CERMIN KEARIFAN LOKAL DALAM WACANA MIDEUR: STUDI ANTROPOLINGUISTIK DI KAMPUNG NUSA, KECAMATAN CIMANGGUNG, KABUPATEN SUMEDANG

Yulianti, Noorlita (2014) CERMIN KEARIFAN LOKAL DALAM WACANA MIDEUR: STUDI ANTROPOLINGUISTIK DI KAMPUNG NUSA, KECAMATAN CIMANGGUNG, KABUPATEN SUMEDANG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Title.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Table_Of_Content.pdf

Download (139kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Abstract.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Chapter1.pdf

Download (278kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1001036_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (271kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Chapter3.pdf

Download (244kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1001036_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (935kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Chapter5.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001036_Bibliography.pdf

Download (191kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1001036_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (190kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian berjudul “Cermin Kearifan Lokal dalam Wacana Mideur: Studi Antropolinguistik di Kampung Nusa, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang” merupakan penelitian kajian antropolinguistik yang dipusatkan dengan model etnografi komunikasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih terdapatnya pemanfaatan tanah di Kampung Nusa sebagai lahan untuk bertani serta tembang mideur dan perkakas tradisional bersawah yang masih digunakan yang menyimpan kearifan lokal serta konsep ramah lingkungan yang terdapat di dalamnya. Adapun permasalahan pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) bagaimana bentuk lingual dalam wacana mideur di Kampung Nusa, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang; (2) bagaimana klasifikasi dan deskripsi leksikon dalam wacana mideur di Kampung Nusa, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang; (3) bagaimana cerminan kearifan lokal yang terkandung dalam wacana mideur di Kampung Nusa, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Data dalam penelitian ini adalah tembang mideur dan leksikon tembang, perkakas tradisional bersawah, orang/pekerja, hewan yang terlibat dalam kegiatan bertani, dan jenis lahan yang digunakan. Kegiatan tersebut menjadi satu rangkaian dalam wacana mideur di Kampung Nusa Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Sumber data penelitian ini adalah tuturan masyarakat dan dokumen yang berkaitan dengan tembang, perkakas, pekerja, hewan, dan lahan yang berkaitan dengan aktivitas pertanian. Teknik analisis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yang berupa deskripsi mendalam terhadap kandungan nilai kearifan lokal dalam wacana mideur. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak, metode cakap, metode catat, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai observer, dan lembar observasi. Adapun analisis data mencakup analisis struktur teks, pengklasifikasian, pendeskripsian, dan pencerminan kearifan lokal yang muncul dari wacana mideur di Kampung Nusa, serta membuat simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wacana mideur di Kampung Nusa terdapat analisis struktur teks berupa bunyi segmental dan suprasegmental, aspek leksikal, dan repetisi (pengulangan), dan unsur pembentuk leksikon. Selain itu juga ditemukan 67 leksikon yang diantaranya 10 leksikon tembang mideur yang berupa kata dan berkategori nomina, 5 leksikon tembang mideur mideur yang berupa frasa dan berkategori verba, 18 leksikon perkakas tradisional bersawah yang berupa kata, 1 leksikon perkakas pertanian tradisional bersawah yang berupa frasa berkategori nominal, 6 leksikon padamel berupa frasa yang berkategori verbal, 8 leksikon hewan berupa frasa yang berkategori adjektival, dan 7 leksikon lahan berupa frasa yang berkategori adjektival. Sementara itu, dalam cerminan kearifan lokal hubungan vertikal yaitu, hubungan pergaulan antara sesama manusia dalam hidup bermasyarakat harus dilandasi sikap silih asih, silih asah, silih asuh, yaitu tercermin dalam hubungan manusia dengan Tuhan dengan tidak mengejar hal duniawi saja, tetapi juga perlunya kebutuhan rohani melalui ibadah. Hubungan antar sesama makhluk hidup tercermin dalam rasa mengasihi yang tidak hanya dengan sesama manusia saja, akan tetapi dengan makhluk lainnya seperti kerbau. Antropolinguistik in Kampung Nusa, District Cimanggung, Sumedang District" is a research study that focused antropolinguistik the ethnography of communication models. This study was motivated by the presence of land use in the village of Nusa as land for farming as well as traditional songs bersawah mideur and tools that are still used that store local knowledge as well as eco-friendly concept contained therein. The main problems that were examined in this study are as follows: (1) how to shape the discourse lingual mideur in Kampung Nusa, District Cimanggung, Sumedang District; (2) how the classification and description of the lexicon in discourse mideur in Kampung Nusa, District Cimanggung, Sumedang District; (3) how the reflection of local wisdom contained in the discourse mideur in Kampung Nusa, District Cimanggung, Sumedang District. The data in this study is the song mideur and lexicon songs, traditional tooling field, people / workers, animals involved in farming activities, and types of land use. The activity into a series in mideur discourse in Kampung Nusa District of Cimanggung, Sumedang District. The data source of this research is the public utterances and documents related to the song, tools, workers, animals, and land related to agricultural activity. The analysis technique used in this study is a qualitative analysis in the form of in-depth description of the content of the value of local knowledge in discourse mideur. Collection of data used refer to the method, a method capable, methods of record, and documentation. The research instrument was a researcher himself as an observer, and the observation sheet. The data analysis includes analysis of text structure, classification, description, and the reflection of local wisdom that emerged from the discourse mideur in Kampung Nusa, and make conclusions. The results of this study indicate that the discourse mideur in Kampung Nusa there be a sound analysis of text structure segmental and suprasegmental, lexical aspect, and reps (repetitions), and elements forming the lexicon. It also found 67 lexicons which include 10 songs mideur lexicon in the form of words and noun category, 5 lexicon mideur song in the form of phrases and verb category, 18 field lexicon traditional tools in the form of words, 1 field lexicon traditional agricultural tools in the form of phrases categorized nominal, 6 lexicon padamel be categorized verbal phrases, 8 lexicon animal form adjektival phrase category, and 7 lexicon of land in the form of phrases that have category adjektival. Meanwhile, in a reflection of local wisdom that vertical relationship, the relationship between fellow human interactions in social life must be based on the

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S IND LIT P-2014; Pembimbing: I. Tedi Permadi, II. Mahmud Fasya
Uncontrolled Keywords: Cermin kearifan lokal
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Staf Koordinator 2
Date Deposited: 18 Jun 2015 01:37
Last Modified: 18 Jun 2015 01:37
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/14653

Actions (login required)

View Item View Item