Elly Syahri Subekti, - (2024) PEMETAAN TINGKAT BAHAYA TSUNAMI UNTUK MENENTUKAN JALUR DAN SHELTER EVAKUASI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN CILACAP MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SIG_2010181_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
|
Text
S_SIG_2010181_Chapter 1.pdf Download (391kB) |
|
Text
S_SIG_2010181_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (730kB) |
|
Text
S_SIG_2010181_Chapter 3.pdf Download (767kB) |
|
Text
S_SIG_2010181_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (10MB) |
|
Text
S_SIG_2010181_Chapter 5.pdf Download (264kB) |
|
Text
S_SIG_2010181_Title.pdf Download (544kB) |
Abstract
Data menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kegempaan tertinggi di dunia, dengan banyak gempa bumi terjadi di dasar Samudra Hindia. Beberapa gempa ini bisa memicu gelombang laut besar yang dikenal sebagai tsunami, terutama di wilayah sekitar Pulau Jawa. Pesisir selatan Pulau Jawa, khususnya Kabupaten Cilacap, sangat rentan terhadap tsunami akibat subduksi lempeng Eurasia dan Australia di selatan Cilacap. Meskipun gempa bumi di zona subduksi selatan Jawa jarang terjadi, potensi gempa besar yang dapat memicu tsunami tetap ada karena akumulasi energi selama ratusan tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Tingkat bahaya tsunami di pesisir selatan Kabupaten Cilacap menggunakan Sistem Informasi Geografis, 2) Persebaran jalur evakuasi tsunami, dan 3) Persebaran shelter evakuasi tsunami. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis. Hasil menunjukkan bahwa pesisir Kabupaten Cilacap memiliki 3 tingkat bahaya, yaitu bahaya rendah, sedang, dan tinggi. Wilayah yang memiliki tingkat bahaya tinggi paling besar adalah Kecamatan Adipala dengan wilayah tingkat bahaya seluas 10,404 km2. Masyarakat di kawasan pesisir Kabupaten Cilacap dapat menggunakan 39 jalur evakuasi untuk melakukan proses evakuasi menuju 23 tempat shelter yang tersebar di sekitar wilayah penelitian. Tempat yang dijadikan sebagai shelter adalah fasilitas pendidikan sebanyak 6 lokasi, fasilitas kesehatan sebanyak 3 lokasi, serta gedung serbaguna sebanyak 6 lokasi, fasilitas ibadah 6, dan lapangan olahraga atau lahan kosong 2 lokasi. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan data resolusi tinggi seperti LiDAR untuk akurasi peta bahaya, serta mempertimbangkan variabel sosial-ekonomi agar jalur evakuasi dan shelter lebih inklusif. Simulasi evakuasi berkala dan pengembangan sistem peringatan dini berbasis teknologi juga penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan akses informasi evakuasi secara real-time di Kabupaten Cilacap. Kata Kunci : Pemetaan, Bahaya, Tsunami, Shelter Evakuasi, Jalur Evakuasi, Pesisir, SIG. Data shows that Indonesia is one of the countries with the highest seismicity levels in the world, with many earthquakes occurring at the bottom of the Indian Ocean. Some of these earthquakes can trigger large sea waves known as tsunamis, especially in the area around Java Island. The southern coast of Java Island, especially Cilacap Regency, is very vulnerable to tsunamis due to the subduction of the Eurasian and Australian plates south of Cilacap. Although earthquakes in the southern Java subduction zone are rare, the potential for large earthquakes that can trigger tsunamis remains due to the accumulation of energy over hundreds of years. This study aims to analyze: 1) The level of tsunami hazard on the southern coast of Cilacap Regency using Geographic Information Systems, 2) Distribution of tsunami evacuation routes, and 3) Distribution of tsunami evacuation shelters. The research method used in this study is a descriptive quantitative method with a Geographic Information System approach. The results show that the coast of Cilacap Regency has 3 levels of danger, namely low, medium, and high danger. The area with the highest high danger level is Adipala District with a danger area of 10,404 km2. Communities in the coastal areas of Cilacap Regency can use 39 evacuation routes to evacuate to 23 shelters spread around the research area. The places used as shelters are 6 educational facilities, 3 health facilities, 6 multipurpose buildings, 6 worship facilities, and 2 sports fields or vacant land. For further research, it is recommended to use high-resolution data such as LiDAR for hazard map accuracy, and consider socio-economic variables so that evacuation routes and shelters are more inclusive. Periodic evacuation simulations and the development of technology-based early warning systems are also important to improve preparedness and access to real-time evacuation information in Cilacap Regency. Keywords: Mapping, Hazard, Tsunami, Evacuation Shelters, Evacuation Routes, Coastal, GIS.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=AjCFBLIAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Jupri: 6681759 Silmi Afina Aliyan: 6749474 |
Uncontrolled Keywords: | PEMETAAN TINGKAT BAHAYA TSUNAMI UNTUK MENENTUKAN JALUR DAN SHELTER EVAKUASI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN CILACAP MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TSUNAMI HAZARD LEVEL MAPPING TO DETERMINE EVACUATION AND SHELTERS PATH IN THE COASTAL AREA OF CILACAP DISTRICT USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi |
Depositing User: | Elly Syahri Subekti |
Date Deposited: | 21 Nov 2024 00:36 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 00:36 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/128909 |
Actions (login required)
View Item |