Lisa Lusiana, - (2024) RELASI GENDER PADA PEREMPUAN BURUH PABRIK DALAM MENCIPTAKAN KEHARMONISAN KELUARGA: Studi Pada Keluarga Perempuan Buruh Pabrik PT.Fujitex, Kota Cimahi. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SOS_2000529_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_SOS_2000529_Chapter1.pdf Download (659kB) |
|
Text
S_SOS_2000529_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (935kB) |
|
Text
S_SOS_2000529_Chapter3.pdf Download (704kB) |
|
Text
S_SOS_2000529_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_SOS_2000529_Chapter5.pdf Download (525kB) |
|
Text
S_SOS_2000529_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Terlibatnya perempuan buruh pabrik PT.Fujitex dalam ranah publik memberikan konsekuensi terhadap keberlangsungan keluarga. Permasalahan ini didukung dengan kondisi keluarga yang dimana perempuan bekerja sebagai buruh pabrik sedangkan laki-laki bekerja sebagai buruh harian lepas dan petani yang tentu tidak memberikan penghasilan yang tetap sehingga belum mencukupi kebutuhan keluarga. Maka, perempuanlah yang seringkali memenuhi kebutuhan keluarga. Maka. Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai relasi gender pada keluarga perempuan buruh pabrik sebagai upaya dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Relasi gender ini akan menggambarkan bagaimana upaya keluarga dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yakni wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Adapun tahap analisis data pada penelitian ini yakni reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aspek ekonomi, kebutuhan sosial dan rasional serta aspek lingkungan merupakan faktor pendorong mereka bekerja. (2) Permasalahan dalam keluarga meliputi beban yang dirasakan oleh istri, tekanan batin yang dirasakan suami, konflik dengan suami berupa perbedaan pendapat, kecemburuan dan kesepian, serta permasalahan anak yang sulit untuk sekolah. Sedangkan, upaya penyelesaian masalah dilakukan dengan saling introspeksi diri, musyawarah dan saling menasehati. (3) Relasi gender pada keluarga perempuan buruh pabrik menunjukkan pola equal partner yang dimanifestasikan melalui pembagian kerja dalam pengelolaan rumah tangga, pengasuhan anak secara merata, bahkan suami yang lebih banyak terlibat dalam urusan domestik. Sedangkan, untuk pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan dilakukan oleh seorang istri dengan tetap mengedepankan musyawarah. Pola Relasi equal partner telah menunjukkan kualitas keharmonisan keluarga melalui hubungan antar keluarga yang saling pengertian, terbuka dan tetap memiliki waktu bersama walaupun dengan kondisi perempuan yang bekerja. The involvement of female factory workers at PT. Fujitex in the public sphere has consequences for the sustainability of the family. This problem is supported by family conditions where women work as factory workers while men work as casual laborers and farmers, who certainly do not provide a fixed income so that it is not enough to meet family needs. So, women are the ones who often meet family needs. So. Researchers are interested in studying more deeply gender relations in the families of female factory workers as an effort to overcome various existing problems. This gender relationship will describe how families try to create family harmony. This study uses a qualitative approach with a case study method. The data collection techniques used by researchers are interviews, observations, and literature studies. The data analysis stages in this study are data reduction, data presentation, and data verification. The results of the study show that (1) economic aspects, social and rational needs, and environmental aspects are factors that drive them to work. (2) Problems in the family include the burden felt by the wife, mental pressure felt by the husband, conflicts with the husband in the form of differences of opinion, jealousy, and loneliness, and problems with children who have difficulty going to school. Meanwhile, efforts to resolve the problem are carried out through mutual introspection, deliberation, and mutual advice. (3) Gender relations in the families of female factory workers show an equal partner pattern, which is manifested through the division of labor in household management, equal child care, and even husbands who are more involved in domestic affairs. Meanwhile, financial management and decision-making are carried out by a wife while still prioritizing deliberation. The equal partner relationship pattern has shown the quality of family harmony through relationships between families that are mutually understanding, open, and still have time together, even with the condition of women working.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=aKBPS9AAAAAJ&hl=id&oi=ao ID Sinta Dosen Pembimbing Siti Komariah : 5976333 Puspita Wulandari : 6778395 |
Uncontrolled Keywords: | Buruh Pabrik, Equal Partner, Keluarga, Relasi Gender. Factory workers, Equal partners, Family, Gender relations. |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi |
Depositing User: | Lisa Lusiana |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 09:12 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 09:12 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/120109 |
Actions (login required)
View Item |