PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR : Studi tentang Koordinasi antar Instansi Pengelola Sekolah Dasar di Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta

Wibowo, Udik Budi (2013) PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR : Studi tentang Koordinasi antar Instansi Pengelola Sekolah Dasar di Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Pengelolaan sekolah dasar (SD) di daerah melibatkan
dua jajaran instansi, yaitu Dinas P & K dan Kanwil
Depdikbud beserta instansi bawahan masing-masing. Dinas
berfungsi mengatur urusan kepegawaian, keuangan dan
sarana prasarana; dan Kanwil mengatur urusan kurikulum
atau teknis edukatif. Dengan pembagian fungsi semacam
itu maka kegiatan koordinasi antar kedua jajaran in
stansi tadi menjadi kebutuhan mutlak, sebab ketiadaan
koordinasi dapat menimbulkan masalah, seperti: saling
berebut wewenang, perasaan saling lepas, atau terjadi
program-program yang tumpang tindih dan bertentangan
satu sama lain; yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap pengelola pada tingkat sekolah. Berdasarkan
hal itulah, penulis tertarik untuk meneliti pelaksanaan
kegiatan koordinasi antar instansi tersebut beserta
implikasinya dalam penyelenggaraan sekolah.
Untuk memperoleh pemahaman dan pengertian yang
mendalam, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif;
dengan mengambil lokasi di Kodya Dati II Yogya
karta. Untuk itu sampel yang dijadikan nara sumber
adalah: (1) Kepala Dinas P & K DIY, (2) Kepala Cabang
Dinas Kodya Yogyakarta, (3) Koordinator Ranting di
tiga wilayah, (4) Kepala/Kasi Dikdas Kanwil Depdik
bud, (5) Kepala dan Kasi Dikdas Kandepdikbud Kotamadya,
(6) Penilik TK/SD di empat wilayah/kecamatan, dan
(7) Kepala Sekolah dan Guru-guru SD masing-masing lima
orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi dan studi dokumentasi; yang orientasi dan
eksplorasinya berlangsung dari bulan Maret sampai
Oktober 1992. Alat pengumpul datanya, sebagaimana
umumnya dalam penelitian kualitatif, adalah peneliti
sendiri {human instrument) dengan alat bantu seperti
buku catatan, tape recorder dan kamera foto. Data yang
dikumpulkan dianalisis dengan mengikuti prosedur:
(a) reduksi data, (b) display data, dan (c) pengambilan
kesimpulan dan verifikasi.
Dari analisis tersebut ditemukan bahwa obyek
kegiatan koordinasi antar kedua jajaran instansi tadi
hanya meliputi sebagian kecil dari aspek-aspek pengelo
laan: (1) kelembagaan, (2) kemuridan, (3) kurikulum dan
(4) personil. Aspek-aspek pengaturan sarana prasarana,
keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat belum
dikoordinasikan sebagaimana mestinya. Kedua jajaran
instansi tadi juga lebih mengutamakan koordinasi intern
(vertikal) dalam jajaran instansinya. Pelaksanaan
koordinasi ekstern (horisontal) tergantung pada kebutuhan, tidak diprogram secara mantap dengan mengikuti
tahap-tahap perencanaan program, pelaksanaan dan evaluasi
hasil-hasilnya. Hal ini dapat diartikan bahwa
koordinasi antar instansi pengelola SD tersebut belum
menyeluruh atau belum komprehensif, kurang sistematik
dan tidak kontinyu.
Adapun cara-cara yang digunakan, mencakup antara
lain: (1) saling mengundang rapat kerja, (2) saling
memberikan informasi pada rapat koordinasi daerah, (3)
pembuatan surat edaran bersama dan surat pemberitahuan,
(4) pembentukan panitia, (5) peninjauan lapangan, dan
(6) konsultasi maupun pembicaraan secara informal. Pada
umumnya untuk jenjang instansi atas lebih banyak menggunakan
cara-cara formal, sedangkan pada jenjang ins
tansi bawah lebih banyak menggunakan cara informal.
Cara-cara yang bervariatif itu, baik resmi maupun
tidak resmi, dapat mempererat hubungan kerjasama dan
koordinasi antar kedua jajaran instansi tadi relatif
berjalan lancar. Namun demikian sesungguhnya koordinasi
tersebut masih menghadapi berberapa masalah seperti:
(a) ada instansi yang melakukan pekerjaan yang bukan
menjadi wewenangnya, (b) program-program ganda, teruta
ma yang berkenaan dengan guru dan alat pendidikan, (c)
program-program yang bersamaan waktu, (d) ada wewenang
yang masih dirasakan kabur, seperti tentang urusan
siswa, atau (e) terjadi saling tidak mengetahui program
kerja pihak lain, yang menunjukkan semacam perasaan
saling lepas satu sama lain. Permasalahan tersebut
menunjukkan bahwa koordinasi antar kedua jajaran ins
tansi tadi belum sepenuhnya efektif.
Implikasi dari kegiatan koordinasi yang belum
menyeluruh (komprehensif), kurang sistematik, tidak
kontinyu, dan belum sepenuhnya efektif tadi adalah:
bagi kepala sekolah fungsinya lebih banyak sebagai
administrator daripada sebagai pemimpin yang membawa
inovasi-inovasi, dan merasakan konflik peran {role
conflict) dan kekaburan peran {role ambiguity);
adapun bagi guru beban kerja administratifnya dirasakan
cukup berat, yang sedikit banyak dapat mengganggu
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Selanjutnya dapat diidentifikasikan bahwa faktorfaktor
yang diduga sebagai penghambat maupun pendukung
kelancaran pelaksanaan koordinasi adalah: (a) orientasi
penyusunan program, (b) gaya kepemimpinan, (c) tingkat
hubungan interpersonal antar pejabat, (d) kondisi
tempat kerja, dan (e) kelengkapan struktur organisasi.
Berdasarkan hal itu maka untuk kedua jajaran
instansi tadi disarankan: (1) memberikan wewenang,
tugas dan tanggung jawab yang lebih besar kepada ins
tansi tingkat kotamadya atau kecamatan untuk menyusun
program sendiri, dengan orientasi kepada sasaran (SD)
bukan pada unit-unit kerja; (2) kegiatan koordinasi
diprogram secara sistematik dan menyatu dari tahap
perencanaan program, pelaksanaan dan evaluasi hasilnya;
(3) melakukan pendefinisian kembali wewenang yang
kabur, terutama masalah personil, siswa dan sarana
prasarana, dan (4) mempersiapkan secara matang, guruguru
yang akan diangkat menjadi kepala sekolah. Selain
itu, bagi peneliti lain disarankan mengadakan peneli
tian untuk menguji atau mengetahui besar sumbangan
faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai penghambat
atau pendukung kelancaran koordinasi di atas.

[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Title.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Title.pdf

Download (200kB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Abstract.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Abstract.pdf

Download (409kB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Table_Of_Content.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Table_Of_Content.pdf

Download (486kB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Chapter1.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Chapter1.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Chapter2.pdf] Text
T_ADPEN_9032139_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Chapter3.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Chapter3.pdf

Download (743kB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Chapter4.pdf] Text
T_ADPEN_9032139_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Chapter5.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Chapter5.pdf

Download (623kB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Bibliography.pdf]
Preview
Text
T_ADPEN_9032139_Bibliography.pdf

Download (360kB) | Preview
[thumbnail of T_ADPEN_9032139_Appendix.pdf] Text
T_ADPEN_9032139_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 30 Aug 2013 18:51
Last Modified: 30 Aug 2013 18:51
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1208

Actions (login required)

View Item View Item