KONSEP HIDUP DALAM MASYARAKAT RAMBATAN WETAN : kajian etnolinguistik pada upacara daur hidup manusia di indramayu

Tarkenih, - (2014) KONSEP HIDUP DALAM MASYARAKAT RAMBATAN WETAN : kajian etnolinguistik pada upacara daur hidup manusia di indramayu. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Title.pdf

Download (102kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Abstract.pdf

Download (137kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Table_of_content.pdf

Download (157kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Chapter1.pdf

Download (275kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1001031_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (344kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Chapter3.pdf

Download (613kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1001031_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Chapter5.pdf

Download (206kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1001031_Bibliography.pdf

Download (266kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1001031_Appendix1.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (130kB)
[img] Text
S_IND_1001031_Appendix2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (275kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Upacara daur hidup manusia khususnya pada fase kehamilan dan fase bayi merupakan salah satu upacara yang kini masih dilaksanakan oleh masyarakat Ramabata Wetan, Kabupaten Indramayu. Upacara daur hidup manusia adalah bentuk ritual Jawa yang disebut slametan dalam rangka memuliakan peristiwa penting kehidupan orang Jawa. Adapun, upacara daur hidup manusia yang diteliti hanya dalam peneltian ini, antara lain: upacara matang wulan, upacara memitu, upacara mertamu, upacara coplokan, upacara cukuran, dan upacara napakena. Dalam upacara tersebut terdapat sejumlah leksikon yang sangat khas. Dalam penelitian ini diungkap sejumlah fakta bahasa dan fakta budaya yang menyertai penggunaan leksikon upacara daur hidup manusia. Adapun permasalahan pokok dalam peneltian ini adalah (1) bagaimana klasifikasi bentuk lingual leksikon upacara daur hidup manusia; (2) bagaimana klasifikasi kultural dan deskripsi leksikon upacara daur hidup manusia; (3) bagaimana makna simbolik yang terkandung dalam leksikon upacara daur hidup manusia; (4) bagaimana nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon upacara daur hidup manusia. Tujuan dalam peneltian ini adalah (1) mendeskripsikan klasifikasi bentuk lingual leksikon upacara daur hidup manusia; (2) memaparkan klasifikasi kultural dan deskripsi leksikon upacara daur hidup manusia; (3) menjelaskan makna simbolik yang terkandung dalam leksikon upacara daur hidup manusia; (4) menjelaskan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon upacara daur hidup manusia. Peneltian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik. Metode yang digunakan adalah instrospeksi dan observasi partisipan. Data dalam penelitian ini berupa data bahasa, yaitu leksikon yang terdapat dalam upacara daur hidup manusia. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini melibatkan tiga komponen, yaitu sajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini merujuk tiga hal berikut. Pertama, berdasarkan klasifikasi bentuk lingual, leksikon daur hidup manusia ditemukan berupa kata sebanyak 87 leksikon dan frasa 71 leksikon. Kedua, berdasarkan klasifikasi kultural ditemukan klasifikasi leksikon yang menyatakan kegiatan, sesajen, makanan, peralatan, kostum, dan partisipan. Ketiga, berdasarkan makna simbolik ditemukan 52 leksikon yang mengandung makna simbolik. Selain itu, diungkap diungkap keselarasan hubungan jagad gedhe dan jagad cilik dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam leksikon upacara daur hidup manusia. Human life cycle ceremony, especially in the phase of pregnancy and infant phase, is one of the ceremony are still being held by the public Ramabata Wetan, Indramayu district. The ceremony is a form of Javanese human life cycle ritual called slametan, in order to glorify the Javanese important life events. Meanwhile, the human life cycle ceremonies were observed only in the present study, among others: matang wulan ceremony, memitu ceremony, mertamu ceremony, coplokan ceremony, cukuran ritual, and napakena ceremony. During the ceremony, there are a number of very distinctive lexicon. In this study revealed a number of facts of language and cultural facts that accompany the use of the lexicon of the human life cycle ceremonies. The main problems in this research are (1) how the classification form lingual lexicon of human life cycle ceremonies; (2) how cultural classification and description of the lexicon of the human life cycle ceremonies; (3) how the symbolic meaning contained in the lexicon of the human life cycle ceremonies; (4) how the values of local wisdom contained in the lexicon of the human life cycle ceremonies. The aim in this research are (1) to describe the shape of the lingual lexicon classification ceremony human life cycle; (2) to describes the classification and description of the cultural lexicon of the human life cycle ceremonies; (3) describes the symbolic meaning contained in the lexicon of the human life cycle ceremonies; (4) describes the values of local wisdom contained in the lexicon of the human life cycle ceremonies. This study uses ethnolinguistic approach. The method used was introspection and participant observation. The data in this study is a language data, such as lexicon contained in the human life cycle ceremonies. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. Data processing techniques in this study involves three components, namely the presentation of data, data reduction, and conclusion. The results of this study refer to the following three things. First, based on the classification of the lingual form, the lexicon of human life cycle is found in the form of words as much as 87 lexicon and phrases 71 lexicon. Secondly, based on cultural classification, it was found that lexicon classification stating activities, offerings, food, equipment, costumes, and participants. Third, based on the symbolic meanings found 52 lexicon that contains a symbolic meaning. Moreover revealed harmonious relationship of jagad gedhe and jagad cilik and the values of local wisdom contained in the lexicon of the human life cycle ceremonies.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No.panggil: S IND TAR P-2014; Pembimbing: I. Tedi Permadi, II. Mahmud Fasya
Uncontrolled Keywords: Upacara daur hidup manusia, khususnya pada fase kehamilan dan fase bayi
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Staf Koordinator 2
Date Deposited: 24 Jul 2015 07:58
Last Modified: 24 Jul 2015 07:58
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/14546

Actions (login required)

View Item View Item