Ramdhani, Asep Jaka (2014) ADSORPSI BATUBARA PERINGKAT RENDAH TERMODIFIKASI HIDROGEN PEROKSIDA TERHADAP ION LOGAM KADMIUM DANBESI. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_KIM_1001121_Title.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
S_KIM_1001121_Table Of Contant.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text
S_KIM_1001121_Abstract.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text
S_KIM_1001121_Chapter1.pdf Download (189kB) | Preview |
|
Text
S_KIM_1001121_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (927kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_KIM_1001121_Chapter3.pdf Download (166kB) | Preview |
|
Text
S_KIM_1001121_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (595kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_KIM_1001121_Chapter5.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
S_KIM_1001121_Bibliography.pdf Download (205kB) | Preview |
|
Text
S_KIM_1001121_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (648kB) | Request a copy |
Abstract
Logam berat merupakan pengotor utama air permukaan dan air tanah. Beberapa logam berat berbahaya yang sering ada pada air permukaan ataupun air tanah diantaranya ion logam Cd2+ dan Fe3+. Salah satu metode pengolahan yang sering digunakan untuk menghilangkan logam-logam berat dalam larutan adalah dengan metode adsorpsi.Pada penelitian ini, digunakan batubara peringkat rendah dan batubara peringkat rendah termodifikasi hidrogen peroksida yang berasal dari Banten, Indonesia, sebagai adsorben bagi ion logam Cd2+ dan Fe3+. Kapasitas adsorpsi batubara peringkat rendah dan batubara peringkat rendah termodifikasi ditentukan dengan cara memasukkan sejumlah tertentu adsorben berukuran saringan 100 mesh kedalam 50 mL larutan logam standar Cd2+ dan Fe3+ yang diaduk dalam waktu tertentu. Data adsorpsi yang diperoleh kemudian diplotkan menggunakan model isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich untuk menentukan kapasitas adsorpsi maksimum (Qm). Dari plot data penelitian, diindikasikan bahwa adsorpsi pada batubara peringkat rendah tanpa modifikasi mengikuti model isoterm Freundlich untuk adsorpsi Fe3+ dengan nilai R2=0.9664 dan model isoterm Langmuir untuk adsorpsi Cd2+dengan nilai R2=0.9342 serta kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 0.8229 mg/g untuk adsorpsi Fe3+ dan sebesar 0.005 mg/g untuk adsorpsi Cd2+. Adsorpsi pada batubara peringkat rendah termodifikasi hidrogen peroksida mengikuti model isoterm Langmuir untuk adsorpsi Fe3+dengan nilai R2=0.964 serta menghasilkan kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 0.91802 mg/g untuk adsorpsi Fe3+dan sebesar 0.10706 mg/g untuk adsorpsi Cd2+. Batubara dikarakterisasi menggunakan FTIR, BET Surface Area Analyzer, dan Proximate & Ultimate Analyzer. Data dari hasil analisis proksimat dan ultimat menunjukkan adanya peningkatan kadar oksigen dari 6.26 % menjadi 7.05 %. Hasil pengujian FTIR batubara peringkat rendah modifikasi memberikan puncak serapan yang meningkat pada bilangan gelombang 1442 cm-1 dan 3300 cm-1 yang menandakan bertambahnya intensitas gugus C-O-H. Hasil analisa BET menunjukkan luas permukaan batubara peringkat rendah hasil modifikasi meningkat dari 3,658 m2/g menjadi 8,651 m2/g. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perlakuan menggunakan hidrogen peroksida 20% dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi batubara peringkat rendah terhadap ion logam Fe3+ dan Cd2+. Heavy metals are among the chief pollutantsof surface and groundwater. Some harmful heavy metals that often exist in surface or ground water including Cd2+ and Fe3+ metal ions . Adsorption processes have long been usedin wastewater to remove harmful heavy metals. In this study, the use of low rank coals and low rank coals modified hydrogen peroxide derived from Banten, Indonesia, as an adsorbent for Cd2+ and Fe3+ metal ions. Adsorption capacity of low rank coal and low rank coals modified determined by inserting a specific number of 100 mesh adsorbent into 50 mL of Cd2+ and Fe3+ standard solution were stirred in a certain time. Adsorption data obtained was then plotted using the model of Langmuir and Freundlich adsorption isotherms to determine the maximum adsorption capacity (Qm). From the plot of research data, indicated that the adsorption of low rank coals without modification following the model isotherms Freundlich's for adsorption of Fe3+ with R2 = 0.9664 and the model Langmuir isotherm for adsorption of Cd2+ with R2 = 0.9342 and the maximum adsorption capacity of 0.8229 mg/g for adsorption of Fe3+ and 0.005 mg/g for the adsorption of Cd2+. Adsorption of low rank coal modified hydrogen peroxide followed Langmuir isotherm models for adsorption Fe3+ with R2 = 0964 and maximum adsorption capacity of 0.91802 mg/g for the adsorption of Fe3+ and 0.10706 mg/g for the adsorption of Cd2+. Low rank coals characterized using FTIR, BET Surface Area Analyzer, and Proximate and Ultimate Analyzer. Data from the results of the proximate and ultimate analysis showed an increase in the oxygen content of 6:26% to 7:05%. The results of FTIR testing of low rank coals modification provides increased absorption peaks at wave number 1442 cm-1 and 3300 cm-1 which indicates the increasing intensity of the C-O-H group. BET analysis results show the surface area of modified low rank coal increased from 3.658 m2/g to 8.651 m2/g. From the results, it can be concluded that treatment using 20% hydrogen peroxide can increase the adsorption ability of low rank coal to Fe3+ and Cd2+ metal ions.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No.Panggil : S KIM RAM a-2014 |
Uncontrolled Keywords: | adsorben, batubara peringkat rendah, hidrogen peroksida, logam berat, ion Fe3+, ion Cd2+ |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Pendidikan Kimia |
Depositing User: | Staff DAM |
Date Deposited: | 19 Mar 2015 04:28 |
Last Modified: | 19 Mar 2015 04:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/14194 |
Actions (login required)
View Item |