FUNGSI JOGED AMERTA SEBAGAI RITUAL UNTUK KESEHATAN

Selvi Rahmadani Pratiwi, - (2024) FUNGSI JOGED AMERTA SEBAGAI RITUAL UNTUK KESEHATAN. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PSN_2113002_Title.pdf

Download (563kB)
[img] Text
T_PSN_2113002_Chapter1.pdf

Download (304kB)
[img] Text
T_PSN_2113002_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (453kB)
[img] Text
T_PSN_2113002_Chapter3.pdf

Download (505kB)
[img] Text
T_PSN_2113002_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
T_PSN_2113002_Chapter5.pdf

Download (241kB)
[img] Text
T_PSN_2113002_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: https://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna mendeskripsikan dan menganalisis praktik, dampak, dan ideologi Joged Amerta di Padepokan Lemah Putih Solo hingga mampu untuk merumuskan kegunaan amerta sebagai terapi tari. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu merujuk pada teori fungsi tari serta didukung beberapa teori lain yang relevan berkaitan dengan dance movement therapy serta kesehatan mental dan pendeketan terapeutik, hingga psikoneuroimunologi. Metode dalam penelitian ini menggunakan grounded teori dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di Padepokan Lemah Putih Kota Solo dengan partisipan dari latar belakang yang berbeda namun masih memiliki relevansi pada penelitian ini, sebanyak empat orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencangkup observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, studi dokumentasi dilakukan dengan mengacu pada buku Embodied Lives (Reflection on The Influence of Suprapto Suryodarmo and Amerta Movement) dan video dari Platform Youtube. Teknik analisis data melakukan memvalidasi data, mengorganisir data, koding (coding database), menyajikan temuan, dan memvalidasi akurasi temuan. Temuan dalam penelitian ini menyatakan praktik Joged Amerta yang tidak ada struktur baku, menekankan pada aspek diferensiasi sesuai sejarah ketubuhan individu, serta emosi yang ingin disampaikan melalui kesadaran diri dan penyatuan dengan alam. Hasil dari latihan menunjukkan bahwa Joged Amerta layak digunakan sebagai terapi kesehatan mental karena memiliki konsep yang mendukung suatu kegiatan terapeutik, dengan hasil bahwa Joged Amerta menunjukkan kandungan nilai terapeutik dan fungsi terapeutik. Nilai terapeutik merupakan manfaat yang didapatkan melalui pembentukan cara pandang hidup yang baru, dan fungsi terapeutik merupakan manfaat terapeutik yang dapat dirasakan oleh tubuh secara langsung, hal ini terkait dengan pengaktifan DMN (Default Mode Network), perilisan hormon bahagia serotonin dan endorfin, serta frekuensi singing bowl. Serta ideologi Joged Amerta mengarah pada sikap ikhlas (penyerahan) yang dibalut dengan keyakinan sebagai kendaraan untuk terhubung dengan Tuhan yang Maha Esa sebagaimana ideologi Manunggali Kawula-Gusti pada teologi Jawa. This research aims to describe and analyze the practice, impact, and ideology of Joged Amerta at Padepokan Lemah Putih Solo, ultimately formulating the utility of Amerta as dance therapy. The primary theory employed in this study refers to the theory of dance function, supported by several other relevant theories related to dance movement therapy, mental health, therapeutic approaches, and psychoneuroimmunology. The research method utilized in this study is grounded theory with a qualitative approach. The research location is at Padepokan Lemah Putih in Solo City, with participants from different backgrounds but with relevance to this study, totaling four people. The data collection techniques used in this study include observation, interviews, and documentation studies. Documentation studies were conducted by referring to the book "Embodied Lives: Reflections on The Influence of Suprapto Suryodarmo and Amerta Movement" and videos from the YouTube platform. The data analysis techniques involve validating data, organizing data, coding the database, presenting findings, and validating the accuracy of the findings. The findings of this study state that Joged Amerta, which has no fixed structure, emphasizes differentiation according to the individual's bodily history and the emotions that are intended to be conveyed through self-awareness and unity with nature. The results of the practice show that Joged Amerta is suitable to be used as mental health therapy because it has a concept that supports therapeutic activities, with findings that Joged Amerta exhibits therapeutic value and function. Therapeutic value refers to the benefits obtained through the formation of a new outlook on life, and therapeutic function refers to the therapeutic benefits that can be directly felt by the body, related to the activation of the Default Mode Network (DMN), the release of happy hormones serotonin and endorphins, as well as the frequencies of the singing bowl. Furthermore, the ideology of Amerta Movement leads to the attitude of acceptance (submission), wrapped in belief as a vehicle to connect with God Almighty, as reflected in the ideology of Manunggaling Kawula-Gusti in Javanese theology.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?user=-NEc6hoAAAAJ&hl=id&oi=ao ID SINTA Dosen Pembimbing: Juju Masunah: 258201 Trianti Nugraheni: 5995195
Uncontrolled Keywords: Fungsi Tari, Dance movement Therapy, Joged Amerta, Kesehatan Mental. Dance Function, Dance movement Therapy, Amerta Movement, Mental Health.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Seni S-2
Depositing User: Selvi Rahmadani Pratiwi
Date Deposited: 03 Sep 2024 05:39
Last Modified: 03 Sep 2024 05:39
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/122338

Actions (login required)

View Item View Item