PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI UNTUK MENDUKUNG KARAKTER KEJUJURAN SISWA DI SEKOLAH MELALUI PKN : Studi Kasus Di Sma Negeri 8 Bandung

Purnama, Shilmy (2014) PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI UNTUK MENDUKUNG KARAKTER KEJUJURAN SISWA DI SEKOLAH MELALUI PKN : Studi Kasus Di Sma Negeri 8 Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895_Tittle.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895_Table_of_content.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895_Abstract.pdf

Download (180kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895_CHAPTER 1.pdf

Download (159kB) | Preview
[img] Text
S_PKN_1000895_CHAPTER 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (468kB)
[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895_CHAPTER 3.pdf

Download (180kB) | Preview
[img] Text
S_PKN_1000895_CHAPTER 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (217kB)
[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895_CHAPTER 5.pdf

Download (62kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PKN_1000895BIBLIOGRAPHY.pdf

Download (58kB) | Preview
[img] Text
S_PKN_1000895_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (741kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran yang bertjuan untuk memanusiakan anak didik agar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tujuan dan cita-cita negara. Mata pelajaran PKn di persekolahan telah mengajarkan baik secara kognitif, afektif, dan psikomotor dalam penerapan pembelajaran karakter yang diharapkan. Sayangnya formula ini belum menunjukkan hasil signifikan karena makin carut marutnya karakter buruk sebagian warga negara. PKn telah menjadi pihak yang mendapatkan sorotan atas kegagalan mengembangkan fungsinya sebagai pendidikan nilai dan moral. Fakta lain mengatakan bahawa selama ini pelaksanaan pembelajaran Pkn hanya menekankan pada satu aspek, yaitu kognitif saja. Rusaknya moral bangsa dan menjadi akut, salah satunya adalah karena kkorupsi yang semakin merajalela. Upaya pemberantasan korupsi dengan cara memasukkannya dalam sebuah kurikulum pendidikan merupakan pendekatan yang penting. Pendidikan Antikorupsi dapat diajarkan melalui kurikulum tersembuni dan pendekatan integratif. Bagaimana perumusan perencanaan dan pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi di SMA Negeri 8 Bandung untuk mendukung karakter kejujuran siswa. Kegiatan khusus seperti pembiasaan atau habituasi yang dilakukan. Faktor pendukung dan hambatan serta upaya yang dilakukan berkaitan pengembangan model Pendidikan Antikorupsi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan yang menjadi subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, guru mata pelajaran Pkn, dan siswa. Hasil penelitian diperoleh yaitu: perangkat pembelajaran Pendidikan Antikorupsi dilakukan dengan menelaah/analisis standar isi PKn yang akan menjadi pedoman perumusan silabus dan RPP yang mencerminakan model Pendidikan Antikorupsi. Pendidikan Antikorupsi dilaksanakan dengan model integrasi pada mata pelajaran PKn meskipun tidak secara khusus menggunakan model pembelajaran tertentu. Habituasi dilakukan di dalam maupun di luar kelas, seperti adanya pembangunan Kantin Kejujuran dan pembiasaan perilaku yang mengandung makna antikorupsi dan kejujuran. Meskipun demmikian, masih ada guru dan siswa yang belum seluruhnya menerapkan program Pendidikan Antikorupsi di sekolah. Seluruh pihak terkaitharus memiliki komitmen dan konsisten untuk mengembangkan Pendidikan Antikorupsi. Semua pembelajaran PKn yang dilaksanakan sudah mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kesimpulannya adalah pengembangan model Pendidikan Antikorupsi di SMA Negeri 8 Bandung sangat baik dan cocok diterapkan melalui integrasi mata pelajaran PKn. Akan tetapi komitmen dan konsistensi untuk terus menerapkan model Pendidikan Antikorupsi senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan. Alangkah baiknya dilakukan supervisi terhadap perencananan, pelaksanaan, dan evaluasi model Pendidikan Antikorupsi secara berkala. Civic Education is a subject that aims to humanize the students to become good citizens in accordance with the objectives and state ideals. Civic education subject in schooling has taught both the cognitive, affective, and psychomotor learning in the application of the expected characters. Unfortunately, this formula has not shown significant results because of the more messy character fromthe citizens. Civic Education has become parties to get the spotlight for failing to develop its function as moral education. Another fact said that during the implementation of learning Civic Education focuses on just one aspect, namely cognitive. Moral destruction of the nation and become acute, one of which is due to the increasingly rampant corruption. The Efforts to combat corruption by adding them in an educational curriculum is an important approach. Anti-corruption education can be taught through the hidden curriculum and integrative approach. How the formulation, planning and implementation of Anticorruption Education in Senior High School8 Bandung to support student character Integrity. A Special activity such as habituation or habituation is done. Supporting factors and barriers as well as related efforts Anticorruption Education model development. The approach taken in this study is a qualitative method with case study and that is the subject of research was the Principal, Civic Education subject teachers, and students. The result showed that: the learning is done by reviewing the Anti-Corruption Education / Civic Educationanalysis’s content standards that will guide the formulation syllabi and lesson plans that reflect the model of Anti-Corruption education. Anti-corruption education carried out by the integration model Civic Education subjects although not specifically use a particular learning model. Habituation done inside and outside the classroom, such as the construction of canteen Integrity and habituation behavior implies corruption and honesty. Nonetheless, teachers and studentsstill have not fully implemented the Anti-Corruption education programs in schools. All parties have to be committed and consistent to develop the Anti-Corruption Education. All Civic Education lessons are already includes cognitive, affective, and psychomotor. Thus, the development of models of Anticorruption Education in Senior High School 8 Bandung is very good and suitable to be applied through the integration of Civic Education subjects. However, commitment and consistency to continue and implementing the Anti-Corruption education models should be maintained and improved. It would be nice to do supervise the planning, implementation, and evaluation of Anti-Corruption education models on a regular basis.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No Panggil: S PKN PUR p-2014
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan
Depositing User: Mr. Hada Hidayat
Date Deposited: 12 Mar 2015 02:39
Last Modified: 12 Mar 2015 02:39
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/12757

Actions (login required)

View Item View Item