Audila Resnita Putri, - (2024) KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DIALOG KAMPANYE PEMILU 2024 “WARGA SEMARANG DESAK ANIES BASWEDAN” DAN “WARGI BANDUNG, NYELEPET GUS IMIN” DI KANAL YOUTUBE METRO TV: Kajian Pragmatik. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_IND_2008717_Title.pdf Download (582kB) |
|
Text
S_IND_2008717_Chapter1.pdf Download (232kB) |
|
Text
S_IND_2008717_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (338kB) |
|
Text
S_IND_2008717_Chapter3.pdf Download (228kB) |
|
Text
S_IND_2008717_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (499kB) |
|
Text
S_IND_2008717_Chapter5.pdf Download (144kB) |
|
Text
S_IND_2008717_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (822kB) |
Abstract
Para politisi dapat dikatakan memiliki kemampuan berbahasa di atas rata-rata masyarakat pada umumnya. Akan tetapi, dari perilaku kesantunan berbahasanya mereka sering mendapatkan sorotan. Komunikasi politik dalam konteks kampanye, khususnya pada Pemilu 2024 yang menarik perhatian publik adalah kampanye pasangan calon nomor urut 01 yang dinamakan Desak Anies dan Slepet Imin, Penelitian ini mengambil sumber data dari tuturan dalam kampanye politik digital yang berjudul “Warga Semarang Desak Anies Baswedan” dan “Wargi Bandung ‘Nyelepet’ Gus Imin” yang dianalisis menggunakan teori prinsip kesantunan Leech dengan tujuan untuk mengidentifikasi prinsip kesantunan berbahasa dan perbedaan penerapan prinsip kesantunan berbahasa pada pasangan calon nomor urut 01. Data yang dianalisis mencakup 120 data yang terdiri dari enam maksim kesantunan, yaitu 16 data maksim kebijaksanaan, 20 data maksim kedermawanan, 20 data maksim pujian, 9 data maksim kerendahan hati, 31 data maksim kesepakatan, dan 24 data maksim kesimpatian. Hasil menunjukkan bahwa maksim kesepakatan menjadi maksim yang paling banyak diterapkan yang bertujuan untuk membantu menciptakan persetujuan dan titik temu, kemudian Anies lebih banyak menggunakan maksim pujian dan kedermawanan, sedangkan Cak Imin lebih sering mengutamakan maksim kebijaksanaan dan kesimpatian. Penerapan maksim kesantunan ini mencerminkan bagaimana Anies dan Cak Imin, sebagai tim, berusaha membangun hubungan yang solid dengan audiens melalui komunikasi yang saling melengkapi. Politicians can be said to have language skills above the average of the general public. However, their polite behavior in language often comes under scrutiny. Political communication in the context of campaigns, particularly in the 2024 elections, which has attracted public attention, is the campaign of candidate pair number 01, named "Desak Anies" and "Slepet Imin." This research takes data sources from speeches in digital political campaigns titled “Warga Semarang Desak Anies Baswedan” and “Wargi Bandung ‘Nyelepet’ Gus Imin,” analyzed using Leech's politeness principle theory to identify the principles of politeness in language and compare the application of these principles in the candidate pair number 01. The data analyzed includes 120 data consisting of six maxims of politeness: 16 data of the tact maxim, 20 data of the generosity maxim, 20 data of the approbation maxim, 9 data of the modesty maxim, 31 data of the agreement maxim, and 24 data of the sympathy maxim. The results show that the agreement maxim is the most frequently applied, aiming to help create consensus and common ground. Furthermore, Anies often uses approbation and generosity maxims, while Cak Imin prioritizes tact and sympathy maxims. Applying these politeness maxims reflects how Anies and Cak Imin, as a team, strive to build a solid relationship with their audience through complementary communication.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=yi55VFAAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing Sri Wiyanti: 0028037804 Undang Sudana: 0026038108 |
Uncontrolled Keywords: | kampanye, maksim, politik, prinsip kesantunan campaign, maxim, politics, politeness principle |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan) |
Depositing User: | Audila Resnita Putri |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 05:09 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 05:09 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/125784 |
Actions (login required)
View Item |