KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER SEPAK BOLA WANITA DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI: Studi Kasus Komunitas Viking Girls di Kota Bandung

Yerikho Elhanan Roy, - (2022) KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER SEPAK BOLA WANITA DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI: Studi Kasus Komunitas Viking Girls di Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_IKOM_1505489_Title.pdf

Download (342kB)
[img] Text
S_IKOM_1505489_Chapter1.pdf

Download (165kB)
[img] Text
S_IKOM_1505489_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (462kB)
[img] Text
S_IKOM_1505489_Chapter3.pdf

Download (216kB)
[img] Text
S_IKOM_1505489_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (743kB)
[img] Text
S_IKOM_1505489_Chapter5.pdf

Download (71kB)
[img] Text
S_IKOM_1505489_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (721kB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis bagaimana komunikasi kelompok suporter sepak bola wanita dalam membentuk konsep diri. keterlibatan suporter wanita di banyak komunitas pendukung dibatasi oleh serangkaian prasangka yang menggambarkan wanita sebagai 'suporter yang tidak autentik'. Seksisme dan homofobia adalah sisi lain dari budaya maskulin di tribun suporter yang berkontribusi pada pembangunan sepak bola sebagai permainan pria dan menyiratkan bahwasanya feminitas tidak sesuai dengan menjadi suporter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data terdiri dari wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik untuk mengetahui bagaimana mind, self, dan konsep diri dalam society. Studi ini menemukan bahwa mind anggota komunitas Viking Girls menunjukkan, untuk seorang wanita menjadi atau menyukai sepak bola berasal dari keluarga. Keluarga menjadi faktor utama yang mengenalkan mereka pada sepak bola, namun demikian lingkungan pertemanan membawa mereka pada tahap selanjutnya untuk menjadi seorang suporter. Dalam mengggambarkan dirinya sebagai anggota komunitas Viking Girls mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi identitas dirinya. Viking Girls menggambarkan dirinya sebagai komunitas yang independen. Setelah individu sadar akan konsep dirinya, maka ia akan mempunyai identitas diri, yaitu gambaran tentang diri individu itu sendiri, yang terdiri dari pengetahuan tentang dirinya, pengharapannya, dan penilaian terhadap dirinya. Seperti anggota komunitas Viking Girls yang memiliki pehamanan tentang dirinya, bagaimana ia menampilkan dirinya sebagai anggota komunitas yang fanatik, menjadi aktivis Gerakan perempuan, menjadi ibu di keluarga inti dan ibu bagi komunitas Viking Girls. The purpose of this study is to analyze how the communication of women's soccer fans groups in forming self-concept. the involvement of female supporters in many supporting communities is limited by a set of prejudices that describe women as 'inauthentic supporters'. Sexism and homophobia are other sides of the masculine culture in the fans' stands that contribute to the development of football as a men's game and imply that femininity is incompatible with being a fan. This study uses a qualitative method with a case study approach. Data collection methods consist of interviews and observations. In this study, using the theory of symbolic interaction to find out how the mind, self, and self-concept in society. This study found that Family became the main factor that introduced them to football, however, the circle of friends took them to the next stage to become a fan. In describing herself as a member of the Viking Girls community, she has her own characteristics that become her identity. Viking Girls describes itself as an independent community. After the individual is aware of his self-concept, then he will have a self-identity, namely a picture of the individual himself, which consists of knowledge about himself, his expectations, and an assessment of himself. Like members of the Viking Girls community who have an understanding of herself, how she presents herself as a fanatical member of the community, becomes an activist for the Women's Movement, becomes a mother in the nuclear family and a mother for the Viking Girls community.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=new_articles&hl=en&imq=Yerikho+Elhanan# ID SINTA dosen pembimbing: Ahmad Fahrul Muchtar Affandi: 6682543 Welsi Damayanti: 5992858
Uncontrolled Keywords: Komunikasi kelompok, Interaksi Simbolik, Konsep Diri, Viking Girls Group Communication, Symbolic Interaction, Self Concept, Viking Girls
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Yerikho Elhanan Roy
Date Deposited: 25 Jul 2024 04:59
Last Modified: 25 Jul 2024 04:59
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/119270

Actions (login required)

View Item View Item