ANALISIS DEKONSTRUKTIF MAKNA STIGMA DALAM PROSES RESILIENSI PENYINTAS TUBERKULOSIS DI RUANG SOSIAL URBAN: Studi Kasus pada Komunitas Terjang Kota Bandung

Diky Firmansyah, Diky and Yani Achdiani, Yani and Fajar Nugraha Asyahidda, Fajar (2025) ANALISIS DEKONSTRUKTIF MAKNA STIGMA DALAM PROSES RESILIENSI PENYINTAS TUBERKULOSIS DI RUANG SOSIAL URBAN: Studi Kasus pada Komunitas Terjang Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Kota Bandung merupakan salah satu daerah dengan kasus tuberkulosis (TB) tertinggi di Jawa Barat. Penyintas TB menghadapi tantangan stigma dan diskriminasi yang berkembang di masyarakat. Masyarakat menunjukan sikap dan perilaku negatif terhadap penyintas TB, sehingga menjadi hambatan utama dalam upaya penyelesaian penyakit tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya Komunitas Terjang dalam mendekonstruksi makna stigma dan mendorong proses resiliensi penyintas TB dalam konteks kehidupan sosial urban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh komunitas. Wawancara dilakukan bersama 3 orang penyintas, 3 orang pengurus komunitas, dan 4 orang informan pendukung yang dipilih melalui purposive sampling. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dokumen berupa dokumen digital/cetak serta foto. Untuk menginterpretasikan data, peneliti menganalisis dengan interactive model melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Komunitas Terjang mendekonstrkusi makna stigma melalui kegiatan edukatif berbasis pengalaman untuk menggeser persepsi negatif, prasangka, serta mendiseminasi makna baru; 2) Dalam konteks resiliensi, Komunitas Terjang berperan dalam membangun penghargaan diri, memperkuat dukungan sosial, serta memfasilitasi strategi adaptasi dan motivasi hidup penyintas TB; dan 3) Dampak dari Komunitas Terjang menunjukan dampak positif berupa peningkatan pengetahuan, perubahan sikap, peningkatan solidaritas, serta penguatan peran komunitas dalam edukasi, pendampingan, dan advokasi. Secara praktis, pendekatan berbasis komunitas mampu mengatasi stigma dan mendorong resiliensi penyintas TB Secara teoritis, hasil penelitian menegaskan bahwa stigma dapat didekonstruksi, serta resiliensi tidak hanya sebagai kapasitas individu, melainkan hasil dari relasi sosial. Bandung City is one of the areas with the highest tuberculosis (TB) cases in West Java. TB survivors face the challenge of stigma and discrimination that develops in society. People show negative attitudes and behaviours towards TB survivors, so that it becomes the main obstacle in efforts to solve tuberculosis. This research aims to analyse the efforts of the Terjang Community in deconstructing the meaning of stigma and encouraging the resilience process of TB survivors in the context of urban social life. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques are carried out through observation, interview, and documentation. Observation is carried out by observing educational and socialisation activities carried out by the community. The interview was conducted with 3 survivors, 3 community administrators, and 4 supporting informants who were selected through purposive sampling. Documentation is done by collecting documents in the form of digital/printed documents and photos. To interpret data, researchers analyse with interactive models through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Research results show that: 1) The Terjang Community deconstructs the meaning of stigma through experience-based educational activities to shift negative perceptions, prejudices, and disseminate new meanings; 2) In the context of resilience, the Terjang Community plays a role in building self-esteem, strengthening social support, and facilitating adaptation strategies and life motivation for TB survivors; and 3) The impact of the Terjang Community shows positive impacts in the form of increased knowledge, changes in attitudes, increased solidarity, and strengthening the role of the community in education, assistance, and advocacy. Practically, a community-based approach can overcome stigma and encourage resilience in TB survivors. Theoretically, the research results confirm that stigma can be deconstructed, and resilience is not only an individual capacity, but also the result of social relations.

	Text S_SOS_2106051_Title.pdf Download (1MB)
	Text S_SOS_2106051_Chapter1.pdf Download (107kB)
	Text S_SOS_2106051_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (402kB)
	Text S_SOS_2106051_Chapter3.pdf Download (144kB)
	Text S_SOS_2106051_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text S_SOS_2106051_Chapter5.pdf Download (90kB)
	Text S_SOS_2106051_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB)

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=8QmGnVAAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Yani Achdiani: 6122039 Fajar Nugraha Asyahidda: SINTAID NIDN NAMA PRODI PENDIDIKAN TERAKHIR 6682474
Uncontrolled Keywords:	Dekonstruksi, komunitas , resiliensi, stigma, tuberkulosis Deconstruction, community, resilience, stigma, tuberculosis
Subjects:	H Social Sciences > HM Sociology R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RC Internal medicine
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User:	Diky Firmansyah
Date Deposited:	15 Sep 2025 09:02
Last Modified:	15 Sep 2025 09:02
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/139367

Actions (login required)

View Item