PENDEKATAN PARTISIPATIF DALAM DESAIN RUMAH MIKRO DAN TUMBUH SEBAGAI SOLUSI PERBAIKAN RUTILAHU

Usup Rohendi, - and Asep Yudi Permana, - and Sri Handayani, - (2025) PENDEKATAN PARTISIPATIF DALAM DESAIN RUMAH MIKRO DAN TUMBUH SEBAGAI SOLUSI PERBAIKAN RUTILAHU. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Permukiman kumuh di Kota Bandung masih menjadi permasalahan serius yang ditandai dengan buruknya kualitas infrastruktur, keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta lingkungan yang tidak sehat. Pemerintah telah menginisiasi Program Bantuan Stimulan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) sebagai upaya peningkatan kualitas permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pendekatan partisipatif dalam desain dan perbaikan rumah tidak layak huni melalui konsep Rumah Mikro dan Rumah Tumbuh, yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh Kota Bandung. Konsep Rumah Mikro merujuk pada hunian dengan luas terbatas, umumnya kurang dari 36 m², namun tetap memenuhi kebutuhan dasar penghuni secara fungsional dan efisien. Adapun Rumah Tumbuh adalah konsep hunian yang dirancang agar dapat berkembang secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan ekonomi penghuni, melalui struktur dasar yang fleksibel dan dapat dikembangkan di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode Kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi lapangan, survei kuesioner, pengukuran fisik rumah, serta studi dokumen kebijakan. Responden terdiri dari penerima bantuan program Rutilahu, dengan data yang dikumpulkan meliputi kondisi fisik rumah, kebutuhan perbaikan, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Penelitian berfokus pada 6 kasus rumah rutilahu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan desain awal Rumah Mikro dan Tumbuh memiliki potensi sebagai solusi perumahan yang terjangkau, adaptif, dan berkelanjutan di kawasan kumuh. Kendala utama dalam penerapannya mencakup keterbatasan anggaran, keterampilan teknis masyarakat, serta kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan. Rekomendasi dari penelitian ini meliputi penguatan peran fasilitator, peningkatan kapasitas masyarakat, dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan untuk replikasi konsep di wilayah lain. Slum settlements in Bandung City remain a serious issue, characterized by poor infrastructure quality, limited access to clean water and sanitation, and unhealthy living environments. The government has initiated the Stimulus Assistance Program for Uninhabitable House Improvements (Rutilahu) as an effort to enhance the quality of settlements. This study aims to explore the application of a participatory approach in the design and improvement of uninhabitable houses through the concepts of Micro Housing and Incremental Housing (Rumah Tumbuh), which are targeted at low-income communities living in slum areas of Bandung City. The Micro Housing concept refers to dwellings with limited floor area, generally less than 36 m², yet still capable of meeting residents’ basic needs in a functional and efficient manner. Meanwhile, Incremental Housing is a housing concept designed to develop gradually in accordance with the needs and economic capacity of residents, through a flexible core structure that can be expanded in the future. This research employs a descriptive qualitative method, with data collection techniques including field observations, questionnaire surveys, physical measurement of houses, and policy document reviews. Respondents consist of beneficiaries of the Rutilahu program, with data gathered covering physical housing conditions, repair needs, and the level of community participation in the construction process. The study focuses on six Rutilahu case houses. The findings indicate that the development of initial designs for Micro and Incremental Housing holds potential as an affordable, adaptive, and sustainable housing solution in slum areas. However, key challenges in its implementation include limited funding, lack of technical skills among communities, and insufficient coordination among stakeholders. Recommendations from this study include strengthening the role of facilitators, enhancing community capacity, and ensuring continuous policy support for the replication of the concept in other regions.

	Text T_TA_2307828_Title.pdf Download (1MB)
	Text T_TA_2307828_Chapter1.pdf Download (4MB)
	Text T_TA_2307828_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (999kB)
	Text T_TA_2307828_Chapter3.pdf Download (492kB)
	Text T_TA_2307828_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB)
	Text T_TA_2307828_Chapter5.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB)
	Text T_TA_2307828_Chapter6.pdf Download (251kB)
	Text T_TA_2307828_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB)

Item Type:	Thesis (S2)
Additional Information:	ID Sinta Dosen Pembimbing: ASEP YUDI PERMANA: 5977218 SRI HANDAYANI: 6006334
Uncontrolled Keywords:	Rutilahu, Partisipasi masyarakat, Rumah Mikro, Rumah Tumbuh Rutilahu, Community participation, Micro-House, Incremental Houses
Subjects:	H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JS Local government Municipal government > NA Architecture
Divisions:	Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri > S2 Arsitektur
Depositing User:	Usup Rohendi
Date Deposited:	22 Oct 2025 04:31
Last Modified:	22 Oct 2025 04:57
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/137838

Actions (login required)

View Item