta (2014) KAJIAN FONETIK AKUSTIK DALAM TUTURAN LISAN PENUTUR ASLI BAHASA KOREA DAN PENUTUR ASLI BAHASA INDONESIA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Title.pdf

Download (116kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Table_Of_Content.pdf

Download (136kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Abstract.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Chapter1.pdf

Download (287kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1006509_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (432kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Chapter3.pdf

Download (278kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1006509_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (6MB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Chapter5.pdf

Download (213kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1006509_Bibliography.pdf

Download (189kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1006509_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penutur asli bahasa Korea (BK) yang mengalami kesulitan dalam merealisasikan bahasa Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh BK sebagai bahasa pertama. Padahal, dalam teori bilingualisme seorang dwibahasawan dituntut untuk memiliki kompetensi kebahasaan secara sama, baik dalam kompetensi kebahasaaan, maupun intonasi dari bahasa yang dikuasai. pengajaran untuk penutur asli BK lebih banyak menfokuskan pada tataran kata dan kalimat, sedangkan tataran bunyi kurang diperhatikan. Hal ini tidaklah menguntungkan bagi perkembangan pengajaran kebahasaan Bahasa Indonesia (BI), khususnya pengajaran kebahasaan BI untuk penutur asli BK. Atas dasar itulah penelitian ini memfokuskan pada tataran bunyi sebagai bagian dari kajian fonetik akustik. Tataran bunyi yang diteliti adalah ciri akustik yang berupa nada, tekanan, dan jeda pada penutur asli BK. Penelitian ini melihat pula ciri akustik penutur BI. Hal ini untuk melihat pengaruh ciri akustik BK dalam merealisasikan BI. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan ciri akustik BI yang diproduksi oleh penutur asli BK dan penutur asli BI, serta melihat perbedaan ciri akustik yang diproduksi oleh penutur asli BK dan penutur asli BI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Metode kajian yang digunakan adalah impresionistik dan eksperimental. Instrumen yang digunakan adalah wacana dan Speech Analyzer untuk mengukur secara akurat ciri akustik BI. Hasil yang ditemukan adalah nada penutur asli BK lebih rendah dibandingkan dengan penutur asli BI. Nada tertinggi penutur asli BK kurang dari 150 Hz, sedangkan nada tertinggi penutur asli BI lebih dari 200 Hz. Nada tertinggi penutur asli BK muncul pada vokal yang termasuk tinggi dan konsonan hambat letup. Hal tersebut karena klasifikasi konsonan hambat letup pada BK lebih sedikit dibandingkan dengan konsonan hambat letup pada BI. Nada tertinggi penutur asli BI lebih banyak muncul pada vokal tinggi dan vokal rendah, serta konsonan hambat letup. Selain itu, tekanan penutur asli BK lebih tinggi dibandingkan dengan penutur asli BI. Tekanan tertinggi penutur asli BK muncul sebesar -7,9 dB sampai 18,4 dB, sedangkan tekanan tertinggi pada penutur asli BI muncul sebesar -10,1 dB sampai 18,1 dB. Hal tersebut karena tekanan tinggi pada penutur asli BK dipengaruhi oleh aksen bahasa Korea. Dalam pengucapan konsonan, penutur asli BK relatif lebih panjang dibandingkan dengan penutur asli BI. Dalam pengucapan vokal, penutur asli BK lebih pendek dibandingkan penutur asli BI. Hal tersebut karena durasi konsonan yang panjang dipengaruhi oleh aksen BK yang mengenal panjang dan pendeknya suatu bunyi. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengajaran kebahasan BI bagi penutur asli BK dalam menguasai ciri akustik BI. This research is motivated by the native speakers of Korea (BK) who have difficulty in realizing Indonesian. It is caused by the effect of BK as a first language. In fact, the theory of bilingualism a bilingual is required to have the same linguistic competence in both the linguistic competence, and intonation of the mastered language. Teaching for BK native speakers more focused at the level of words and sentences, while the sound level have less attention. This is not good for the development of Indonesian language teaching (BI), especially BI language teaching for BK native speakers. For this reason this study focuses on the sound level as part of a study of acoustic phonetics. Investigated sound level is acoustic characteristics in the form of tone, stress, and break at BK native speakers. This study also seen the acoustic characteristics of BI speakers. It is to see the effect of the acoustic characteristics of BK in realizing BI. The purpose of this study was to describe the characteristics of acoustic BI produced by BK native speakers and native speakers of BI, and see the difference in acoustic features produced by BK native speakers and BI native speakers. The research method used is descriptive qualitative. Assessment method used is impressionistic and experimental. The instrument used is the discourse and Speech Analyzer to accurately measure the acoustic characteristics BI. Results are native speakers BK tone lower than the native speakers of BI. The highest tone BK native speakers is less than 150 Hz, while the highest tone of BI native speakers more than 200 Hz. The highest tone native BK appears on vocals include high and consonant letup. This is because the classification consonant letup in BK is less than consonant letup in BI. The highest tone BI native speakers more appeared at high vowel, low vowel and consonant letup. This is because the classification consonant of BK letup in less than consonant letup in BI. The highest tone BI more native speakers appeared at high and low vowel vowel and consonant letup. Moreover, native BK pressure is higher than the native speakers BI. The highest pressure BK native speakers appearing at -7.9 dB to 18.4 dB, while the highest pressure on native BI appears at -10.1 dB to 18.1 dB. This is due to high pressure on native BK influenced by Korean accent. In the pronunciation of consonants, native BK relatively longer than native speakers BI. In the pronunciation of vowels, native BK shorter than native speakers BI. This is due to the long duration of consonants is affected by the familiar accent BK long and the short a sound. The implications of this research are expected to contribute in the teaching kebahasan BK BI for native speakers to master the acoustic features of BI.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S IND SIN P-2014; Pembimbing: I. Encep Kusumah, II. Wiyanti
Uncontrolled Keywords: Penutur asli BK, penutur asli BI, nada, tekanan dan durasi Native BK, BI native speakers, tone, pressure and duration
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Staf Koordinator 2
Date Deposited: 18 Jun 2015 01:25
Last Modified: 18 Jun 2015 01:25
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/14665

Actions (login required)

View Item View Item