Komalasari, Heni (2014) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA TUNANETRA DAN TUNARUNGU. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
D_PK_0807946_Title.pdf Download (236kB) | Preview |
|
|
Text
D_PK_0807946_Table_of_content.pdf Download (309kB) | Preview |
|
|
Text
D_PK_0807946_Abstract.pdf Download (203kB) | Preview |
|
|
Text
D_PK_0807946_Chapter1.pdf Download (394kB) | Preview |
|
Text
D_PK_0807946_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (689kB) | Request a copy |
||
|
Text
D_PK_0807946_Chapter3.pdf Download (385kB) | Preview |
|
Text
D_PK_0807946_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) | Request a copy |
||
|
Text
D_PK_0807946_Chapter5.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text
D_PK_0807946_Bibliography.pdf Download (232kB) | Preview |
|
Text
D_PK_0807946_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran tari untuk meningkatkan kreativitas siswa tunanetra dan tunarungu yang berorientasi pada model sinektik. Kreativitas perlu dikembangkan karena merupakan potensi yang dapat membentuk sikap dan cara berfikir dalam memecahkan masalah sehingga dapat membantu siswa tunanetra dan tunarungu dalam perkembangannya menuju kedewasaannya. Pengembangan model sinektik dengan tahapan analoginya dapat melatih kreativitas.Kegiatan menari dapat dijadikan media untuk mengembangkan kemampuan kreativitas siswa tunanetra dan tunarungu dengan menggunakan tahapan model sinektik melalui kegiatan seperti menemukan ide gerak, bergerak sesuai dengan interpretasi siswa terhadap stimulus yang diberikan, menyusun gerak-gerak secara kreatif, dan menampilkan gerak hasil kreativitas siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and depelovment¸yang dilakukan dalam tiga tahap uji coba, dengan maksud untuk memperoleh hasil model yang efektif dan efisien serta peningkatan kreativitas siswa tunanetra dan tunarungu yang signifikan. Pada penelitian ini peneliti melibatkan 4 sekolah dasar bagi tunanetra dan tunarungu di kota dan kabupaten Bandung. Dari hasil pengujian data dilapangan menunjukan bahwa kreativitas siswa tunanetra dan tunarungu dapat berkembang baik dari setiap uji coba. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran seni tari ini memiliki kontribusi yang tinggi terhadap peningkatan kualitas proses belajar mengajar pendidikan seni tari dan peningkatan kreativitas siswa tunanetra dan tunarungu. Hallainnya adalah model pembelajaran yang dikembangkan mampu mengeliminir faktor-faktor penghambat yang dimiliki oleh siswa tunanetra dan tunarungu, sehinggapembelajaran seni tari dapat terlaksana dengan baik. The research aimed to develop a dance learning model to improve the creativity of visually impaired and hearing-impaired students oriented at synectic model. The development of synectic model with its analogous stages can train creativity. Creativity has to be developed because it is potential to shape attitude and ways of thinking in problem solving, which can consequently help visually impaired and hearing-impaired students in their development to maturity. Dance activities can be made media to develop creativity of visually impaired and hearing-impaired students using the stages of synectic model through the activities such as, finding ideas of movements, moving according to students’ interpretation of the given stimuli, composing movements creatively, and performing the movements as outcomes of students’ creativity. The method employed in this research was Research and Development, conducted in three stages of trials, intending to gain an effective and efficient model and to significantly improve the creativity of visually impaired and hearing-impaired students. In this research, the researcher involved four elementary schools for visually impaired and hearing-impaired students located in Bandung Municipality and Bandung Regency. Tests of data in the field demonstrated that the creativity of visually impaired and hearing-impaired students could develop well in each test. From these results, it can be concluded that the development of dance learning model had a high contribution towards the improvement of teaching and learning quality of dance education and the improvement of visually impaired and hearing-impaired students’ creativity. In addition, the developed learning model was able to eliminate the inhibiting factors among visually impaired and hearing-impaired students, so that the teaching and learning of dance could be well executed.
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : D PK KOM p-2014 |
Uncontrolled Keywords: | pengembangan model pembelajaran, sinektik, kreativitas, siswa tunanetra, siswa tunarungu, seni tari. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pengembangan Kurikulum S-3 |
Depositing User: | DAM STAF Editor |
Date Deposited: | 16 Feb 2015 08:07 |
Last Modified: | 16 Feb 2015 08:07 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/13087 |
Actions (login required)
View Item |