NGEMIS ONLINE “SADBOR” SEBAGAI KOMODIFIKASI IDENTITAS TERHADAP EKSPLOITASI KEMISKINAN PADA PLATFORM TIKTOK

Ariq Adnan Adyarta, - and Siti Komariah, - and Nindita Fajria Utami, - (2025) NGEMIS ONLINE “SADBOR” SEBAGAI KOMODIFIKASI IDENTITAS TERHADAP EKSPLOITASI KEMISKINAN PADA PLATFORM TIKTOK. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

ABSTRAK Platform TikTok telah menjadi ruang digital tempat berkembangnya praktik "ngemis online" yang dilakukan oleh konten kreator dengan identitas "Sadbor". Praktik ini menampilkan representasi kemiskinan melalui narasi visual dan emosional yang menggugah simpati audiens untuk memperoleh keuntungan material melalui donasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi identitas kemiskinan yang dimodifikasi oleh "Sadbor", mengklasifikasikan respons audiens terhadap eksploitasi kemiskinan, dan mengidentifikasi dampak representasi konten terhadap stereotip kemiskinan di masyarakat digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan 5 informan yang dipilih secara purposif, dan dokumentasi 800 komentar pengguna. Untuk menginterpretasikan data, peneliti menggunakan analisis wacana kritis, analisis sentimen dengan TextBlob, dan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) "Sadbor" mengonstruksi identitas kemiskinan melalui standardisasi representasi visual, manipulasi naratif linguistik, dan optimalisasi strategi multimedia yang berhasil mentransformasi kemiskinan menjadi produk digital bernilai ekonomi tinggi; 2) Respons audiens menunjukkan polarisasi moral dengan dominasi sentimen netral (41%), positif (35%), dan negatif (24%) yang mencerminkan kompleksitas etis dalam menyikapi eksploitasi kemiskinan digital; dan 3) Dampak konten terhadap stereotip kemiskinan meliputi normalisasi eksploitasi sebagai entrepreneurship digital, romantisasi kemiskinan sebagai hiburan, dan munculnya kesadaran etika digital yang bervariasi. Secara praktis, analisis wacana kritis efektif dalam mengungkap mekanisme eksploitasi sekaligus membangun kesadaran etis masyarakat. Secara teoritis, hasil penelitian menegaskan bahwa komodifikasi kemiskinan dapat dikritisi melalui dekonstruksi media, serta resistensi merupakan hasil kesadaran kolektif dan literasi digital kritis. ABSTRACT TikTok platform has become a digital space where "online begging" practices developed by content creators with "Sadbor" identity flourish. This practice displays poverty representation through visual and emotional narratives that evoke audience sympathy to obtain material benefits through digital donations. This study aims to analyze the construction of poverty identity modified by "Sadbor", classify audience responses to poverty exploitation, and identify the impact of content representation on poverty stereotypes in digital society. This research employs a qualitative approach with case study method. Data collection techniques were conducted through observation, in-depth interviews with 5 purposively selected informants, and documentation of 800 user comments. For data interpretation, researchers used critical discourse analysis, sentiment analysis with TextBlob, and thematic analysis. The results show that: 1) "Sadbor" constructs poverty identity through standardization of visual representation, manipulation of linguistic narratives, and optimization of multimedia strategies that successfully transform poverty into high economic value digital products; 2) Audience responses demonstrate moral polarization with neutral sentiment dominance (41%), positive (35%), and negative (24%) reflecting ethical complexity in addressing digital poverty exploitation; and 3) Content impact on poverty stereotypes includes normalization of exploitation as digital entrepreneurship, romanticization of poverty as entertainment, and emergence of varied digital ethical awareness. Practically, critical discourse analysis is effective in revealing exploitation mechanisms while building public ethical awareness. Theoretically, the research confirms that poverty commodification can be critiqued through media deconstruction, and resistance results from collective consciousness and critical digital literacy.

	Text S_SOS_2102997_Title.pdf Download (727kB)
	Text S_SOS_2102997_Chapter 1.pdf Download (279kB)
	Text S_SOS_2102997_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (409kB)
	Text S_SOS_2102997_Chapter 3.pdf Download (298kB)
	Text S_SOS_2102997_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text S_SOS_2102997_Chapter 5.pdf Download (236kB)
	Text S_SOS_2102997_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (6MB)

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=id ID SINTA Dosen Pembimbing: Siti Komariah: 5976333 Nindita Fajria Utami: 6682469
Uncontrolled Keywords:	analisis sentimen, analisis wacana, komodifikasi identitas, ngemis online, TikTok sentiment analysis, critical discourse analysis, commodification of identity, online begging, TikTok
Subjects:	H Social Sciences > HM Sociology L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User:	Ariq Adnan Adyarta
Date Deposited:	29 Sep 2025 04:48
Last Modified:	29 Sep 2025 04:48
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/141009

Actions (login required)

View Item