PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA: Studi Kasus Wilayah Kepolisian Kota Cimahi

Salma Athifah Lajain, - and Leni Anggraeni, - and Dede Iswandi, - (2025) PERAN KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA: Studi Kasus Wilayah Kepolisian Kota Cimahi. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Kenakalan remaja di Kota Cimahi menunjukkan perkembangan yang mengkhawatirkan, dengan kasus penganiayaan menjadi bentuk kenakalan yang paling menonjol dalam tiga tahun terakhir. Penganiayaan yang dilakukan oleh remaja tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga mengancam keselamatan masyarakat serta masa depan generasi muda sebagai aset bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepolisian dalam menanggulangi kenakalan remaja, khususnya kasus penganiayaan, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perubahan perilaku remaja, serta menganalisis upaya kepolisian dalam mengubah perilaku remaja menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak NVivo untuk melakukan pengkodean tematik dan mengidentifikasi pola. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu (1) Polisi berperan menanggulangi kenakalan remaja melalui empat jenis peran yaitu achieved role, ascribed role, expected role, dan actual role dengan upaya preventif, preemtif, represif, dan kolaboratif. Adapun tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan sumber daya, prosedur hukum yang kaku, kesenjangan antara harapan dan realita serta kurangnya pendekatan humanis. Selain menegakkan hukum, polisi memberi penyuluhan, pembinaan, dan mediasi. Kolaborasi dan pelatihan diperlukan agar peran ini lebih efektif mendukung perkembangan remaja positif; (2) Kenakalan remaja dipengaruhi oleh faktor internal seperti kondisi psikologis dan faktor eksternal seperti ekonomi, lingkungan keluarga, sosial dan teknologi. Dari perspektif pendidikan kewarganegaraan, sekolah dan keluarga perlu memperkuat moral dan karakter remaja melalui pendidikan nilai, pembinaan sosial, dan penegakan norma hukum; (3) Upaya penanggulangan kenakalan remaja memerlukan strategi preventif melalui pendampingan, edukasi, pengawasan, dan penguatan nilai positif, melibatkan keluarga, lingkungan, sekolah, serta instansi kepolisian. Upaya strategi represif diterapkan sebagai langkah terakhir untuk memberi efek jera. Keduanya harus dilakukan secara kolaboratif. Juvenile delinquency in Cimahi City has shown an alarming increase, with assault cases being the most prominent form over the past three years. Such assaults committed by juveniles not only disrupt public order but also threaten community safety and the future of young generations as the nation’s assets. This study aims to examine the role of the police in addressing juvenile delinquency, particularly assault cases, to identify the factors influencing behavioral changes among juveniles, and to analyze police efforts in improving juvenile behavior. This research employs a qualitative approach with a case study method. Data were obtained through in-depth interviews, observations, and documentation, and analyzed using NVivo software for thematic coding and pattern identification. The findings reveal that: (1) The police play a role in tackling juvenile delinquency through four types of roles: achieved role, ascribed role, expected role, and actual role implemented via preventive, preemptive, repressive, and collaborative measures. Challenges include limited resources, rigid legal procedures, gaps between expectations and reality, and a lack of humanistic approaches. Beyond law enforcement, the police also provide counseling, guidance, and mediation. Collaboration and training are needed to enhance the effectiveness of these roles in fostering positive youth development; (2) Juvenile delinquency is influenced by internal factors such as psychological conditions and external factors such as economic conditions, family environment, social environment, and technology. From a civic education perspective, schools and families need to strengthen youths’ morals and character through values education, social guidance, and law enforcement; (3) Efforts to address juvenile delinquency require preventive strategies through mentoring, education, supervision, and strengthening of positive values, involving families, communities, schools, and police institutions. Repressive strategies are applied as a last resort to provide a deterrent effect. Both strategies must be carried out collaboratively.

	Text S_PKN_1905439_Chapter1.pdf Download (439kB)
	Text S_PKN_1905439_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (653kB)
	Text S_PKN_1905439_Chapter3.pdf Download (490kB)
	Text S_PKN_1905439_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text S_PKN_1905439_Chapter5.pdf Download (250kB)
	Text S_PKN_1905439_Title.pdf Download (685kB)
	Text S_PKN_1905439_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB)

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=tC3oTugAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Leni Anggraeni: 5988484 Dede Iswandi: 5995220
Uncontrolled Keywords:	Peran Kepolisian, Kenakalan Remaja, Perubahan Perilaku. Police role, Juvenile Deliquency, Behavioral Change.
Subjects:	H Social Sciences > H Social Sciences (General) K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan
Depositing User:	Salma Athifah Lajain
Date Deposited:	03 Nov 2025 04:15
Last Modified:	03 Nov 2025 04:15
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/144820

Actions (login required)

View Item