KEMATANGAN DIGITAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DAN INDUSTRI BATIK

Edhy Sri Yarmanto, - (2025) KEMATANGAN DIGITAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DAN INDUSTRI BATIK. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Penelitian kematangan digital di SMK dan industri batik dilihat dari cakupan institusi/organisasi selama ini belum banyak dikembangkan atau dibuat, khususnya industri batik yang memiliki karakteristik tersendiri (hanya dimiliki Indonesia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi kematangan digital, tingkat kematangan digital, mengembangkan instrumen pengukuran kematangan digital, dan melakukan pengukuran kematangan digital di SMK dan industri batik. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah metode gabungan (mixed-methods). Telah berhasil dikembangkan dimensi-dimensi dan instrumen kematangan digital untuk SMK dan industri batik. Instrumen telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas dan dapat dipakai untuk penelitian kuantitatif pengukuran kematangan digital. Dimensi kematangan digital meliputi: manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, dan operasi organisasi. Sedangkan tingkat kematangan terdiri dari 5 tingkat: belum siap, kesiapan awal, kesiapan menengah, kesiapan matang, dan sudah menerapkan. Hasil pengukuran menunjukkan SMK yang menjadi subyek penelitian berada pada kesiapan matang. Sedangkan industri batik berada pada kesiapan menengah. Sebagai tindak lanjut dari penelitian kuantitatif dilakukan penelitian kualitatif untuk mendapatkan tanggapan, konfirmasi dan masukan dari para praktisi dan akademisi. Pengumpulan data kualitatif dilaksanakan dengan metoda Focus Group Discussion (FGD). Hasil FGD menunjukkan keselarasan dengan penelitian kuantitatif. Hal ini disampaikan oleh para narasumber, bahwa SMK telah melakukan penyiapan dan perbaikan dimensi kematangan digital, sedangkan industri batik Laweyan lemah dalam pencatatan basis data, kegiatan bisnis masih beroperasi manual, dan kesulitan dalam pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa transformasi digital di SMK dan industri batik merupakan suatu keniscayaan. Model dan instrumen penilaian yang dihasilkan bisa dipakai untuk pengukuran kematangan digital pada sekolah SMK dan industri batik. Perlu strategi kolaborasi antara SMK dengan industri batik dengan semangat saling mengisi kekurangan dan saling menguntungkan. Dimensi manajemen organisasi kepemimpinan, dimensi orang dan budaya adalah dimensi yang sangat penting pada poses transformasi digital, dan ditindaklanjuti dimensi lainya. Penelitian ini dilakukan di SMK dan industri batik, yang membuka ruang untuk penelitian ke depan. Bentuk penelitian bisa memperdalam dimensi kematangan digital, ataupun penelitian untuk sekolah menengah umum dan industri kecil lainnya. Research on digital maturity in vocational schools and the batik industry is seen from the scope of institutions/organizations that have not been widely developed or made so far, especially the batik industry which has its own characteristics (only owned by Indonesia). The purpose of this research is to find out the dimensions of digital maturity, the level of digital maturity, develop digital maturity measurement instruments, and measure digital maturity in vocational schools and the batik industry. The research approach used is a mixed-methods method. Digital maturity dimensions and instruments have been successfully developed for vocational schools and the batik industry. The instrument has met the validity and reliability test and can be used for quantitative research on digital maturity measurement. The dimensions of digital maturity include: management and organization, people and culture, products and services, technology, and organizational operations. Meanwhile, the maturity level consists of 5 levels: not ready, initial readiness, intermediate readiness, mature readiness, and already implemented. The measurement results showed that the vocational school that was the subject of the research was in mature readiness. Meanwhile, the batik industry is at medium readiness. As a follow-up to quantitative research, qualitative research is carried out to get responses, confirmations and inputs from practitioners and academics. Qualitative data collection was carried out by the Focus Group Discussion (FGD) method. The results of the FGD show alignment with quantitative research. This was conveyed by the speakers, that SMK has prepared and improved the digital maturity dimension, while the Laweyan batik industry is weak in database recording, business activities are still operating manually, and difficulties in education and training. This research concludes that digital transformation in vocational schools and the batik industry is a necessity. The resulting assessment models and instruments can be used to measure digital maturity in vocational schools and the batik industry. It is necessary to have a collaboration strategy between vocational schools and the batik industry with the spirit of filling each other's shortcomings and mutual benefits. The management dimension of leadership organization, the dimension of people and culture are very important dimensions in the pose of digital transformation, and are followed up with other dimensions.This research was carried out in vocational schools and the batik industry, which opened up space for future research. The form of research can deepen the dimension of digital maturity, or research for public high schools and other small industries.

[img] Text
D_PTK_2113166_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Chapter1.pdf

Download (172kB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (724kB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Chapter3.pdf

Download (497kB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (546kB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Chapter5.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (291kB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Chapter6.pdf

Download (81kB)
[img] Text
D_PTK_2113166_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (7MB)
Official URL: https://repository.upi.edu/
Item Type: Thesis (S3)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing: Agus Setiawan: 259466 Iwan Kustiawan: 5996452
Uncontrolled Keywords: Transformasi Digital, Kematangan Digital, Sekolah Menengah Kejuruan, Industri Kecil Menengah, Industri Batik Digital Transformation, Digital Maturity, Vocational High Schools, Small and Medium Industries, Batik Industry
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan S-3
Depositing User: Edhy Sri Yarmanto
Date Deposited: 11 Feb 2025 07:52
Last Modified: 11 Feb 2025 07:52
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/130623

Actions (login required)

View Item View Item