Mainaki, Revi (2014) KESESUAIAN LAHAN TANAMAN SELADA AIR (NASTURTIUM OFFICINALE) SEBAGAI SALAH SATU INDIKASI GEOGRAFIS KECAMATAN PARONGPONG, KABUPATEN BANDUNG BARAT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_GEO_1005785_Title.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_1005785_Table_of_content.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_1005785_Abstract.pdf Download (64kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_1005785_Chapter1.pdf Download (221kB) | Preview |
|
Text
S_GEO_1005785_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (314kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_GEO_1005785_Chapter3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
S_GEO_1005785_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (6MB) | Request a copy |
||
|
Text
S_GEO_1005785_Chapter5.pdf Download (67kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_1005785_Bibliography.pdf Download (144kB) | Preview |
|
Text
S_GEO_1005785_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (232kB) | Request a copy |
Abstract
Tempat merupakan salah satu konsep geografi yang terbentuk dari kondisi fisik dan sosial secara terintegrasi, menghasilkan sebuah produk khas dan tidak dapat di temui di tempat lain yang ada di bumi. Produk tersebut dikenal dengan nama indikasi geografis (Geographical Indication). Selada air di Kecamatan Parongpong memiliki potensi untuk dijadikan indikasi geografis karena tumbuh pada kondisi geografis yang khas dan sampai saat ini sudah dipasarkan di luar negeri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, bertujuan untuk mengumpulkan data dari sampel yang dapat mewakili seluruh populasi sehingga dapat menggambarkan jawaban dari rumusan masalah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan koefisiensi lokasi (LQ), presentase, deskriptif, skala linkert, overlay, klasifikasi iklim Junghun dan Schmidt-Ferguson. Selada air di Kecamatan Parongpong tumbuh pada iklim agak basah (Schmidt-Ferguson) dan sedang sejuk (Junghun) dengan suhu 28° sampai 23º Celcius. Kondisi morfologi dimodifikasi secara khas, agar sesuai untuk lokasi penanaman. Sementara kondisi hidrologi berintegrasi dengan kondisi geologi dan tanah sehingga kebutuhan air dari tanaman ini dapat terpenuhi dengan baik. Penduduk yang terlibat budidaya selada air memiliki sikap cukup senang terlibat budidaya selada air dan cukup setuju selada air didaftarkan sebagai indikasi geografis, pengetahuan dan keterampilan yang baik. Lebih menguntungkan, mudah dilakukan dan kondisi alam (fisik) di Kecamatan Parongpong menjadi minat sekaligus motivasi penduduk untuk membudidayakan selada air. Penanaman dilakukan dengan membuat petak-petak khusus pada lahan. Kemudian lahan diberi pupuk dan dibersihkan dari tanaman liar sampai waktu panen. Setelah 2 bulan selada air dipanen dan dibawa ke lokasi pengolahan (ngunder). Kemudian disortir, dibersihkan (nyetek), dipotong (reping) dan dikemas yang selanjutnya dijual ke penampung untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri. Selada air memiliki keunggulan produksi, luas tanam dan pendapatan penduduk, dengan nilai LQ > 1. Waktu panen selada air lebih cepat dibandingkan 14 jenis sayuran lain. Harga selada air juga lebih mahal dibandingkan dengan jagung, ubi kayu, beberapa jenis sayuran, buah-buahan dan tanaman hias Place is one of molded geography concept of condition of physical and particular social. Condition of physical and interacting particular social each other somewhere will result one typical product and can't at elsewhere find which is at earth. Product is recognised by the name of geographical indication (Indikasi Geografis). Water lettuce at Parongpong's sub district have potency to be made geographical indication because growing on condition of geographical typical one and until now was marketted at another country. This research using descriptive method, to collect data from sample to represent all of population to answer purpose from research. Data collecting did by observation, interview, book study and documentation. That fact then analyst by Location Quentient (LQ), presetation, linkert's scale, overlay, climatic classification Junghun and Schmidt Ferguson . Water lettuce at Parongpong's district grows up on climate slightly nabs (Schmidt Ferguson) and be balmy (Junghun) with temperature 28° until 23º Celcius. Condition of modified morphology typically, that fits for instilling location. While hidrologi's condition gets integration with condition of geology and soil so amount of water required of this plant get with every consideration been accomplished. Conductings the interesting resident water lettuce have adequately leisured and adequately accepts if water lettuce became geographical indication, knowllege and good skill. More advantages, easy to do and condition of nature (physical) at Parongpong's sub district becomes proclivity and motivation of resident to cultivate water lettuce. Instilling did by makes special terracing on farm. Then farm was given to manure and is cleared from wild until reaping time plant. After 2 months water lettuce is harvested and is taken in to processing location( ngunder ). Then is sorted out, cleared (nyetek ), cutting (reping) and is packed that succeeding being sold to distibutor to been marketted local dan international market. Water lettuce has production top, far ranging implant and resident income, with LQ's point> 1. Faster water lettuce reaping time than 14 other vegetable types. Water lettuce price also more expensive as compared to corn, cassava, some type vegetable, fruis and flower.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S GEO MAI k-2014 |
Uncontrolled Keywords: | Indikasi Geografis, Selada air |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1 |
Depositing User: | DAM STAF Editor |
Date Deposited: | 02 Mar 2015 03:35 |
Last Modified: | 02 Mar 2015 03:35 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/13600 |
Actions (login required)
View Item |