Rosa Adelia, - (2024) REDUKSI POLARISASI POLITIK MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Kasus di SMA Negeri 1 Majalaya. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PKN_2003858_Title.pdf Download (411kB) |
|
Text
S_PKN_2003858_Chapter1.pdf Download (208kB) |
|
Text
S_PKN_2003858_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (360kB) |
|
Text
S_PKN_2003858_Chapter3.pdf Download (291kB) |
|
Text
S_PKN_2003858_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_PKN_2003858_Chapter5.pdf Download (177kB) |
|
Text
S_PKN_2003858_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Indonesia mengalami penurunan kualitas demokrasi, terutama dalam aspek hak politik dan kebebasan sipil, yang disebabkan oleh tingginya polarisasi politik, yang tidak hanya merusak stabilitas politik tetapi juga menghambat kerja sama lintas ideologi dan mengganggu proses pengambilan keputusan yang efektif, bahkan polarisasi ini juga terjadi di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, Program pendidikan kewarganegaraan menjadi penting untuk memberikan pemahaman tentang proses politik dan mengembangkan kompetensi siswa sebagai warga negara dalam mengurangi polarisasi politik yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pendidikan kewarganegaraan dapat berkontribusi dalam mengurangi polarisasi politik di kalangan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari 17 orang, teknik analisis datanya meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Majalaya secara signifikan mengurangi polarisasi politik di kalangan siswa dengan mengubah sikap dan persepsi mereka. Program ini meningkatkan toleransi terhadap perbedaan pandangan politik, memperkuat kemampuan siswa untuk berpartisipasi dalam dialog politik yang terbuka, serta mendorong kerja sama lintas-pilihan politik. Siswa menjadi lebih menghargai perbedaan dan mampu berdiskusi secara objektif, meskipun sebagian kecil tetap mempertahankan pandangan politik mereka dengan keras kepala. Dukungan dari guru, keluarga, dan media sosial turut berperan dalam memperkuat dampak program ini, meskipun media sosial terkadang memperkuat polarisasi. Secara keseluruhan, pendidikan kewarganegaraan terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman politik siswa, membangun suasana inklusif, dan mengurangi polarisasi politik di sekolah. Indonesia has experienced a decline in democratic quality, particularly in the areas of political rights and civil liberties, primarily due to increasing political polarization. This polarization not only undermines political stability but also hampers cross-ideological cooperation and disrupts effective decision-making processes. Furthermore, such polarization has permeated school environments. In this context, civic education programs play a critical role in fostering students' understanding of political processes and developing their competencies as citizens to mitigate political polarization. This study aims to analyze the extent to which civic education can contribute to reducing political polarization among students. The research employs a qualitative approach using a case study method. Data collection techniques include interviews, observations, and document analysis. The subjects of this study consist of 17 participants, and the data analysis process involves data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings reveal that civic education at SMA Negeri 1 Majalaya significantly reduces political polarization among students by influencing their attitudes and perceptions. The program promotes tolerance toward differing political views, enhances students' ability to engage in open political dialogue, and fosters cross-political cooperation. Students demonstrate increased appreciation for diverse opinions and are more capable of engaging in objective discussions, although a small minority remains firm in their political beliefs. Support from teachers, families, and social media also contributes to the effectiveness of the program, although social media sometimes exacerbates polarization. Overall, civic education has proven to be effective in enhancing students' political understanding, creating an inclusive environment, and reducing political polarization in the school setting.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=en&user=UlS4xZYAAAAJ&gmla=ALUCkoXaE3mH-it_EbqNZd6WrH3vIDcUGOE0PxXc_wXLerTgBJC6Kd3niiz0sejwTk9_M1FFKZshWfB5Y7IRJ-YLRZbaopJfgdaEVbv7mCmh SINTA ID Dosen Pembimbing Dasim Budimansyah: 5979876 Nisrina Nurul Insani: 6709512 |
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Kewarganegaraan, Polarisasi Politik, Kompetensi Kewarganegaraan, Modal Sosial Civic Education, Political Polarization, Civic Competence, Social Capital |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Rosa Adelia |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 08:00 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 08:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/127823 |
Actions (login required)
View Item |