FUNGSIONAL JABATAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : Studi tentang Imptikasi Keputusan Menteri Agama Nomor 381/1999 terhadap Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam di Kandepag Kabupaten Garut

Toha, Aceng (2013) FUNGSIONAL JABATAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM : Studi tentang Imptikasi Keputusan Menteri Agama Nomor 381/1999 terhadap Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam di Kandepag Kabupaten Garut. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Title.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Abstract.pdf

Download (277kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Table_Of_Content.pdf

Download (317kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Chapter1.pdf

Download (827kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_999639_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Chapter3.pdf

Download (750kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_999639_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Chapter5.pdf

Download (485kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_999639_Bibliography.pdf

Download (313kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_999639_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)

Abstract

Berdasarkan hasil studi dokumentasi, dapat diketahui bahwa di Kabupaten Garut untuk tingkat SD, SLTP, SMU, dan SMK masih terdapat kekurangan Pengawas Sekolah Mata Pelajaran PAI. Demikian pula untuk tingkat MTs dan MA masih terdapat kekurangan Pengawas Sekolah Rumpun Mata Pelajaran. Sementara hu, untuk tingkat MI terdapat kelebihan Pengawas Rumpun Mata Pelajaran. Dengan diimplementasikannya KMA nomor 381/1999 di Kandepag Kabupaten Garut diharapkan kinerja Pengawas PAI. baik Pengawas, Mata Pelajaran maupun Pengawas Rumpun Mata Pelajaran dapat berjalan dengan optimal. Akan tetapi berdasarkan pemantauan penulis d; lapangan, dengan diberlakukannya KMA tersebut masih terdapat kendala. Sebagai gambaran kongkric, kondisi Pengawas PAI saat ini masih relatif sama dengan kondisi sebelum KMA nomor 381/1999 diberlakukan. Tugas Pengawas masih dominan pada aspek administratif, sehingga rambu-rambu aspek tugas pokoknya belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Gambaran kinerja Pengawas PAI di Kandepag Kabupaten Garut seperti itu tidak lepas dari dampak lain yang terkait dalam implementasi KMA tersebut, yakni diantaranya dukungan manajerial dan dukungan lingkungan. Dengan kondisi lapangan seperti yang telah dipaparkan tersebut. penulis memandang penting diiakukannya penelitian yang akan mengungkap; bagaimana hubungan dukungan manajerial dan lingkungan kerja Pengawas dengan kinerja Pengawas PAI di Kabupaten Garut berkaitan dengan diberlakukannya KMA nomor 381/1999. Mengacu kepada permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kongkrit mengenai hubungan antara dukungan manajerial dan lingkungan dalam implementasi KMA nomor 381/1999 dengan kinerja Pengawas PAI, baik Muda maupun Madya di Kandepag Kabupaten Garut. Dengan penelitian ini, diharapkan pemecahan masalah tentang upaya meningkatkan kinerja Pengawas PAI di Kandepag Kabupaten Garut dapat diketahui dan dilaksanakan. Mengingat penelitian mi mengungkap masalah hubungan antara aspek manajerial dan aspek lingkungan dengan kinerja Pengawas PAI, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Sementara itu, teknik pengumpulan data yang digunakannya terdiri dari tiga jenis, yaitu kuesioner/angket, studi dokumentasi dan wawancara, sedangkan teknik pengolahan data penelitiannya adalah menggunakan analisis regresi multiple. Hal itu dikarenakan penelitian ini mengungkap hubungan lebih dari dua variabel. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan bahwa implementasi KMA nomor 381/1999 mengenai Jabatan fungsional Pengawas PAI di Kandepag Kabupaten Garut, baik bagi Pengawas PAI Madya maupun Muda belum optimal. Belum optimalnya implementasi tersebut dikarenakan kurangnya dukungan dari berbagai aspek. Aspek yang dimaksud terdiri dari aspek manajerial dan aspek lingkungan, dimana hanya 42,9% kedua aspek tersebut memberikan kontribusi terhadap kinerja Pengawas PAI Madya dan hanya 4,1% memberikan kontribusi terhadap kinerja Pengawas PAI Muda dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai faktor penghambat dari aspek manajerial diantaranva kurangnya komunikasi dan kurangnya dukungan logistik, sedangkan dari aspek lingkungan diantaranva kurangnya dukungan kondisi sosial ekonomi dan kurangnya dukungan publik dalam mengimplementasikan KMA nomor 381/1999 di Kandepag Kabupaten Garut. Kekurangan-kekurangan tersebut merupakan suatu rekomendasi yang hams disampaikan ke berbagai pihak yang terkait untuk perbaikan atau penmgkatan kinerja Pengawas PAI pada masa yang akan datang, sehingga implementasi KMA tersebut dapat optimal.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 31 Aug 2013 21:31
Last Modified: 31 Aug 2013 21:31
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1231

Actions (login required)

View Item View Item